Tidak peduli apakah Ye Tiancheng, Jiang Huiru, dan anaknya menganggap Ye Fei sebagai duri di mata mereka, mereka mau tidak mau harus mengakui fakta tentang ini.
Pikiran Ye Fei kacau. Apa yang harus ia lakukan?
Haruskah ia mengklaim kembali bagian dari properti itu? Atau haruskah ia pindah kembali ke rumah keluarga Ye? Tapi jika ia pindah kesana, bagaimana ia harus menghadapi wajah-wajah itu?
Su Mohan dengan lembut memeluknya dan berkata, "Jangan khawatir, pikirkan secara perlahan."
Ye Fei mengangguk, tanpa ia sadari matanya sedikit lembab. "Su Mohan, apakah suatu hari nanti kamu tidak menginginkanku lagi?"
"Tidak mungkin." Su Mohan menurunkan pandangan, menatap Ye Fei, seolah ia telah berjanji.