Bab 5 Kesempurnaan Sesungguhnya
"Sial… sial….!" ucap Zara dengan wajah memerah, ia sudah bersusah payah mencoba mencuri perhatian Reino, tapi adik iparnya itu tak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan.
Membuat Zara melemparkan handuk yang melingkar di lehernya, menginjak-injaknya dengan penuh amarah. "Sial...sial…"
Yah, padahal Zara sangat sulit jatuh cinta, ia begitu gemas kenapa ia harus menyukai laki-laki yang justru adalah adik iparnya sendiri.
"Huhh.." Nafas gadis itu terdengar berat. Setelah lelah berakting Zara memilih terduduk di lantai, kembali mengelap-elap sikunya yang sedikit memar, tak luput ia terus bergerutu.
Menantikan keringatnya sedikit mengering, gadis itu mengepas-mengepaskan handuk kecil yang tadi ia injak.