"Jadi, elo nyalahin sepenuhnya masalah Kinan dan aborsinya itu kepada Kinan sendiri?" tanya Fabian kemudian. Hardi hanya diam, dia tak mengatakan apa pun, untuk kemudian dia berdiri, berjalan mendekati wanita yang ditunjuk oleh Fabian tadi. Dan duduk tepat di depannya.
"Sorry, lo bisa minggir bentaran? Gue mau ngomong ama wanita cantik ini," kata Hardi, kepada salah satu karyawan di devisi keuangan.
"Oh, silakan, Pak Hardi. Saya permisi," timpal wanita berambut ikal itu.
Anne agaknya bingung, terlebih saat Hardi datang mendekatinya. Untuk kemudian, dia tersenyum kaku, sambil membenahi duduknya. Dia melihat sedari tadi, memang. Kalau Hardi bersama dengan bos-bos besar sedang makan siang di sini. Tapi dia tak pernah menyangka, kalau Hardi akan mendekatinya. Dengan cara seperti ini. Terlebih adanya Prayoga Mahardika di sini, yang sosok itu sudah tahu tentang kebusukannya.