"Apa harus aku?" tanya Shen Fanxing. Ia tertawa, matanya lalu mengarah ke luar jendela dan berkata, "Apa kalian berani menyuruhku keluar?"
Wajah Bo Jingxing masih cemberut, ia segera berdiri. Sebagai Tuan Muda Kedua Keluarga Bo yang lahir dari keluarga kaya raya dan dihormati selama 20 puluh tahun lamanya, sekarang ia justru membungkuk dengan bodoh membereskan mangkuk dan sumpit dengan wajah muram. Shen Fanxing meliriknya dengan samar, lalu tatapannya menyapu sekitarnya. Ia berjalan ke pintu lorong dekat jendela. Saat meliriknya, ia sedikit tersenyum. Lorong itu ternyata tidak dalam dan pintu ruang baca berada di ujung.
Bo Jingxing memperhatikan serangkaian tindakan Shen Fanxing yang menimbulkan kebingungan dalam hatinya, ia pun bertanya, "Bagaimana kamu tahu kalau di sana adalah ruang baca?"