Xu Weilai mengatakan itu tanpa wajah yang memerah ataupun jantung yang berdegup kencang. Ia mempertahankan sikap seolah-olah tidak mengingat apapun.
Mendengar ini, Zuo An meletakkan cangkir kemudian bersandar sambil kedua tangannya bersedekap dengan malas. Ia mengangkat matanya dan memandang Xu Weilai dengan penuh minat. Setelah itu, ia berkata sambil tersenyum, "Kamu tidak ingat dengan kejadian kemarin?"
"Ya, saya cenderung tidak ingat apa-apa ketika minum terlalu banyak. Pasti saya tidak membuat Anda repot, kan? Jika demikian, saya datang ke sini untuk meminta maaf padamu. Lain kali saya akan memperhatikan sikap dan tidak akan minum terlalu banyak lagi!" Ujar Xu Weilai sambil mengangkat jari membentuk isyarat bersumpah.
"Repot?" Zuo An mengucapkan sepatah kata ini, lalu mengangkat alisnya sedikit, "Repot yang bagaimana?"
Xu Weilai langsung terdiam dengan canggung.