"Emma Stardust yang baik... aku sangat mencintaimu dan aku ingin menikah denganmu. Apakah kau bersedia menerimaku sebagai suamimu yang akan mendampingimu dan melindungimu, serta membahagiakanmu... seumur hidupmu?" tanya pria itu tiba-tiba, mengagetkan Emma.
Untuk sesaat gadis itu tertegun, tak dapat berkata apa-apa. Perbuatan Therius ini sungguh di luar dugaannya.
"Hei..." Akhirnya Emma menemukan suaranya. "Mengapa kau melakukan ini? Kita besok akan menikah..."
"Aku tahu," jawab Therius dengan suara penuh cinta. "Karena itu, aku ingin melakukan ini dengan benar. Aku ingin melamarmu dengan semestinya, sebelum kita menikah. Bagaimana jawabanmu? Apakah kau bersedia menikah denganku dan hidup selamanya denganku, Emma?"
Emma menekap bibinya.
Ia tidak tahu harus menjawab apa. Lamaran ini datangnya terlalu tiba-tiba.