Tải xuống ứng dụng
84% Aku Bukan Pilihan Hatimu / Chapter 147: Ingin Lagi

Chương 147: Ingin Lagi

Revan menatap Angel dengan tajam, dia tidak yakin jika istrinya masih tersegel. Angel tidak mengerti arti tatapan suaminya itu. Tanpa meminta persetujuan Angel, Revan memasukkan miliknya setelah membuka lebar milik Angel.

" Sakit, Mas!" kata Angel saat Revan baru seperempat masuk. Kenapa sempit? batin Revan. Tapi Revan tidak menghiraukan keluhan Angel karena gairahnya yang sudah diubun-ubun.

" Mas..."

Revan memaksa miliknya masuk lebih ke dalam lagi.

" Akhhhh! Masss! Sakkkiiittttt!" teriak Angel meneteskan airmatanya dan mencengkeram sprei yang melapisi ranjangnya. Tidak mungkin! Dia tidak mungkin...? batin Revan. Revan merasakan miliknya basah saat Angel berteriak. Kamu masih virgin! Aku tidak menyangka! batin Revan, entah dia harus merasa senang atau sedih.

Revan merasa kasihan melihat wajah Angel yang kesakitan. Perlahan dia membungkukkan tubuhnya untuk melumat bibir Angel agar rasa sakit wanita itu dapat berkurang dan Revan bisa melihat airmata yang membasahi pipi istrinya. Revan mencoba untuk memacu tubuhnya perlahan.

" Akhhh! Sakk...kittt!" jerit Angel tertahan, dipeluknya tubuh Revan dan jari-jarinya mencengkeram kulit punggung suaminya itu hingga menancap di kulit. Revan kembali melumat bibir Angel sambil terus menggoyang tubuhnya agar Angel bisa menyesuaikan diri dengan semua ini. Angel menikmati semua sentuhan Revan di dadanya saat Revan memacu juniornya, sehingga mengurangi rasa sakit yang dirasakannya. Lama kelamaan Angel merasakan kenikmatan surgawi, dia merasakan dirinya melambung ke angkasa hingga beberapa kali.

" Ssshhhh!" desis Revan, lalu Revan merasakan cairan kentalnya akan keluar dari miliknya, dengan cepat dia menarik dan memakaikan alat pengaman lalu kembali memasukkannya ke milik Angel. Angel merasa kecewa melihat apa yang dilakukan oleh Revan. Revan memacu tubuhnya hingga mengeluarkan cairannya ke dalam pengaman itu.

Apa kamu tidak ingin aku hamil anakmu, Mas? batin Angel menangis. Revan terjatuh ke tubuh Angel sejenak lalu berdiri dan melepaskan alat itu dan membuangnya ke tempat sampah. Sementara Angel memiringkan tubuhnya sambil menarik selimut yang teronggok di bawah untuk menutupi tubuh polosnya. Revan keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya.

Revan menatap istrinya yang pura-pura terlelap, dia memakai boxernya dan ikut masuk kebalik selimut bersama Angel. Revan mendekati Angel dan mengecup keningnya.

" Trima kasih aku yang pertama!" bisik Revan. Angel kembali meneteskan airmata mendengar ucapan suaminya. Lalu Revan tidur dengan memunggungi Angel, Angel menahan isaknya karena takut Revan mendengar. Aku akan membuatmu mencintaiku, Mas! Meski kamu tidak akan mencintaiku seperti kamu mencintai Wina! batin Angel.

Keesokan harinya Angel bangun saat mendengar suara ponsel suaminya. Dia membuka kedua matanya dan melihat suaminya sedang berdiri membelakanginya dengan handuk masih melingkar di pinggangnya. Glekkk! Angel menelan salivanya, dia tersipu saat mengingat sesuatu milik suaminya yang semalam sempat dinikmatinya. Apalagi saat dia merasakan perasaan melambung ke awan itu, rasanya ingin menikmatinya lagi. Angel menggeser tubuhnya. Ahhh! Kenapa seluruh tubuhnya rasanya sakit sekali dan bagian intinya terasa sangat nyeri. Angel rasanya tidak mampu untuk bangun.

" Apa ada yang penting hari ini?" tanya Revan.

" Ada, Bos!" jawab Jim.

" Apa aku bisa tidak akan ke kantor hari ini, Jim!" kata Revan di ponsel.

" Jika memang Bos perlu istirahat, saya akan menundanya!" jawab Jim.

" Tunda meeting yang memerlukan kehadiranku!" kata Revan lagi.

" Baik, Bos!" jawab Jim.

" Bisakah kamu memesankan aku tempat di AAA?" tanya Revan menatap laptopnya.

" Baik, Bos!" kata Jim.

" Ok!" kata Revan lalu menutup ponsel dan laptopnya. Revan meletakkan ponselnya ke atas meja, dia memutar tubuhnya melihat ke arah Angel yang masih tertidur. Revan mendekati Angel dari samping ranjang.

" Kamu pasti kesakitan semalam!" kata Revan di depan Angel yang pura-pura tertidur. Perlahan Angel membuka matanya dan Revan hanya diam ditempatnya.

" Selamat Pagi!" sapa Revan saat melihat Angel membuka matanya.

" Pagi!" jawab Angel tersenyum.

" Apa masih sakit?" tanya Revan.

" Iya!" jawab Angel dengan wajah bersemu merah.

" Aku akan membawamu berendam dengan air hangat!" kata Revan yang telah mempersiapkan ramuan untuk Angel. Angel hanya menganggukkan kepalanya dan Revan menggendong istrinya ala bridal style. Angel sangat malu karena dia dalam keadaan polos. Kemarin, kok, nggak malu, Gel!...xixixi.

Revan meletakkan Angel di dalam bathtub dan menggosok-gosok tubuh Angel.

" Ak...aku saja, Mas!" ucap Angel malu karena dia takut jika tidak dapat menahan desahannya saat Revan menyentuh area pribadinya.

" Diamlah!" kata Revan tegas, membuat Angel terdiam seketika.

Revan menggosok seluruh bagian tubuh Angel dan Angel menggigit bibirnya karena menahan desahan akibat sentuhan itu. Revan yang awalnya menggosok dengan spon halus, berubah memakai tangannya saat menggosok dada Angel.

" Aaahhh, Mas!" akhirnya desahan keluar dari bibir Angel akibat remasan Revan. Revan menurunkan tangannya ke area inti Angel dan bermain disana.

" Ma...sssss!" erang Angel sambil memejamkan kedua matanya. Akhirnya pagi itu Revan meminta jatahnya sekali lagi.

Revan membawa Angel ke sofa dengan bathrobe yang dipakaikannya. Angel duduk dengan wajah cemberut akibat ulah Revan di dalam bathtup dan Revan hanya tersenyum melihat tingkah istri kecilnya itu.

" Kita makan! Kamu pasti lapar!" kata Revan mengambilkan makan istrinya.

" Suapin!" rengek Angel.

" Apa kamu bayi?" tanya Revan.

" Aku kesal karena Mas menyiksaku di kamar mandi tadi!" kata Angel kesal.

" Apa kamu merasa tersiksa?" tanya Revan menggoda.

" Tidak!" jawab Angel pelan karena wajahnya sudah merona karena mengingat sikapnya di kamar mandi tadi.

" Lalu bagian mana yang membuatmu tersiksa?" tanya Revan sambil menyuapi istrinya.

" Saat mas meminta lagi dan lagi!" jawab Angel dengan mulut penuh makanan.

" Jangan bicara saat mulutmu penuh!" kata Revan menahan tawanya melihat wajah lucu Angel.

" Mas yang nanya!" jawab Angel lagi.

" Jika kamu merasa itu menyiksa, aku tidak akan mengulanginya lagi!" goda Revan.

" Apa? Jangan! Aku tidak mau! Ak..."

Angel sadar jika suaminya telah menggodanya dan mempermalukan dirinya sendiri.

" Masssss!" teriak Angel malu sambil memukul lengan suaminya.

" Nanti ada yang mendengar! Nggak malu kalo mereka berpikir yang aneh-aneh?" kata Revan yang membuat Angel seketika terdiam.

" Mas, sih, godain aku terus!" kata Angel pelan.

" Kenapa bisik-bisik?" tanya Revan.

" Takut ada yang dengar!" jawab Angel.

" Berati semalam mereka dengar semua, dong, apa yang kamu ucapkan!" kata Revan.

" Hah!" Angel menutup mulutnya dengan kedua mata yang terbelalak.

" Iya! Mas kenapa nggak ngingetin? Aku malu, mas!" kata Angel.

" Mana mas sempat? Mas sangat merasakan nikmat semalaman!" jawab Revan membuat wajah Angel kembali merona.

" Sudah habis?" tanya Angel saat dilihatnya Revan meletakkan piringnya.

" Iya! Apa kamu mau tambah?" tanya Revan.

" Apa boleh? Rasanya aku seperti tidak makan berhari-hari.

" Jangan terlalu gemuk! Nanti aku tidak bisa mengangkatmu!" gurau Revan.

" Apa mas akan berpaling dariku jika aku gemuk?" tanya Angel sedih.

" Tentu saja! Kalo ada yang seksi kenapa harus milih yang gemuk!" kata Revan dan sekali lagi membuat Angel semakin bersedih. Tanpa disadari airmatanya telah meleleh dikedua pipinya. Revan yang mendengar isakan Angel, melihat ke arah istri kecilnya dan tersenyum.

" Ini makanlah! Aku harus mengerjakan sesuatu dulu!" kata Revan menyodorkan sepiring nasi ke istrinya. Angel menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Aku nggak lapar lagi!" jawab Angel.

" Aku tidak mau kamu pingsan kalo aku memintanya lagi nanti!" bisik Angel membuat tubuhnya bergidik ngeri membayangkan Revan akan mengungkungnya seharian.

Angel telah selesai memakai pakaian dan memanggil PRT untuk membereskan makanan mereka tadi.

" Mbok!" panggil Angel malu.

" Iya, Nyonya?" jawab Minah.

" Apa mbok mendengar suara-suara aneh semalam atau tadi?" tanya Angel khawatir.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C147
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập