Tải xuống ứng dụng
88.33% Sewaktu Kamu Dewasa / Chapter 53: Meminta Pertolongan Darinya

Chương 53: Meminta Pertolongan Darinya

Biên tập viên: Wave Literature

Ji Xiaonian seolah tidak memedulikan dirinya dilempari telur dan sayuran busuk lainnya oleh kerumunan tersebut. Dia tetap saja berusaha melindungi Lu Yifei dari serangan orang-orang tersebut. 

Melihat hal itu, Yu Shengjie segera bangkit berdiri dan melindungi Ji Xiaonian. Dia memeluk dan melindunginya dengan tubuhnya dari telur-telur yang melayang. Lalu, dengan sangat marah dia berseru, "Berhenti main tangan seperti ini! Manusia semacam apa kalian berkelakuan seperti ini! Lagi pula atas dasar apa kalian mempunyai hak untuk memperlakukan orang lain seperti ini!"

Entah karena wibawa yang dimiliki oleh Yu Shengjie atau karena suara teriakannya yang begitu keras, namun dia berhasil membuat orang-orang itu berhenti seketika. Walaupun begitu, beberapa di antara mereka masih menatap tajam ke arah Lu Yifei dengan penuh kebencian.

"Jelas-jelas itu urusan orang lain. Ada hubungan apa dengan kalian? Pergi kalian semua dari sini!" Bentak Yu Shengjie sekali lagi dengan mata yang membelalak lebar dan ekspresi yang sangat menyeramkan.

Orang-orang dikerumunan terlihat saling menatap satu sama lain. Hingga akhirnya, entah bagaimana satu per satu terlihat meninggalkan tempat itu.

Melihat orang-orang itu telah pergi menjauh, Ji Xiaonian cepat-cepat mengambil tisu dan membersihkan telur-telur yang berada di kepala dan wajah Lu Yifei. "Mereka benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya melakukan hal seperti ini padamu?! Yifei, apa kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan khawatir.

Lu Yifei bagaikan mayat hidup saat ini, dia hanya duduk di kursi pengemudi tanpa bergerak sedikit pun. Wajahnya terlihat sangat pucat, sementara matanya menatap ke depan dengan tatapan kosong. Dia bagaikan patung yang tidak bernyawa, sama sekali tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. Selain itu, terasa perasaan yang dingin dan sunyi di sekitarnya.

"Yifei, katakan sesuatu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ji Xiaonian lagi ketika melihat Lu Yifei yang sama sekali tidak memberikan reaksi apa-apa.

"Kenapa sampai ada fotomu dan pria itu di hotel? Kenapa juga wajah pria itu disamarkan? Apakah dia yang melakukan semua ini? Katakan padaku, siapa orangnya? Aku akan memberinya pelajaran!" ucap Ji Xiaonian dengan berapi-api.

Benar-benar keterlaluan! Bagaimana mungkin pria itu dapat berlaku seperti ini pada Lu Yifei! Gumam Ji Xiaonian dalam hati. Dia yakin pasti ada masalah antara Lu Yifei dan pria itu. Ini pasti adalah bentuk dari pembalasan dendamnya terhadap Lu Yifei.

Tidak! Tidak bisa! Aku tidak akan membiarkan masalah ini berlarut-larut! Kalau begini terus, Lu Yifei bisa-bisa dikeluarkan dari sekolah, batin Ji Xiaonian dengan cemas.

Tiba-tiba, Ji Xiaonian terpikir akan sesuatu, lalu dengan cepat dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi kakaknya, Ji Chen. Dia merasa, mungkin saat ini hanya kakaknya yang dapat membantunya.

Lu Yifei sendiri masih diam tidak bergerak di kursi sebelah. Wajahnya terlihat begitu pucat dan tatapan matanya begitu kosong seperti orang yang kehilangan harapan hidup.

Sedangkan Yu Shengjie hanya berdiri di samping Ji Xiaonian tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya tahu satu hal, yakni bahwa soal masalah Lu Yifei ini, gadis itu tidak akan bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya. Belum lagi dirinya yang sama sekali tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk menolong Lu Yifei. Jadi, dia memilih untuk diam di sampingnya.

Telepon sudah tersambung, namun belum sempat terdengar suara dari seberang sana, Ji Xiaonian sudah lebih dahulu membuka pembicaraan. "Kak, kamu kapan pulang?"

Mendengar suara adiknya yang terdengar panik dan tergesa-gesa, Ji Chen tidak dapat untuk tidak merasa cemas. "Ada apa?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya.

"Begini, jadi Lu Yifei diganggu oleh seorang pria bajingan. Kak, dia kan bodyguard yang ditugaskan untuk menjagaku, saat ini dia sedang mengalami masalah, jadi kamu harus membantunya," jelas Ji Xiaonian pada Ji Chen.

Mendengar hal itu, Ji Chen terdiam beberapa saat. Hingga akhirnya dia kembali membuka mulutnya, namun kali ini dengan nada yang terdengar sangat dingin dari sebelumnya, "Kamu itu harusnya belajar baik-baik. Bukannya mengurusi urusan orang seperti ini!"

"Eh? Bukan begitu, dengarkan aku dulu. Lu Yifei bisa-bisa akan dikeluarkan dari sekolah. Bisakah kamu menelepon sekolah dan membujuk mereka agar bermurah hati padanya? Lagi pula kamu kan memiliki saham di sekolah ini. Kalau kamu yang mengatakannya, mereka pasti tidak akan bersikap kejam padanya. Kak…" ucap Ji Xiaonian panjang lebar.

Belum sempat Ji Xiaonian menyelesaikan kalimatnya, Ji Chen sudah terlebih dahulu memotong pembicaraannya, "Ji Xiaonian, dengarkan aku baik-baik. Pertama, dia hanyalah seorang pegawai rendahan saja. Apa perlu kamu sampai dengan begitu cemasnya meneleponku dan memintaku untuk menolongnya? Dan lagi kamu kira saham yang aku miliki itu dapat membuatku punya hak untuk berbuat semauku?"

"Kamu baik-baik belajar di sekolah. Tidak perlu mengurusi urusan orang lain. Kalau dia tidak dapat menyelesaikan sendiri masalahnya dengan baik, keberadaannya di dekatmu juga dapat berdampak buruk bagimu. Ketika aku kembali nanti aku akan memecatnya. Aku masih sibuk, jadi aku matikan teleponnya ya," sambung Ji Chen dengan suara yang terdengar dingin.

"Itu… Tidak... Kak... Kak..." Belum sempat Ji Xiaonian kembali berusaha membujuk Ji Chen, terdengar bunyi telepon dimatikan dari seberang sana. Dia kini terlihat bengong sambil masih memegang ponsel di tangannya.

Entah mengapa Ji Chen langsung menolak permintaannya begitu saja padahal, Ji Xiaonian belum menjelaskan permasalahanyang dihadapi oleh Lu Yifei. Ditambah lagi, perkataan kakaknya mengenai pegawai rendahan segala dan malah berniat memecat pria itu, dia sungguh tidak mengerti sejak kapan kakaknya berubah menjadi kejam.

"Xiaonian, kamu turun saja dulu," kata Lu Yifei yang masih terlihat pucat. Tampaknya, dia tidak mendengar perkataan Ji Chen di telepon barusan. Perkataan yang sungguh tidak berperasaan sama sekali.

Lu Yifei telah kehilangan keinginan untuk hidup saat ini. Dia hanya ingin pergi ke tempat yang tidak ada orang dan perlahan-lahan mengobati luka hati yang saat ini dia rasakan. Dia sama sekali tidak ingin lebih lama lagi berada di tempat ini.

Ji Xiaonian menoleh ke arah Lu Yifei yang berada di sebelahnya. Dia terlihat sangat menyedihkan dan begitu berantakan saat ini, sorot matanya pun benar-benar terlihat sangat sedih dan hampa. 

"Yifei, orang itu pasti sengaja mau menjebakmu. Kamu tidak perlu takut, aku akan mencari cara agar kamu tidak dikeluarkan dari sekolah," hibur Ji Xiaonian pada Lu Yifei.

Jika Ji Chen tidak mau menolongnya, itu pasti karena kakaknya tidak mengerti urusan di sekolah. Namun, Bai Yan pasti mengerti, jadi Ji Xiaonian berniat meminta tolong padanya untuk menyelesaikan urusan ini.

"Terima kasih sudah mengantarku. Aku masuk dulu kalau begitu. Kamu tenangkan dirimu dulu ya," tutur Ji Xiaonian dengan lembut pada Lu Yifei. Dia tahu pasti bahwa pria itu itu tidak ingin berada di area sekolah saat ini. Jika pergi dari tempat ini, mungkin saja suasana hatinya akan jauh lebih baik.

Setelah turun dari mobil, awalnya Ji Xiaonian ingin mengucapkan beberapa kata untuk menghiburnya. Namun, Lu Yifei dengan cepat telah melaju keluar dari sekolah. Dia mengerti kalau suasana hati pria itu pasti sedang sangat buruk saat ini, namun dia juga tahu benar kalau pria itu akan mendapatkan hukuman dari pihak sekolah. Karena permasalahan ini sudah sampai masuk ke koran kampus, berita ini pasti akan segera sampai di telinga para petinggi kampus.

Jadi, saat ini Ji Xiaonian berniat untuk segera mencari Bai Yan. Tampaknya hanya pria itu yang dapat menyelamatkan Lu Yifei saat ini. Terpikir akan hal ini, dia pun segera memutar tubuhnya dan berjalan ke arah sebaliknya.

Yu Shengjie yang mengikuti di belakangnya bingung melihat Ji Xiaonian berjalan ke arah yang bukan menuju ke asrama gadis itu. "Kamu mau kemana?"

"Mencari Bai Yan," jawab Ji Xiaonian dengan singkat.

"Kamu kira Bai Yan mau menolong Lu Yifei?" tanya Yu Shengjie lagi.

"Jika aku memohon padanya, dia pasti mau membantu," balas Ji Xiaonian sambil terus berjalan.

Yu Shengjie terus berjalan mengikutinya dan berkata, "Nian Nian, kamu tahu sendiri, Lu Yifei hanyalah seseorang dari kalangan biasa. Mengapa kamu begitu ingin membantunya?"

Bukannya dia sedang bertengkar dengan Bai Yan? Demi seseorang yang tidak penting seperti Lu Yifei, dia rela untuk memohon pada Bai Yan. Gadis ini sungguh-sungguh setia kawan sekali, gumam Yu Shengjie dalam hati, dia merasa kagum terhadapnya.

"Walaupun kamu bilang begitu, tapi aku sama sekali tidak suka jika ada orang yang mengganggu atau menyakiti orang-orang di sekitarku. Lagi pula, aku percaya Lu Yifei bukan orang seperti di koran itu. Dia pasti dijebak oleh seseorang. Aku sudah mengenalnya cukup lama, dia tidak mungkin melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan kepadanya. Jadi, aku tidak mungkin dapat menutup mata untuk permasalahan ini, kan?" tutur Ji Xiaonian dengan yakin. Setelah itu, dia pun mempercepat langkah kakinya menuju ke ruangan Bai Yan.

Yu Shengjie tahu bahwa dia tidak mungkin dapat melarang Ji Xiaonian lagi. Sehingga dia hanya dapat mendukung keputusannya dan berharap semua akan baik-baik saja. "Hari ini hari Senin. Apa kamu yakin Bai Yan ada di kampus? Kalau aku tidak salah ingat, bukannya dia hanya mengajar di hari Rabu dan Jumat saja?" ucap Yu Shengjie.

Ji Xiaonian segera menghentikan langkahnya ketika mendengar perkataan Yu Shengjie itu. "Benar juga ucapanmu. Kalau begitu aku akan pergi ke perusahaan untuk mencarinya. Dia pasti ada di sana," ujar Ji Xiaonian sambil menatap Yu Shengjie. Lalu tanpa berpikir panjang, dia segera melangkahkan kakinya menuju ke gerbang sekolah.

Baru saja sampai di gerbang sekolah, Ji Xiaonian melihat mobil yang tampak familiar masuk ke area sekolah dan berhenti tepat di depannya. dia membeku seketika. Matanya menatap kosong ke arah orang-orang yang berada di dalam mobil.

Tidak lama kemudian, Fang Miaoling terlihat turun dari mobil dengan wajah kegirangan. Tangannya melambai-lambai ke arah seseorang yang duduk di kursi pengemudi sambil berkata, "Kak Yan, aku masuk dulu. Sampai jumpa!"


Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C53
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập