Tải xuống ứng dụng
50% I Hope It / Chapter 2: 2

Chương 2: 2

''Abi, darimana saja kau? Kenapa tiba-tiba menghilang sayang, kamu tau papa khawatir.'' kata seseorang saat sudah melihat putri kesayangan itu menghampiri nya.

''Maaf Dad Abi janji gak akan mengulangi nya lagi'' kata Abriella dengan penyesalan

''Syukur lah kau gak kenapa-napa dari tadi om mu sudah menunggu mu.''

Abriy pun ketempat seseorang yang telah menunggu nya sejak tadi yang tak lain Paman nya yang sama sifatnya seperti Abriella

''Hai sayang darimana saja? apa kau tak tau papa mu sudah hampir menyuruh para bodyguard untuk mencari mu jika saja kau tak kembali'' kata Kennan Melvin Matteo adik Dari Alex Matteo

''Sebenarnya aku tak ingin kembali tapi tante Iva memaksak ku'' kata Abriella kecewa karena berpisah dari Stela yang pergi ke kampus nya

''Wow siapakah wanita itu yang bisa membuat seorang Abriella nurut hanya dengan satu perkataannya?'' Kata Kennan terkejut, karena keponakan nya ini sangat susah diatur dan menurut pada perkataan orang apalagi yang baru ia kenal

''Entah lah yang jelas dia teman ku dia tak memiliki papa dan mama dia bilang aku harus sayang pada daddy sebelum dia juga akan menyusul mommy Om mau menemani aku kan? Karna dia gak bisa ikut pesta ini karna kuliah besok aku akan kesini menjumpai nya, dia bekerja di kafe ini''

''Baiklah, apapun untuk keponakan om tersayang.'' Katanya sambil tersenyum

Senyum yang hanya akan dia berikan pada keluarga nya sampai saat ini sejak 8 tahun lalu

Kesalahan masalalu yang membuat dia jadi dingin dan tak tersentuh walau sudah menjalankan penyembuhan akibat trauma itu tapi efeknya masih terus sama hingga hari ini.

''Ayo om kita pulang'' Ajak Abriella

''Loh kok pulang?  Bahkan acara nya belum dimulai sayang kasihan oma dan opa yang sudah menyiapkan segalanya emang kamu mau mengecewakan mereka?''

''Baiklah, cepat acaranya langsung pada inti nya gak usah bertele-tele.'' katanya ketus Kennan hanay tersenyum melihat tingkah keponakan nya itu yang sangat beda jauh dengan kakaknya

''Baiklah sayang usiamu sudah 6 tahun tapi cerewet mu sudah kaya oma mu.''

''Apa?  Aku bukan oma awas ajah  nanti aku ngaduin biar tau rasa kenak omelin oma''

''Dan kau akan om ajak jadi teman untuk mendengar kan ceramah nya.''

''Ihk om nyibelin Abi gak mau.''

Melvin hanya bisa tertawa melihat wajah kesal keponakan nya itu acara diadakan secara singkat sesuai permintaan sang ratu pesta. Selesai pesta Malvin ke apartemen nya dan keluarga nya yang lain ke rumah

''Oma tadi aku jumpa sama seseorang yang sangat cantik dia itu cantik oma dan besok aku ingin menjumpai nya, oma mau ikut?'' kata Abriella semangat menjelaskan tentang Stela  Andriana bingung dengan cucunya itu karna selama ini ia tak pernah melihat cucunya itu menceritakan orang baru

''Siapa sayang? Kenapa kamu terlihat ceria sekali?'' Kata Andriana penasaran

''Aku tadi di peluknya dan pelukan nya itu hangat dan nyaman Abi senang berada di pangkuan nya dan dalam pelukan nya.''

''Abi jangan berteman dengan orang yang baru kamu kenal nanti dia mencuri mu.'' Kata Alex papanya Abriella

''Tidak akan pa jika dia berniat jahat dia akan menculik ku tadi, aku ingin dia jadi mommy ku.''

''Apa kau bilang dengar Abi tidak akan ada yang dapat menggantikan mommy mu apapun yang terjadi jangan buat papa marah Abi mulai besok kau jangan pernah keluar.'' Kata Alex marah dan ini adalah kemarahan pertama yang pernah Abi dengar dari papanya

''Sekarang masuk kamar, kau dengar?'' Kata Alex sekali lagi

Abi hanya pergi bahkan dia tidak menangis sama sekali seperti anak lain nya jika di marahi saat di kamar dia hanya terdiam di balkon kamarnya

Sedangkan diluar keadaan Alex sangat kacau karna baru sadar akan kemarahan nya

''Sudah lah Lex daripada kamu duduk disini menghabiskan waktu mu Untuk  menyesali pergi jumpai Abi sekarang'' kata Alvian Papanya Alex

''Tapi pa, aku sudah memarahinya, aku membentak nya'' Kata Alex menyesal

''Makanya mama sudah sering bilang tolong emosimu itu di kontrol Ale kalo sudah begini kau baru menyesali nya sudah sekarang pergi jumpai dia jangan buat dia semakin tidak tersentuh karena mu'' kata Andriana

Tanpa mengulur waktu alex melangkah menuju kamar putri kesayangan nya yang sangat berarti buat dia. Dia mencari ke seluruh ruangan tapi tidak ada hingga dia melihat di Balkon seseorang bidadari kecilnya sedang duduk dengan pandangan kosong dan raut wajah yang tak bisa di baca. Itulah Dia Abriella Matteo yang dari dulu tak suka dengan keramaian dan tak memiliki teman. Hidup dengan dunianya sendiri. Dan semakin hari sifatnya tak bisa di kendalikan, fikiran nya yang dewasa membuat dia bukan seperti anak usia 6 tahun lainnya dan hanya waktulah yang dapat mengubah nya.

''Abi sayang, maafkan sifat daddy tadi Daddy hanya tak ingin menggantikan posisi mommy mu sayang. Kamu akan mengerti kelak saat kamu dewasa. Kamu boleh marahin papa tapi jangan diam. Jangan sayang daddy gak sanggup''

''Aku hanya ingin menganggap dia jadi mommy ku bukan menyuruh Daddy untuk bersama dia, apa itu susah? Aku hanya ingin merasa kan kasih sayang nya aku tak memaksa Daddy menikah aku hanya ingin menganggap dia mommy ku.'' Kata Abriella datar

''Baiklah sayang, Daddy mintak maaf Daddy gak akan melarang mu Daddy sayang Abi''

''Abi sayang Daddy''

Lalu Alex memeluk sang putri yang menangis dalam dekapan nya

Tanpa mereka sadari dua pasang mata memperhatikan mereka daritadi dengan wajah yang sedih karna mengingat Keyra yang sudah tenang disana

''Kenapa harus Abi yang merasakan ini semua pa?''

''Sudah lah ma biarkan takdir yang berkerja kita hanya bisa menjalankan apa yang telah disuratkan oleh sang Kuasa biarkan Keyra tenang disana dia akan sedih jika kita juga sedih.''

''Kau benar mungkin ini yang terbaik, ayo pa kita keluar mereka membutuhkan waktu'' kata Andriana menangis dipelukan sang suami

Hai readers

Gimana cerita nya? Jangan

lupa VoTe Dan Komentarnya

Love kalian

''Abi, darimana saja kau? Kenapa tiba-tiba menghilang sayang, kamu tau papa khawatir.'' kata seseorang saat sudah melihat putri kesayangan itu menghampiri nya.

''Maaf Dad Abi janji gak akan mengulangi nya lagi'' kata Abriella dengan penyesalan

''Syukur lah kau gak kenapa-napa dari tadi om mu sudah menunggu mu.''

Abriy pun ketempat seseorang yang telah menunggu nya sejak tadi yang tak lain Paman nya yang sama sifatnya seperti Abriella

''Hai sayang darimana saja? apa kau tak tau papa mu sudah hampir menyuruh para bodyguard untuk mencari mu jika saja kau tak kembali'' kata Kennan Melvin Matteo adik Dari Alex Matteo

''Sebenarnya aku tak ingin kembali tapi tante Iva memaksak ku'' kata Abriella kecewa karena berpisah dari Stela yang pergi ke kampus nya

''Wow siapakah wanita itu yang bisa membuat seorang Abriella nurut hanya dengan satu perkataannya?'' Kata Kennan terkejut, karena keponakan nya ini sangat susah diatur dan menurut pada perkataan orang apalagi yang baru ia kenal

''Entah lah yang jelas dia teman ku dia tak memiliki papa dan mama dia bilang aku harus sayang pada daddy sebelum dia juga akan menyusul mommy Om mau menemani aku kan? Karna dia gak bisa ikut pesta ini karna kuliah besok aku akan kesini menjumpai nya, dia bekerja di kafe ini''

''Baiklah, apapun untuk keponakan om tersayang.'' Katanya sambil tersenyum

Senyum yang hanya akan dia berikan pada keluarga nya sampai saat ini sejak 8 tahun lalu

Kesalahan masalalu yang membuat dia jadi dingin dan tak tersentuh walau sudah menjalankan penyembuhan akibat trauma itu tapi efeknya masih terus sama hingga hari ini.

''Ayo om kita pulang'' Ajak Abriella

''Loh kok pulang?  Bahkan acara nya belum dimulai sayang kasihan oma dan opa yang sudah menyiapkan segalanya emang kamu mau mengecewakan mereka?''

''Baiklah, cepat acaranya langsung pada inti nya gak usah bertele-tele.'' katanya ketus Kennan hanay tersenyum melihat tingkah keponakan nya itu yang sangat beda jauh dengan kakaknya

''Baiklah sayang usiamu sudah 6 tahun tapi cerewet mu sudah kaya oma mu.''

''Apa?  Aku bukan oma awas ajah  nanti aku ngaduin biar tau rasa kenak omelin oma''

''Dan kau akan om ajak jadi teman untuk mendengar kan ceramah nya.''

''Ihk om nyibelin Abi gak mau.''

Melvin hanya bisa tertawa melihat wajah kesal keponakan nya itu acara diadakan secara singkat sesuai permintaan sang ratu pesta. Selesai pesta Malvin ke apartemen nya dan keluarga nya yang lain ke rumah

''Oma tadi aku jumpa sama seseorang yang sangat cantik dia itu cantik oma dan besok aku ingin menjumpai nya, oma mau ikut?'' kata Abriella semangat menjelaskan tentang Stela  Andriana bingung dengan cucunya itu karna selama ini ia tak pernah melihat cucunya itu menceritakan orang baru

''Siapa sayang? Kenapa kamu terlihat ceria sekali?'' Kata Andriana penasaran

''Aku tadi di peluknya dan pelukan nya itu hangat dan nyaman Abi senang berada di pangkuan nya dan dalam pelukan nya.''

''Abi jangan berteman dengan orang yang baru kamu kenal nanti dia mencuri mu.'' Kata Alex papanya Abriella

''Tidak akan pa jika dia berniat jahat dia akan menculik ku tadi, aku ingin dia jadi mommy ku.''

''Apa kau bilang dengar Abi tidak akan ada yang dapat menggantikan mommy mu apapun yang terjadi jangan buat papa marah Abi mulai besok kau jangan pernah keluar.'' Kata Alex marah dan ini adalah kemarahan pertama yang pernah Abi dengar dari papanya

''Sekarang masuk kamar, kau dengar?'' Kata Alex sekali lagi

Abi hanya pergi bahkan dia tidak menangis sama sekali seperti anak lain nya jika di marahi saat di kamar dia hanya terdiam di balkon kamarnya

Sedangkan diluar keadaan Alex sangat kacau karna baru sadar akan kemarahan nya

''Sudah lah Lex daripada kamu duduk disini menghabiskan waktu mu Untuk  menyesali pergi jumpai Abi sekarang'' kata Alvian Papanya Alex

''Tapi pa, aku sudah memarahinya, aku membentak nya'' Kata Alex menyesal

''Makanya mama sudah sering bilang tolong emosimu itu di kontrol Ale kalo sudah begini kau baru menyesali nya sudah sekarang pergi jumpai dia jangan buat dia semakin tidak tersentuh karena mu'' kata Andriana

Tanpa mengulur waktu alex melangkah menuju kamar putri kesayangan nya yang sangat berarti buat dia. Dia mencari ke seluruh ruangan tapi tidak ada hingga dia melihat di Balkon seseorang bidadari kecilnya sedang duduk dengan pandangan kosong dan raut wajah yang tak bisa di baca. Itulah Dia Abriella Matteo yang dari dulu tak suka dengan keramaian dan tak memiliki teman. Hidup dengan dunianya sendiri. Dan semakin hari sifatnya tak bisa di kendalikan, fikiran nya yang dewasa membuat dia bukan seperti anak usia 6 tahun lainnya dan hanya waktulah yang dapat mengubah nya.

''Abi sayang, maafkan sifat daddy tadi Daddy hanya tak ingin menggantikan posisi mommy mu sayang. Kamu akan mengerti kelak saat kamu dewasa. Kamu boleh marahin papa tapi jangan diam. Jangan sayang daddy gak sanggup''

''Aku hanya ingin menganggap dia jadi mommy ku bukan menyuruh Daddy untuk bersama dia, apa itu susah? Aku hanya ingin merasa kan kasih sayang nya aku tak memaksa Daddy menikah aku hanya ingin menganggap dia mommy ku.'' Kata Abriella datar

''Baiklah sayang, Daddy mintak maaf Daddy gak akan melarang mu Daddy sayang Abi''

''Abi sayang Daddy''

Lalu Alex memeluk sang putri yang menangis dalam dekapan nya

Tanpa mereka sadari dua pasang mata memperhatikan mereka daritadi dengan wajah yang sedih karna mengingat Keyra yang sudah tenang disana

''Kenapa harus Abi yang merasakan ini semua pa?''

''Sudah lah ma biarkan takdir yang berkerja kita hanya bisa menjalankan apa yang telah disuratkan oleh sang Kuasa biarkan Keyra tenang disana dia akan sedih jika kita juga sedih.''

''Kau benar mungkin ini yang terbaik, ayo pa kita keluar mereka membutuhkan waktu'' kata Andriana menangis dipelukan sang suami


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C2
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập