Dua hari kemudian, di lokasi "Film Studio". Ini adalah salah satu tempat pemotretan film dan majalah yang sangat terkenal di dunia hiburan. Jadwal Takeru hari ini adalah sesi pengambilan foto untuk cover pamflet bersama Chihiro Ayagi dalam mempromosikan drama teater mereka.
Asisten : Yang terakhir! Visual utama untuk pamflet acaranya. Dua gambar dengan Saitama-san dan Ayagi-san.
Chihiro duduk diam sambil memejamkan matanya karena wajahnya sedang di make up oleh penata rias, penampilan Chihiro terlihat gagah dan sempurna dengan memakai kostum samurai di zaman kerajaan edo dan juga memakai wig rambut kuning kecoklatan yang diikat seperti para samurai di zaman edo dulu.
Asisten : Ayagi-san sudah siap?
Penata rias : Iya! Sebentar lagi!
Asisten : Baiklah!
Penata rias memakaikan eyeshadow pada mata Chihiro lalu dengan sentuhan terakhir penata rias menyelesaikannya dengan sempurna.
Penata rias : Selesai! Kerennya! (memuji)
Chihiro : Makasih (tersenyum)
Asisten sutradara menanyakan keadaan Takeru kepada staff yang mengurus kostum-kostum pakaian.
Asisten : Bagaimana dengan Saitama-san? Apa sudah siap?
Chihiro : (Oh ya, aku belum lihat kostum yang di pakai oleh Takeru)
Chihiro yang selesai di make up langsung bangkit dari kursinya dan bermaksud untuk pergi mencari Takeru. Dia cukup penasaran dengan penampilan Takeru.
Takeru : Aku juga sudah siap (keluar dari fitting room)
Chihiro yang mendengar suara Takeru langsung melirik ke arah Takeru. Dia langsung tersentak kaget melihat penampilan Takeru yang sangat memukau dan menonjol itu. DEG! Chihiro menatap Takeru tanpa berkedip sedikit pun, dia berdebar-debar dan seketika terpana melihat ke arah Takeru. Dia merasa Takeru sangat cantik.
Chihiro : (Ada apa denganku?! Ada yang salah pada diriku?! Oi, oi! Dia adalah seorang pria. Dan aku juga seorang pria. Sadarlah! Aku ini cowok normal. Tidak mungkin kan aku jatuh cinta padanya! Tapi dia sangat cantik...) *tercengang*
Takeru memakai kostum jubah merah yang sangat berkilauan dan juga memakai wig rambut hitam panjang yang berkilauan, berbeda dengan penampilan Chihiro yang terlihat gagah seperti seorang samurai di zaman edo saat memakai kostumnya, Takeru melebihi itu semua. Penampilan Takeru benar-benar terlihat sangat sempurna dan sangat cocok saat memakai kostum tersebut. Dia seperti iblis di zaman edo yang sesuai dengan peran yang dimainkan oleh Takeru yaitu sebagai iblis. Ketimbang tampan, Takeru terlihat sangat cantik dan menawan bak dewi yang turun dari khayangan.
Takeru melaporkan kepada asisten sutradara kalau dia sudah selesai di make up dan siap untuk melakukan pemotretan.
Takeru : Kapan saja aku siap (tersenyum)
Chihiro : Ah... (menatap Takeru) *terpesona*
Takeru : Ha? Apa?
Chihiro : Eh? (tersadar)
Takeru : Gak, hanya saja, kenapa kau lihatin aku terus seperti itu? Ada yang salah kah pada penampilanku? (bingung)
Chihiro : Eh, ah! Hahaha... Gak (tertawa kaku dan merasa canggung) Kau terlihat cocok dan cantik dengan kostum itu. Aku pikir kau cewek cantik yang nyasar. Hehehe... Eerr, mohon bantuan dan kerja samanya di pemotretan nanti ya.
Takeru : Ya, sama-sama (tersenyum)
Takeru pergi ke arah ruang pemotretan.
Chihiro : (Ga-gawat... Aku harus fokus!) *mengikuti Takeru dari belakang*
CKREEK... CKREEK... CKREEK... (suara kamera)
Takeru dan Chihiro berdiri diam saling berhadapan sambil memegang pedang kayu masing-masing ditangan mereka. Photographer fokus mengambil foto Takeru dan Chihiro yang sangat banyak. Lalu memerintahkan salah satu staff yang memegangi kipas angin yang cukup besar.
Photographer : Hei! Besarkan anginnya dan arahkan ke mereka lebih dekat sedikit agar kostumnya mengembang!
Staff : Anginnya segini cukup?
Photographer : Iya, segitu! (mengarahkan kamera ke depan) Terus Shigesada dan Tsunekawa bergeraklah natural seperti pada saat kalian sedang latihan bertarung!
Takeru dan Chihiro mengikuti arahan photographer. Mereka berdua berpura-pura bertarung.
Photographer : Ya seperti itu! Bagus! Bagus!
CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... (suara kamera)
Photographer : Sekarang Shigesada dan Tsunekawa saling mendekatlah dengan posisi wajah saling menantang, ya seperti itu!! Dan silangkan pedang kayu kalian anggap sebagai pembatas perserutuan lalu melihatlah sedikit ke sini! (membidik kamera ke arah Takeru dan Chihiro)
Takeru lebih mendekatkan dirinya ke arah Chihiro. Jarak wajah mereka sangat dekat tinggal sekitar 10 cm. Konsentrasi Chihiro sedikit demi sedikit menjadi buyar. Dia tidak tahan melihat wajah Takeru yang sangat dekat yang tepat berada didepannya.
Chihiro : *tidak fokus* (Bulu matanya sangat panjang. Dan matanya seperti kucing. Besar dan bulat. Jika dia cewek, dia pasti cantik dan aku akan...)
Takeru yang menyadari Chihiro tidak fokus merasa kesal dan menegurnya dengan kata-kata yang sedikit kasar.
Takeru : Peran utama! Aku ingin kau fokus! Kalau kau terus bengong dan melamun seperti itu, aku akan memakanmu hidup-hidup! (mendorong Chihiro sedikit dengan pedang kayunya)
Chihiro : Eh? Ah! (tersadar dari lamunannya) Ugh... *berusaha menahan serangan pedang kayunya Takeru*
Takeru : Kau ingin seperti itu terus dari awal, huh?! (merasa kesal)
Photographer : Bagus! Bagus! Tahan posisi kalian seperti itu sebentar!
CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... (suara kamera)
Chihiro : Jangan keterlaluan, senpai (tersenyum kaku)
Takeru : (menatap tajam) Ayo coba lawan aku! Kau tidak perlu menahannya juga! Atau kemampuanmu segini saja? (memandang remeh ke arah Chihiro)
Chihiro : (Berisik!)
Chihiro merasa kesal diremehkan oleh Takeru, lalu tersenyum dengan geram.
Chihiro : (Jangan memancingku! Dasar kau merepotkan! *merasa kesal* Aku hanya tidak suka membuat olokan!)
Chihiro mengcengkram lengan Takeru lalu mendorong Takeru sampai jatuh dan menindihnya. Dengan emosi dan menunjukkan wajah yang serius lalu menekan pedang kayunya ke lantai tepat samping wajah Takeru.
Chihiro : Kau ingin seperti ini, kan?! (menekan bahu Takeru) *sedikit marah*
Takeru tersenyum puas karena berhasil memancing emosi Chihiro sehingga membuat Chihiro kembali fokus.
Takeru : Tuh kan. Kau ternyata menahannya tadi. Ekspresimu bisa bagus juga, kouhai (tersenyum) Kalau kau sedikit serius seperti ini, kau bisa juga kan? (kouhai = junior)
Chihiro : Ugh! *pipi merona* (Sial! Aku terpancing! Hatiku menjadi berdebar-debar lagi!)
Photographer : Bagus Shigesada! Pose dan posisimu sangat bagus! Tahan sebentar dan tetap seperti itu!
CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... CKREEK... (suara kamera)
Akhirnya sesi pemotretan selesai juga. Chihiro berjalan keluar dari tempat pemotretan dengan sedikit lesu. Hajime, manajernya Chihiro datang memujinya.
Hajime : Ayagi-kun! Hari ini kau terlihat luar biasa dan semangat sekali pada saat pemotretan tadi, ya? (senang) Mungkin ini pertama kalinya bagimu! Andai kau terus seperti ini kedepannya...
Chihiro : Itu biasa saja (menjawab dengan malas)
Hajime : Eh? Apa energimu habis? Kau terlihat capek dan lesu (tersenyum)
Chihiro : (mengaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu) Apa energiku pernah terisi banyak?
Chihiro masih merasa kesal dengan perlakuan Takeru terhadapnya tadi, dia mengeluh kesal dalam hati, "Mengesalkan! Aku suka main-main, tapi aku benci dipermainkan seperti itu! Tidak menyenangkan!"
Di sudut ruangan, terdengar beberapa staff wanita mulai bergosip.
Staff wanita 1 : Tadi mereka berdua keren ya! (terpesona)
Staff wanita 2 : Iya, dan tadi Saitama-san terlihat jauh lebih keren ya! Kau tahu, menurutku awalnya kupikir Kanzaki-san telah melampaui Saitama-san akhir-akhir ini, tapi hari ini saat aku melihatnya berakting di tempat itu, dia mengingatkanku saat dia masih di peringkat satu lelaki yang ingin orang peluk! (heboh)
Staff wanita 1 : Benar! Dia memang jago, ya (kagum)
Chihiro diam-diam mencuri dengar para staff wanita yang sedang bergosip dengan suara cukup keras itu. Tiba-tiba dia seperti mendapatkan ide jahat yang bagus menurutnya yang bisa membalaskan dendamnya terhadap Takeru. Dia menyeringai.
Chihiro : Lelaki yang ingin orang peluk, ya? (bergumam) *tersenyum licik*
Hajime : Eh? Kau mengatakan sesuatu? (bingung)
Chihiro : Tidak. Asal hari ini aku bersenang-senang tidak apa, kan? (tersenyum licik)
Chihiro melihat Takeru yang sedang ngobrol bersama managernya, Kira berdiri tidak jauh darinya, langsung terukir senyuman jahat di wajahnya. Dalam hati dia berkata, "Dia sudah memancingku sampai sejauh ini".
Kira : Takeru-kun, boleh aku mengambil fotomu dengan kostum itu?
Takeru : Boleh saja, tapi kenapa? (tersenyum)
Kira : Putriku bilang ingin melihatnya.
Takeru : Nana-chan ya? Tentu, silakan ambil sepuasmu (tersenyum senang)
Kira : Oh, terima kasih! (senang) *memulai mengambil foto Takeru dengan HPnya*
Chihiro : Aku penasaran bagaimana ekspresimu saat dipermainkan, Takeru senpai? (berniat jahat) Hmph! *tersenyum licik*
Hajime : Ayagi-kun? (bingung)
-Bersambung-
Author : Sumpah! Jijik dan muak aku lihat senyuman busukmu itu, Ayagi! (kesal)
Chihiro : Kenapa memangnya dengan senyumanku? (tersenyum licik)
Author : Cih! Bagusan aku cepat ngetiknya biar nih anak cepat tersingkirkan! (mengabaikan Chihiro, sambung ngetik)
To Readers. Jangan lupa komentar, like/favorite, rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...