Sesampainya di depan pintu apartermen Shunta. Shunta membuka pintu dengan cepat, Takeru masuk ke dalam apartermen dengan wajah yang muram dan sedikit pucat. Shunta merasa sedikit khawatir.
Shunta : Takeru-san, anu... Bolehkah aku membawamu ke bak mandi?
Takeru tidak melihat ke arah Shunta. Dia merasa sangat marah dan kesal, dia tidak mengatakan apa pun. Dengan tangan kanan yang memegang dinding, sedangkan tangan kirinya memulai memukul dada Shunta dengan tenaganya yang masih tersisa sedikit dan dilakukan dengan berulang-ulang kali.
Shunta : . . . . (sesaat terdiam karena bingung dengan tindakan Takeru yang memukuli dadanya) Ah! (menyadarinya) Ya, silakan (merasa senang) Kau boleh memukulku sebanyak yang kau mau.
Takeru semakin murka mendengar perkataan Shunta dan langsung memukulnya lebih keras dan pukulannya menjadi lebih cepat.
Shunta : Maaf... (merasa sedikit bersalah)
Takeru : (berhenti memukul) Jangan meminta maaf! (melihat ke arah Shunta) Kalau kau mau minta maaf, tunggu sampai aku selesai mengekspresikan kemarahanku padamu! Dasar kau licik dan jahat, bodoh! (memaki)
Shunta : Maaf (tersenyum) Saat kupikir syuting drama ini sebentar lagi akan selesai, jadi aku tak bisa apa-apa selain menjadi serakah (sedikit sedih)
Takeru : (Selesai?) *melihat tas yang isinya keluar dari dalam tas yang tergeletak di lantai. Salah satu isinya yang keluar adalah buku skenario 'bintang di siang hari'* Oh, benar (kita hanya punya sedikit adegan bersama saat syuting nanti)
*************************
-Keesokan harinya, di tempat lokasi syuting-
Takeru dan Shunta berakting mengoperasikan seorang gadis kecil. Operasi selesai dan Takeru meletakkan salah satu alat operasi di atas meja troli.
Sutradara : Cut! Okay, seperti itu!
Artis gadis kecil yang dioperasi tadi bangun dari tempat tidur operasi dan tersenyum puas lalu turun dari sana.
Artis wanita 1 : Terima kasih atas kerja samanya.
Artis wanita 2 : Aku gugup banget tadi.
Asisten : (datang menghampiri) Kanzaki-kun dan Saitama-kun, kalian sangat luar biasa, ya! (memuji) Saya mendengar dari Isomori-san, kalau kalian berdua berlatih bersama semalam, apa ini berkat hasil latihan kalian semalam?
Shunta : Benar! (mengacungkan jempol ke atas)
Sutradara : (datang menghampiri) Aku bahagia diberkahi dengan pemain yang luar biasa seperti kalian berdua, dan selanjutnya aku akan mengajakmu minum-minum, jadi ikutlah kali ini dengan kami, ya?
Shunta : Ya, aku akan ikut! Ah, tapi aku membawa Takeru-san bersamaku semalam (tersenyum senang dan bangga)
Dari jauh tiba-tiba Takeru melemparkan sebuah botol minuman ke arah Shunta dan disekeliling tubuhnya mengeluarkan aura hitam pekat.
Shunta : (refleks menangkap botol minuman) Eh? Botol minuman kok bisa terbang di udara? (tersenyum polos dan bingung)
Takeru : Ah, maaf ya. Tanganku licin jadi terlepas deh botolnya (tersenyum marah) *masih mengeluarkan aura hitam*
Shunta langsung datang menghampiri Takeru dengan tersenyum senang dan berbinar-binar.
Takeru : Apa kau baik-baik saja, Kanzaki-kun? (tersenyum marah) *merasa kesal*
Shunta : Ah, Takeru-san! Aku sehat wal'afiat kok (senang)
Takeru memegang pundak Shunta dan menekannya cukup keras. Shunta merona senang.
Takeru : Nggak, aku rasa ada yang salah dengan kepalamu (tersenyum kesal)
Disekeliling mereka, masih ada sutradara, asisten, para staff dan beberapa kru wanita yang melihat mereka dengan tersenyum. Mereka melihat Shunta dan Takeru mulai beradu mulut dan berdebat, sedangkan para artis wanita lainnya mulai bergosip.
Artis wanita 1 : Lihat hari ini pun, dia seperti malaikat, ya?
Artis wanita 2 : Wah, mereka berdua semakin dekat, ya?
Takeru : Pas banget kita di ruangan operasi. Sini lebih baik aku mengoperasikan kepalamu itu (tersenyum marah) Nah, ikut denganku sekarang, kau tak pernah merasa puas, ya dasar malaikat sangean cabul! (memaki)
Shunta : I-iya! (senang)
Asisten : Teman dekat, ya?
Sutradara : Saitama-chan sepertinya kewalahan. Hehehe... (tertawa senang)
Kira (manager Takeru) : (tiba-tiba muncul dan datang menghampiri) Takeru-kun, Kanzaki-kun, maaf mengganggu kesenangan kalian.
Takeru : (marah) Sama sekali tidak menyenangkan! (mempiting kepala Shunta)
Kira : Boleh aku meminta kalian untuk melakukan wawancara? Para wartawan ada disini, mereka menunggu kalian.
Takeru dan Shunta menjawab dengan serentak.
Takeru : Ya!
Shunta : Baiklah!
Takeru menjelaskan dari dalam hati kalau ada banyak sekali pekerjaan aktor/artis. Bukan hanya berakting saja. Selama syuting drama, pasti selalu ada wawancara untuk koran dan majalah, juga tampil di TV, tayang di komersial TV. Itu semua adalah tugas yang diberikan kepada pemain utama dan tokoh yang berpengaruh di dalam drama. Pekerjaan ini sangatlah penting yang harus dilakukan oleh aktor/artis untuk mempromosikan filmnya sebanyak mungkin.
**************************
Banyak wartawan dan kameraman yang sudah berkumpul di ruangan koverensi. Para kameraman menggambil gambar Takeru dan Shunta serta beberapa artis lainnya. Para wartawan memulai melayangkan pertanyaan kepada mereka satu per satu.
Wartawan 1 : Saitama-san, apa yang kau pikirkan saat rekan kerjamu, Kanzaki-san, mencuri posisi peringkat satumu pada kategori "Pria Pertama Yang Ingin Di Peluk Orang Tahun Ini", posisi yang sudah kau pegang selama lima tahun berturut-turut? (mengarahkan mikrofon ke Takeru)
Takeru : (tertawa) Hahaha, kelihatannya Kanzaki-kun benar-benar seorang bintang terkenal saat ini ya (tersenyum palsu)
Wartawan 2 : Sayang sekali kau kehilangan peringat pertamamu, ya. Apa kau ingin mengatakan sesuatu tentang itu kepada Kanzaki-san? (mengarahkan mikrofon ke Takeru)
Takeru : (tersenyum terpaksa dan kaku) *berusaha bersikap tenang*
Wartawan 3 : Kenapa kau bisa turun ke peringkat kedua "Pria Pertama Yang Ingin Di Peluk Orang Tahun Ini"? (mengarahkan mikrofon ke Takeru)
Takeru kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari para wartawan yang menyerang bersamaan dengan pertanyaan yang berbeda tapi intinya sama. Dia menahan emosi tetapi tetap memberikan senyuman palsu dan kaku pada wajahnya. Shunta yang berdiri tepat di sebelahnya terkejut dan sedikit horor dengan serangan para wartawan, meskipun wajah Takeru tersenyum, dia bisa merasakan amarah yang tertahan dari dalam diri Takeru.
Semua wartawan : Apa kau punya masalah? (bertanya dengan serentak) *semua wartawan mengarahkan mikrofon ke Takeru*
Wartawan 4 : Menurutmu apa yang harus kau lakukan supaya bisa mendapatkan kembali posisi pertamamu? (mengarahkan mikrofon ke Takeru)
Wartawan 5 : Apa ada pesan untuk penggemar? (mengarahkan mikrofon ke Takeru)
Takeru merasa muak dan marah dengan pertanyaan para wartawan yang menyudutkan dirinya. Ingin dia mengamuk dan memaki akan tetapi, dia menahannya dan 15 menit kemudian, akhirnya selesai juga wawancaranya.
Di dalam ruangan pribadi Takeru sendiri, emosi yang ditahannya sejak tadi pun meledak, Takeru marah dan mengomel-omel.
Takeru : Apaan sih tadi?! Ini tidak bisa dipercaya! Semua wartawan itu sangat menyebalkan! (duduk di sofa) Seharusnya ini menjadi wawancara untuk film, tapi kenapa semua wartawan brengsek itu malah menanyakanku pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan film?! (marah)
Kira : Sudahlah. Jangan marah begitu. Kau juga tak bisa menyalahkan mereka (mencoba menghibur) buat "Pria Pertama Yang Ingin Di Peluk Orang Tahun Ini" dan pemenang kedua sedang membintangi film 'Bintang di Siang Hari' jadi topik yang terpanas dan hits! Orang-orang penasaran loh.
Takeru : Hahaha (tersenyum kaku) Tak apa bagiku. Asalkan mereka menonton filmnya, aku anggap itu impas (berusaha berpikiran positif)
Shunta tiba-tiba muncul membawa puluhan minuman kaleng "hot chocolate" kesukaan Takeru dengan memeluk semua minuman kaleng itu pada genggaman tangannya dan mencoba menghibur Takeru.
Shunta : Takeru-san, wawancara yang bagus. Ini kubawakan minuman kesukaanmu "hot chocolate" (tersenyum)
Takeru : (langsung bangkit dari sofa dan merebut semua minuman kaleng dari tangan Shunta) Berikan padaku semuanya! (membuka dan langsung meminum semuanya tanpa berhenti)
Kira : (merasa tertolong) Wah... Terima kasih dengan... (menghitung) 18 minuman "hot chocolate" itu. Padahal kau sendiri pasti kelelahan juga kan, Kanzaki-kun?
Shunta : (melihat Takeru yang sedang minum dengan cepat) Takeru-san, pelan-pelan minumnya. Nanti kamu tersedak. Aku gak akan merebutnya darimu kok. Kalau kurang akan aku belikan lagi (tersenyum)
Takeru : (mengabaikan Shunta) *sudah habis 5 kaleng*
Shunta : (melihat ke arah Kira) Nggak, nggak apa-apa. Aku sangat menikmati waktu bersama dengan Takeru-san (berbinar-binar)
Kira : Benarkah?
Shunta : Iya! (senang)
-Bersambung-