Chương 223: TUA ITU TAKDIR TAPI, DEWASA PILIHAN

Setelah selesai makan, Nadira mengajak keponakannya untuk di halaman belakang. Selain tempatnya asri, teduh dan nyaman, ruangan terbuka membuat pikiran seseorang menjadi lebih rileks.

"Berapa lama kamu kemarin menghadiri pernikahan nya Alina?" Tanya Tante Nadira memulai percakapan.

"Cukup lama tante. Kurang lebih 1 jam. Memangnya ada apa?"

"Tante melihatmu berdiri berdampingan dengan papamu dan juga om Heri. Baru aja mau Tante samperin, eh malah udah pamitan aja. Makanya Tante telepon kamu," ucap tante Nadira sambil menuang infused water di gelasnya.

Alfa melirik ke arah gelas tersebut. Melihat bagian luar gelas yang mulai berembun karena air infused yang baru saja tantenya keluarkan dari dalam lemari es tersebut.

"Alfa kurang menyukai keramaian saja, Te," jawab pria itu.

"Oh." Hanya itu yang keluar dari bibir wanita berusia empat puluh enam tahun tersebut.

Keduanya sama-sama diam, sehingga suasana pun menjadi hening.