"Massimo..." Gina mengerang serak saat tangan Massimo mulai menyentuh permukaan kulit pinggangnya.
Massimo brengsek!
Massimo yang sangat menginginkan Gina tak menyia-nyiakan kesempatan emasnya kali ini, setelah berhasil membuat Gina duduk diatas tubuhnya Massimo langsung bergerak. Sebagai seorang pria yang sangat berpengalaman dengan wanita Massimo tahu dimana letak kelemahan seorang wanita, karena itu saat ini ia langsung menyelipkan kedua tangannya ke balik pakaian yang Gina pakai.
Begitu jemari Massimo menyentuh pinggang rampingnya seluruh tubuh Gina bergetar, ini pertama kali untuknya mendapatkan sentuhan seperti itu dan Gina bersumpah akan mematahkan kedua tangan Massimo nanti.
"I want you, Gina,"ucap Massimo jujur, kedua matanya menatap wajah Gina dengan tatapan penuh harap.
Secara spontan Gina langsung mencengkram pundak Massimo. "Lepaskan aku."
"I want you, Gina. Please, jangan tolak aku." Massimo kembali mengulangi perkataannya.