"Ya Tuhan! Tuan Jonathan, sudah cukup aku menggendongmu tadi! dan jangan lagi! punggungku bisa patah!" ucap Nadia dengan mata melotot indah.
"Ayolah Nadia...Bukankah kamu wanita yang yang sangat kuat? atau kamu lebih senang aku mengatakan kalau kamu punya pantat tipis?" ucap Jonathan dengan menahan senyum.
"Sungguh!! anda benar-benar keterlaluan Tuan Jonathan." ucap Nadia sambil mencubit perut Jonathan dengan gemas.
"Cukup Nadia! jangan membuat perutku merah-merah lagi." ucap Jonathan berusaha memegang kedua tangan Nadia.
Nadia tertawa melihat Jonathan berusaha menangkap tangannya. Namun akhirnya Nadia mengalah dengan membiarkan Jonathan menangkap tangannya.
"Nadia, bawa aku ke sungai. Apa kamu tidak ingin mengajakku bersenang-senang?" ucap Jonathan dengan tatapan memohon.
"Tapi Tuan Jonathan, aku harus membawamu kesana." ucap Nadia sambil mengusap tengkuk lehernya.
"Apa aku harus pingsan dulu agar kamu mau menggendongku kesana." ucap Jonathan dengan nada merajuk.