Tải xuống ứng dụng
80.76% The Best Friend' s / Chapter 84: Mencapai Jawaban

Chương 84: Mencapai Jawaban

"Sahabat itu apa ..?"

Deku bergelut dengan pemikiran nya beberapa kali. Betapa pun dia tau. Dia sama sekali tidak mengerti apa itu sahabat.

Apa itu kebersamaan, semuanya hanyalah kebetulan. Kebetulan semata hingga deku dikelilingi oleh mereka.

Semuanya berkilau, hingga deku sama sekali tidak tau bagaimana mengatasinya. Sosok berambut hijau dan bertubuh kecil itu tetap duduk di tengah kegelapan.

Deg

Deg

Kesendirian.., mungkin bagi semua orang itu adalah hal yang biasa.

Tetapi tidak bagiku, kesendirian sejak ditinggal ibu membuatku mulai kehilangan senyum.., emosi dan perlahan melupakan rasa dekat dengan orang lain.

Bagaimana ia harus bersikap kepada orang lain..?

Kenapa mereka mendekatiku..?

Semua pertanyaan itu seolah berputar sendiri. Di benak deku selalu berputar, sahabat itu apa..?

Bagaimana bersikap kepada mereka, deku selalu berkutat dalam kesendirian, di acuhkan dan dibenci seolah jadi makanan sehari hari.

Makanya saat di dekati seperti ini, deku masih tidak bisa menerima mereka adalah sahabat.

Menerima bahwa mereka peduli padanya, menerima bahwa sekarang dirinya tidak lagi sendiri.

Sahabat..?

_

_

Deku mengenggam tangannya sendiri, tubuh luarnya pasti mulai tidak bertahan. Sebenarnya ia sudah sadar dan siap akan kematian ini.

Tetapi pertanyaan itu tetap berputar menunggu jawaban. Orang yang selalu sendiri dan seperti dirinya.

Tentu saja tidak banyak yang tau bagaimana rasanya. Berada di dunia sendiri hingga terbiasa. Di acuhkan orang orang terdekat seolah dirimu memang tidak ada.

Hidup tanpa rasa kasih sayang dan dukungan, berjuang untuk diri sendiri. Kalaupun sudah datang seseorang dalam hidup.

Mereka akan bingung, mereka yang sebelumnya mandiri dan tidak mempunyai siapa siapa.

Pasti akan bingung, seperti deku. Tidak tau apa yang harus di perbuat?. Perasaan apa yang selalu ada saat ia bersama orang lain.

percaya bahwa itu hanya ilusi atau sementara. Tidak menerima dan menolak kejadian yang ada.

Belajar untuk menerima seseorang itu sulit sekali. Sulit.., bagaimana jika mereka akan meninggalkan diri mereka lagi...

Hah..

_

_

Deku segera teringat sesuatu. Ia memasuki lorong waktu saat mengingatnya.

_

_

"Hei..deku..kenapa sedih gitu, nilaimu jelek lagi?" tanya Lida dengan senyum di wajahnya.

Deku lekas lekas menghapus air matanya, tidak sopan jika ia menangis di hadapan orang lain.

"Gak ada kok" seru deku tersenyum lirih.

Srek.., "Oh luka ini ya, bilang dong. Kau ini masih saja canggung"

Lida menarik tanganku dan mulai memberikan perban.

"Ma..makasih" seru deku canggung dengan suara lemah.

Lida hanya tersenyum, senyum itu sangat manis dan deku merasakan sesuatu yang hangat seolah berdetak di dadanya.

"Kita kan sahabat, harus saling tau kan?"

Deku berhenti di lorong waktu di lihat nya lagi bekas luka ditangannya masih ada.., masih ada ...

Sahabat itu..selalu membantu.., selalu mengerti.

Kenapa harus seperti itu..,?

_

_

Deku memasuki lorong waktu lagi, kali ini Todoroki yang membawakan minuman dingin dan meletakkan nya di hadapan deku.

"..anu.. todoroki boleh bertanya?"

Todoroki menoleh dan mengangguk seraya duduk.

"Kata Lida Sahabat itu saling mengerti dan membantu kenapa ya harus seperti itu?" tanya deku menatap todoroki.

Todoroki terdiam . Ia hanya menunduk.

"Tidak tau, jujur ...aku tidak pernah berteman sebelumnya. Jadi Benar benar tidak tau"

Deku menunduk sedih. Ia benar benar risau akan jawaban Lida kemarin. Tetapi ya apa daya.

Dia tidak bisa memaksa todoroki kan?

_

_

"Tapi.., yang kutahu. Sahabat itu berarti saling mengerti satu sama lain"

"Maksud nya..?"

"Saling Mengerti, seperti..saling tau kesedihan satu sama lain"

Saling mengerti, deku menatap luka ditangannya. saling mengerti berarti saling tau .

Jadi sahabat itu saling mengerti.., aku juga tau kalau temanku sedang sedih.

_

_

Deku memasuki lorong waktu lagi, kali ini bakugo yang sedang memakan makan siangnya.

"Apa!?" tanya bakugo menatap marah pada deku.

Deku hanya mengeleng dan menunduk karena takut.

".. Katakan!!"

deku memandang bakugo dengan perlahan takut akan gertakan nya. Tetapi malah bakugo hanya diam seolah memberi jeda waktu untukku berbicara.

Deg

Deg

Perasaan apa ini..?

"bakugo.. sahabat itu apa ya? Kenapa mereka harus saling mengerti dan terikat"

Bakugo memandangku dengan alisnya terangkat ke atas.

"Hah??!!. Kau bodoh ya?"

"Ma..maaf"

"Hah, dasar. Aku juga tidak benar benar tau. Tapi.. sahabat itu kan berarti seseorang yang kau percayai. tentu saja kau percaya padanya"

Aku menatap bakugo dengan tatapan berbinar binar. Bakugo memukul kepalaku dan kembali makan.

_

_

Deku kembali pada kegelapan, sahabat kah..?

Dia benar benar sudah lupa sudah berapa kali ia habiskan bersama mereka.

Bertanya seperti apa sahabat?. Selalu saja ada di dalam dunia sendiri.

Padahal kami selalu saling membantu dalam beberapa tahun ini. Kami saling percaya.

Deku hanya mencoba tidak mengerti , hanya mencoba agar lari dari kenyataan. Merasa tidak cocok, padahal mereka sendiri selalu berada di sekitar nya.

_

_

Aku..memang selalu berpikir mereka itu tidak ada, Mereka itu hanyalah ilusi , mereka itu mendekatiku karena sesuatu.

Tapi... sebenernya mereka ada..., mereka selalu berkata bahwa deku adalah sahabat mereka. Tetapi deku selalu menolak selalu mencoba tuli atas segala hal ..

Sekarang pun mereka sedang berdoa untuknya. Kenapa aku masih saja bersikap egois seperti ini...??

Tentu saja.....sahabat itu ada!!.

Mereka adalah orang yang saling mengerti, mereka ada orang yang dipercayai.

Maka jawabannya sudah jelas, mereka ingin aku sembuh!!

Aku akan berusaha keras..mencapai keinginan mereka..., aku akan berusaha keras mengerti mereka.

Mencoba memahami mereka.., lagi dan lagi...untuk itu dirinya harus sembuh.

Tujuan nya masih ada. Masih ada orang yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu ia harus berusaha,..

Bukan sebagai siapa pun..

Melainkan sebagai sahabat mereka..

_

_


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C84
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập