Tải xuống ứng dụng
94.59% My Teacher My Husband / Chapter 175: Ch. 175

Chương 175: Ch. 175

Jasper menatap datar dua manusia yang saat ini ikut duduk bersama di meja makan dengan keluarga kecilnya.

"Berhenti menatapku!" Sungut Jasper. Risih Jasper jika di tatap sedalam itu oleh dua manusia bobrok yang menjabat sebagai temannya itu.

"Kenapa kau bisa keluar? Maksudku, bagaimana caranya?" Tanya Xukun yang diangguki oleh Lucas dan Jinyoung.

Haowen dan Sehun? Mereka sedang bersemedi di dalam kamar mandi. Berendam bersama dengan bebek karet ungu yang Haowen beli beberapa waktu lalu.

"Tuntutanku di cabut. Bebas bersyarat." Sebenarnya itu tidak menjawab apapun dari pertanyaan Xukun barusan. Tapi tak apa, setidaknya Jasper sudah berusaha untuk bercerita.

"Tak masalah, yang terpenting sekarang kau sudah bebas. Dan kau sudah siap untuk sidang skripsi bukan?" Lucas ini memang tidak bisa di ajak bersantai.

Jinyoung berdecak sebal, anak kuliah semester akhir pembahasannya memang beda ya. Sudah sidang skripsi.

Jinyoung? Membahas UTS saja dia setengah hati.

Plak.

"Hentikan pembicaraan bodohmu itu!" Kembali menggeplak kepala Lucas. Xukun mendengus dengan kepalan tangan yang masih menggantung di udara. Ini saatnya untuk merayakan kebebasan Jasper dan Kingkong satu itu malah membahas sidang skripsi?

Tidak seru sekali!

"Aku siap kapanpun. Besok pun akan aku jalani. Para peguji yang aku ragukan kesiapan mereka." Jasper mulai menyombong hawa-hawanya ini. Lihat saja gelagat alisnya yang naik-turun itu! Mengganggu sekali!

"Kenapa?" Tanya Lucas basa-basi.

"Terkaget terpental-pental dengan kesempurnaan hasilku."

"CUIH!"

**

Sehun sibuk dengan kepala Haowen yang ia gosok-gosok dengan shampo agar menghasilkan busa. Ini baru pukul empat dan si kecil sudah merengek ingin berendam dengan bebek karet.

Sehun akui sore ini memang hawanya sedikit lebih panas, entah kenapa. Tapi Sehun memang merasakan gerah juga sedari tadi. Terlebih dengan kehadiran Irene di kantornya tadi.

"DADDY."

Lamunan Sehun terhenti saat suara pekikan Haowen menyadarkannya. Tergelak pelan dengan wajah merengut Haowen yang begitu menggemaskan.

"Kenapa, hmm?" Tanya Sehun basa-basi. Pasti Sehun akan di amuk lagi setelah ini. Yakin!

"Daddy, kenapa melamun? Daddy ingin punya mommy baru?"

Pertanyaan yang Haowen lontarkan berhasil membuat Sehun terdiam dengan pkiran yang kemana-mana.

Mommy baru?

"Daddy melamun lagi! Ayo thini konthultathi dengan Haowen." Memutar badannya, Haowen menatap Sehun dengan tatapan sok dewasa miliknya. Melipat tangannya di depan dada, Haowen mengangguk-angguk dengan mata yang terpejam elegan.

Menunggu Sehun bercerita.

Sehun tergelak parah, sungguh. Konsultasi katanya? Dengan keadan mereka yang bertelanjang di dalam bath up dan juga kepala Haowen yang sudah teronggok penuh dengan busa-busa.

"Haowen sayang." Panggil Sehun.

"Yes, Sir."

"Seratus di bagi lima, kali sepuluh, tambah dua puluh, kurang lima belas, kali sembilan, dan dipangkatkan lima. Berapa hasilnya?"

Dahi Haowen berkerut parah, apa itu?! Sejenis anthropoda apa itu tadi? "Daddy, Haowen leth thebentar dulu dengan Jathper hyung."

Sehun tergelak, benar-benar tergelak parah. Sehun hanya niat menguji sebatas mana kemampuan hitung-berhitung anaknya ini. Sehun juga kelewatan memberi soal memang.

Haowen bergumam heran, kenapa dengan ayahnya ini? Terbentur dimana? Makan apa? Kenapa otaknya jadi bermasalah seperti ini?

Themoga daddy tidak mati hari ini.

**

Jinyoung, Xukun, Lucas, dan Jasper sedang bersantai dengan mata yang mengarah pada layar televisi di depan sana. Pandangan mata mereka fokus, mulut mereka sibuk mengunyah makanan, dan tangannya juga sibuk memungut semua jenis kue apapun itu bentuknya.

Sedikit lagi.

Sedikit lagi.

Sedik-

Ting... tong...

Ting... tong...

"AIIISH!" Mengerah kesal, mereka berempat membanting toples kue keatas meja dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Pengganggu!"

Ting... tong...

Ting... tong...

"IYAAA! SABAR!" Mereka berempat bangkit dari kursi dan berjalan pelan dengan umpatan tepat pada siapapun itu yang datang.

Mengganggu saja!

Ting... tong...

"Sia-"

Diam. Mematung bagai patung, mereka berempat berkedip-kedip dengan ekspresi yang berbeda-beda. Xukun, Jinyoung, dan Lucas sudah ternganga dengan tampang bodoh mereka. Jasper tentu saja dengan wajah datarnya yang semakin datar.

Kedip.

Kedip.

Kedip.

Satu.

Dua.

Tiga.

Bruuuush.

Lucas menyemburkan minuman dalam mulutnya kearah kanan, Xukun kearah kiri, dan Jinyoung kearah depan! Tepat pada wajah sang tamu yang sungguh membuatnya muak setengah mati!

"Baguuus." Ujar Jasper dengan tangan yang menepuk bangga. Anak didiknya sukses semua memang.

"Dimana Oh Sehun." Irene masih mencoba sabar dengan semburan kurang ajar dari si tengah Jinyoung.

"Ada urusan apa kau dengan Oh Sehun?" Tanya Jinyoung tak terima. Makhluk parasitisme ini mengganggu saja memang.

Memberikan seringaiannya, Irene terkekeh pelan. Jadi Oh Sehun belum memberi tau pada para anaknya ini ternyata. "Kesepakatanku tentu saja." melirik pada Jasper yang hanya memberikan senyum miring padanya.

"Berharap saja." Perintah Jasper. Memutar badannya dan kembali berjalan kearah sofa, dimana tadi mereka menonton serial Tinker Bell The Pirate Fairy.

"Tutup pintunya, Brudu." Ujar Jasper. Mengusir Irene secara tidak langsung dan terkekeh sinis saat mendengar suara pintu yang terbanting kasar.

"Hyung, ada urusan apa dia dengan daddy?" Tanya Jinyoung tak tenang. Jika berurusan dengan Irene pasti ujungnya tidak akan baik.

Irene itu pembawa masalah. Bahasa kasarnya pembawa sial!

Jasper diam. Menatap para Peri yang saat ini sedang melakukan pertunjukan akhir. Pikiran Jasper menerawang jauh, urusan apapun itu, jika itu merugikan mereka walau hanya sedikit pun, Jasper akan membatalkannya dengan cara apapun.

"Aku... tidak yakin?" Baru kali ini Jasper terlihat meragu dengan ucapannya. Entah kenapa, tapi... perasaannya memang tidak tenang semenjak ia bisa keluar tadi.

"Apa perlu kita bersiap-siap dan meminta bantuan para Macan?" Tanya Lucas dengan tanda kutip saat ia mengatakan macan tadi. Ya kalian tau sajalah. Macan yang di maksud Lucas adalah para ladies fakultas mereka.

"Ide yang tidak buruk. Ayo!" Seru Xukun dengan ponsel yang sudah keluar dari kantong celananya.

**

Tap...

Tap...

Tap...

Sehun turun dari lantai dua dengan Haowen yang berada di atas kedua pundak lebarnya. Memperhatikan empat remaja yang saat ini sedang menatap tepat kearahnya.

Aneh.

"Dad, ayo kita batalkan saja perincestan kita."

Kedip.

Plak.

Plak.

Plak.

Lucas penggagas nomor satu penepukan kepala Jasper. Di susul oleh Xukun dan terakhir oleh Jinyoung.

"Hentikan kebodohanmu! Mama tidak merestui kalian!" Xukun menatap garang pada Jasper yang hanya bisa berkedip dengan tatapan kosongnya.

Plak.

Kali ini Xukun yang harus rela menerima tepukan keras tepat di belakang kepalanya. Pelakunya? Lucas tentu saja!

"Tolong hentikan kebodohan kalian saat ini. Aku sebagai penumpang kapal Sehun menduda hingga mati tidak akan rela jika Sehun menikah lagi! Dengan siapapun itu!" Lucas sedang dalam mode pinter kawan-kawan. Syukur Alhamdulillah otaknya sudah kembali benar.

"Siapa yang bertamu?" Tanya Sehun seraya menurunkan Haowen dari bahunya.

"Itu... wanita yang selamat dari cekikan maut seseorang."

Menatap sinis Lucas yang hanya memberikan cengiran manisnya, Jasper mendengus kesal. Sindirannya jelas sekali!

"Bisa kalian membawa Haowen naik kelantai dua."

Jasper jelas tau jika itu bukan permintaan, tapi merupakan sebuah perintah mutlak yang siapapun tidak boleh menentangnya.

"Ayo." Beranjak dari duduknya, Jasper segera meraih Haowen dan membawa si bungsu untuk masuk kedalam gendongannya. Menaiki tangga dengan tiga manusia yang mengekornya di belakang sana.

"Apapun yang dia rencanakan, aku akan menghancurkan semuanya!"

THANK U

SEE U NEXT CHAP

DNDYP


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C175
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập