Tải xuống ứng dụng
60.54% My Teacher My Husband / Chapter 112: Ch. 112

Chương 112: Ch. 112

Suzy tersenyum dengan tangan yang terus mengusap perut buncitnya itu. Sejak terakhir mereka memakan kalkun, atau lebih tepatnya hanya Suzy, sekitar tiga bulan lalu. Dan sekitar tiga bulan lalu juga ia sudah tidak datang lagi ke kampus. Karena apa? Sehun yang melarangnya. Perutnya sudah semakin membuncit dan Sehun khawatir dengan kebodohan Suzy yang tak dapat diduga itu. Hanya sebulan lagi hingga bayinya lahir dan melihat bagaimana dunia yang akan ia tempati sebenarnya.

Elusan tangan Suzy pada perutnya berhenti ketika lintasan wajah muram Kris tiga bulan lalu saat makan Kalkun pilihannya, masih terbayang di kepala Suzy bagaimana mata tajam itu seolah tak lagi berminat memancarkan cahayanya. Karena apa? Entahlah, Suzy juga tak tau. Perasaannya tak enak saja.

"Apa yang kau pikirkan hmm?" Sehun bertanya serasa duduk disamping gadisnya itu. Melonggarkan ikatan dasi yang mencekik lehernya sejak tadi pagi.

"Tidakkah kau merasa aneh dengan Kris? Dia terlihat.. mm hidup tapi mati?" Tanya Suzy penasaran. Entahlah apa yang ia katakan yang jelas intinya, saudara Sehun itu seperti enggan hidup dan terlalu malas untuk mati. Begitulah.

"Memang dia sedikit berbeda. Kenapa?" Sehun balik bertanya. Apa istri dan kakaknya itu sudah sedekat itu hingga ia merasa bahwa Suzy lebih memperhatikan Kris dari pada memperhatikan suaminya sendiri? Sehun terbakar api cemburu rasanya.

"Tidak, hanya aneh saja melihat orang yang akan menikah muram suram seperti itu. Apa Kris memiliki banyak hutang?" Mungkin ini penyebab Kris bermuram durja, tapi tidak mungkin jugs rasanya. Kris itu anak dari pengusaha tersukses se-Korea dan apa masuk akal jika dia masih bisa memiliki hutang?

"Kau pikir Kris itu seperti Kai? Tentu tidak." Gemas Sehun menarik kedua pipi Suzy berlawanan arah. Yang benar saja. Mereka kaya dua belas turunan, sembilan tanjakan, dan delapan tikungan. Hutang dari mana?

"Kenapa kau membawa-bawa nama Kai? Jangan karena wajahnya yang melarat itu kau mengira dia memiliki setumpuk hutang." Sungut Suzy. Manis sekalai mulut suaminya ini.

"Ya bagaimana lagi, wajahnya meyakinkan." Acuh Sehun dengan bahu terangkat tak peduli.

'Pria ini benar-benar!' Bathin Suzy masih mencoba untuk sabar. Lihat saja jika sudah pada batasnya nanti. Vivi kesayangannya itu akan Suzy gantung di tiang bendera perempatan jalan. Mencari masalah saja.

**

"

Bagaimana persiapan pernikahanmu Kris?" Siwon bertanya dengan kaca mata baca yang bertengger di hidung mancung pria paruh baya itu.

"Kabarku baik dad. Terima kasih sudah bertanya." Sindir Kris. Baru bertemu apa salahnya berbasa-basi dulu. Bukan langsung to the point seperti tadi. Membuat naik darah saja.

"Kapan kalian akan berfoto?" Siwon kembali bertanya. Menganggap sindiran Kris tadi adalah ucapan selamat datang untuknya.

"Saat pernikahan Sinchan dengan Nobita." Kris makin naik darah. Sudah disindir tidak juga sadar? Dasar tua bangka!

"Kau sudah memilih baju pernikahan? Tema?" Siwon pantang kalah. Sehun bahkan lebih Setan dari pada Kris saat ini. Jadi Siwon hanya menganggap bahwa Kris ini Setan yang baru menetas dari cangkang. Bukan apa-apa baginya.

"Sudah. Taman Safari Afrika." Ingin rasanya Kris menendang bokong ayahnya ini keluar dari perusahaannya saat ini juga. Tak tau kah bapak tua ini bahwa pekerjaannya sudah sangat banyak?

"Bagus. Aku akan mencarikan gedung yang bagus untukmu. Biar Sehun yang mencari fotografer. Setan cilik itu harus ikut berpartisipasi." Ujar Siwon dan hendak berbalik meninggalkan putra sulungnya dengan setumpuk berkas yang sangat membosankan itu. Meski terdapat uang miliyaran juta setelah penandatanganan dilakukan. Padahal tanda tangan Kris itu sangat teramat sangat berantakan. Apa gunanya menjual tanda tangan abstrak seperti itu.

"Sudah mendapat pengganti mommy dad?" Kris bertanya dengan mata yang tertuju sepenuhnya pada Siwon. Entahlah Kris hanya ingin bertanya.

"Oh, mommy itu the one and only son." Jawab Siwon acuh. "Lagi pula aku tidak berniat menggelar pesta pernikahan lagi. Sangat membosankan."

"Katakan saja jika menjadi duda itu ada untungnya dad." Kris memutar bola matanya jengah. Siwon pikir Kris itu batita lima tahun yang masih menghisap jempol yang mudah saja percaya pada yang dikatakan orang dewasa? Oh c'mont bung, kris sudah merasakan asin manis dari dunia ini.

Dan mungkin sekarang pahitnya.

**

"

Kado apa yang kau berikan pada Kris, Jiyeon?" Baekhyun bertanya seraya menimang-nimang sepatu mana yang akan ia ambil untuk kado spesial di hari pernikahan Naga tonggos itu.

"Boneka Valak." Jawab Jiyeon acuh tak acuh. Entah kenapa sejak tadi perempuan jejadian itu betah sekali menatap layar ponselnya. Aneh.

"'Jangan lupa untuk makan karena terlalu sibuk berbelanja. Love you' wow man... siapa yang kau kencani wahai gadis buruk rupa?" Tanya Chanyeol histeris. Bersyukurlah pada tinggi badan diatas rata-rata miliknya. Memudahkannya untuk melihat pesan tak jelas yang membuat iritasi mata saat membacanya.

"Enyah kau remahan rengginang! Berhenti mengintipku!" Sungut Jiyeon tak terima. Ini rahasia negara wahai saudara-saudara.

"Aku tidak mengintip dirimu! Aku hanya mengintip ponselmu. Apa untungnya mengintip manusia macam dirimu. Tak ada!" Chanyeol balas bersungut-sungut. Pemilihan kata-kata gadis ini sungguh sangat ambigu wahai pemirsa.

"Enyah kau sialan!" Pekik Jiyeon. Untung saja status si tiang listrik berjalan ini temannya, jika tidak? Sudah mati dia!

"Kau tak mengingat bsgaimana perasaan Kai? Sungguh kejam Ji. Ckckckck!" Baekhyun mulai mendramatisir. Lihat saja sebentar lagi, tunggulah amukan Jiyeon.

"YA! Byun Baekhyun! Diam kau! Aku tak ingin ada perang lagi. Dan apa maksudmu dengan perasaanku? Aku baik dan sangat baik. Maaf maaf saja aku sudah punya kekasih!" Sungut Kai. Kenapa dengan dua bersaudara ini? Membuat kepalanya sakit saja.

"Uuu Kai. Jangan seperti itu. Jiyeon mem- akh arrght! Sakit sialan! Berhenti menjambak rambutku!" Pekik Baekhyun histeris. Ada apa dengan wanita ini? Sedang datang tamu? Kenapa agresif sekali?

"Kai sudah punya kekasih dan kau, Jiyeon juga sudah punya kekasih! Sejak kapan kalian men- Aakh arght. Sakit Ji! Hentikan!" Lagi. Tangan Jiyeon melayang untuk menjambak rambut Chanyeol. Tak peduli seberapa tinggi pria kelebihan kalsium itu. Intinya tangan Jiyeon sudah merenggut rambut di dua kepala tak berguna itu.

"Aku jam tangan yang ini. Tolong langsung dibungkus."

Dan disinilah Kai. Berdiri di depan kasit dengan gold card di tangan kanannya. Melirik sesekali kearah keributan yang dibuat teman-temannya. Untung saja tempat mereka membeli barang saat ini tergolong sepi karena ya, harga barang yang dijual disini memang benar-benar selangit.

"Ngomong-ngomong, mereka bukan temanku." Ujar Kai pada penjaga kasir yang hanya membalas ucapannya dengan senyum kecil menahan tawa. Sungguh Kai benar-benar malu sekarang. Punya teman kelakuannya bangsat semua.

**

"Sehun kapan kita membeli kado untuk Kris? Pernikahannya sebentar lagi." Suzy menarik lengan baju Sehun yang saat ini tengah sibuk dengan laptop berisi grafik entah berantah itu.

"Setelah little Oh lahir." Jawab Sehun seadanya. Oh ayolah, pekerjaanya sungguh banyak pemirsa.

"Ck lama sekali." Suzy berdecak kesal. Apa salahnya sekarang saja.

"Aku tak mau anakku lahir saat kau sedang berjalan di tengah mall Suzy." Dengus Sehun. Kan tidak lucu jika itu benar-benar terjadi. Bayangkan saja sebanyak apa berita yang akan muncul jika itu benar-benar terjadi.

"Cucu pertama dari pengusaha sukses Oh Siwon lahir ditengah mall."

"Anak pertama dari pengusaha tampan Oh Sehun meluncur dari dari rahim ibunya saat sedang berjalan di tengah mall."

"Nasib penerus tahta Oh Corp yang harus lahir di tengah mall."

Oh yang benar saja kawan!

TBC

THANK U

DNDYP


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C112
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập