Tải xuống ứng dụng
81.39% Guci Wasiat / Chapter 35: Terperangkap Bius Perangsang

Chương 35: Terperangkap Bius Perangsang

Tanpa diduga Piya, sepupunya Delima, diterima di perusahaan itu sebagai tenaga medis di klinik yang ada di perusahaan itu. dia melayani karyawan dan staf yang mengalami masalah kesehatan dalam bekerja. hanya saja Delima berada dilantai yang berbeda dengannya. klinik perusahaan itu berada di lantai 5. sedangkan kantor sekretariat perusahaan itu berada di lantai 10. iya biasanya masuk kantor melalui lift khusus pimpinan. Sedangkan delima masuk kantor itu melalui lift untuk staf dan karyawan.

Mahesa berfikir kalau Piya adalah wanita yang gampangan. buktinya baru saja dia bekerja di perusahaan itu dia sudah mempunyai hubungan yang dekat dengan Mr Rio CEO baru di perusahaan itu. Di dalam hatinya dia merasa kesal, Piya lebih memilih Ryozo yang telah mempunyai anak dari perempuan yang tidak jelas bukan dengan dirinya yang jelas-jelas masih bujangan. Mahesa berniat merebut Piya dari Mr Rio.

Piya tidak keberatan makan siang bersama Mahesa. Piya yakin kalau Mahesa terlibat dalam komplotan yang ingin menghancurkan perusahaan Ryozo.

Mahesa memandang Piya yang duduk tenang disebelahnya. Dia sepertinya tidak peduli Mahesa ingin membawanya kemana. Dia sepertinya asyik dengan pikirannya, sepanjang perjalanan dia duduk diam tanpa bicara, lalu tertidur di mobil. Mahesa tersenyum

Dia telah menyemprot jok mobil tempat duduk Piya dengan parfum penenang, sehingga Piya bisa tertidur di mobil seperti bayi. Mahesa mengambil parfum itu lagi dan mengoleskan ke hidung Piya. Piya semakin larut dalam pengaruh obat perangsang yang disemprotkan Mahesa di tubuh Piya. Mahesa tertawa. Dia akan bebas menari di atas tubuh Piya yang langsing berotot. Mahesa gemas melihat kemolekan tubuh Piya.

Mahesa mengangkat tubuh Piya.

"Beratnya kamu Piya!" Mahesa terengah-engah. Dia meletakkan tubuh Piya di sofa. "Heh! Akhirnya sampai juga ke dalam!" Mahesa menepiskan kedua tangannya yang pegal. "Sabar ya Piya...aku mandi dulu... muach!" Mahesa mencium pipi Piya. Dia sebenarnya sudah tidak sabar bermain-main dengan Piya. Tetapi dia tidak terbiasa bercinta tanpa mandi sebelumnya. Lagipula obat perangsang semprot itu reaksinya lama, 30 menit lagi. Dia akan menyaksikan Piya dengan suka rela membuka bajunya dengan erangan menggoda lalu meminta bercinta.

Dia mau mandi dulu, setelah itu menyiapkan kamera untuk merekam peristiwa erotis mereka nantinya. Mahesa terbiasa menggunakan rekaman video untuk menekan dan mengancam mangsanya supaya bertekuk lutut di ranjangnya. Sudah banyak wanita yang menjadi kekasihnya dan melayaninya secara permanen karena ancaman.

Villa ini adalah rumah bercinta Mahesa dengan berbagai wanita dari beberapa kalangan. Ada pengusaha, dosen, mahasiswa, istri pejabat, bahkan pelajar di bawah umur.

Setelah mandi, Mahesa menyiapkan ranjang persembahan cinta dan menyemprotkan lagi parfum perangsang di segala penjuru kamar. Dia sendiri hampir tak mampu menahan hasratnya karena terlalu banyak menyemprot parfum itu. Dia takut Piya tidak terpengaruh dengan perangsang yang telah tadi semprotkannya ke tubuh Piya.

Mahesa mengambil piyama baru miliknya. Setiap wanita satu piyama.

Mahesa memiliki kelainan sexual, dia tidak puas dengan seorang wanita saja. Dia tampak Flamboyan dalam penampilan. Tetapi dia sebenarnya penjahat wanita. Sayangnya, semua korbannya tidak ada yang melapor ke polisi. Semua korbannya malah ketagihan dan ingin bercinta dengannya kapanpun Mahesa minta.

Rupanya parfum perangsang milik Mahesa membuat efek kecanduan sex yang luar biasa bagi wanita tersebut. Tidak ada yang memilki parfum tersebut. Karena Mahesa khusus meraciknya di laboratorium miliknya yang terletak di ruang terpisah dari villanya.

Mahesa tertawa. Dia mendengar erangan Piya yang keras. Sebentar lagi akan melihat Piya menggelepar di ranjangnya. Mahesa mengecek lagi kamera miliknya, sebelum keluar kamar menuju ruang tamu tempat Piya tergelatak tak berdaya.

Suara erangan wanita terdengar menghentakkan jantungnya. Mahesa tertawa-tawa. "Piya akhirnya kau jadi milikku!" Mahesa tertawa keras. Tapi tawanya terhenti. Piya tak ada di sofa. Dia melihat sepatu Piya tergelatak di lantai. Dan jaketnya terlempar ke tempat lain. Meja ruang tamu itu terbalik. Mahesa tertawa lagi. Piya rupanya telah mengamuk.

"Piya.... Piya....dimana kamu Piya...ayoo sayang jangan sembunyi...kesini sayang...!" Mahesa berjalan ke dapur...pintu dapur terbuka lebar. Tetapi suara erangan itu terdengar lagi. Tetapi bukan di dapur. Di lantai atas. Mahesa bergegas ke atas loteng. Di loteng itu adalah kamar persembahan cinta khusus yang di buatnya berbeda. Kamar itu dilengkapi dengan sex tools, Mahesa menyediakan kamar itu untuk hukuman bagi wanita yang ketahuannya berselingkuh dengan pria lain. Mahesa tidak suka para wanitanya kemudian beralih pria. Dia tidak suka di duakan. Anehnya para wanita itu lebih suka Mahesa menyiksanya dengan peralatan bercinta miliknya. Para korbannya akhirnya juga memiliki kelainan sexual juga.

Tidak ada Piya di kamar ini. Yang ada adalah rekaman video di layar TV di ruangan itu. Piya mengerjainya. Tapi dimana Piya? Dia tak mungkin pergi setelah di beri perangsang olehnya. Sayangnya Piya tak ada dimana-mana. Mahesa kembali ke kamarnya. Dia seperti terbakar gairahnya sendiri di kamar itu. Sekarang aroma perangsang di kamar itu seakan memakan dirinya sendiri. Mahesa tak kuasa menahan diri. Keringat membasahi tubuhnya. Dia terangsang oleh obatnya sendiri.

Mahesa menelpon asisten rumah tangganya. Dia seorang wanita yang tinggal tidak jauh dari villa Mahesa.

Wanita itu tersenyum bahagia. Selain menjadi asisten Mahesa, wanita ini sudah menjadi budak cinta Mahesa juga.

Ketika dia datang Mahesa sudah setengah telanjang di ranjangnya. Mahesa tak menunggu lama lagi, serta merta dia menyerang wanitanya, dia harus menyalurkan hasratnya yang tak terkira itu. Dia hampir meledak oleh birahi. Wanita itu terkejut, dia tak menyangka Mahesa menyerangnya dengan ganas dan menggila,, biasanya dirinyalah yang buas menerkam Mahesa. Pria itu malah santai meladeninya. Senjata makan tuan. Mahesa terkulai tak berdaya setelahnya. Ketika dia bangun, dia tak mau diam. Dia mau lagi, lagi dan lagi. Wanitanya tertawa bahagia. Kali ini Mahesa jadi budak cintanya. Rindu dendamnya terbalas dengan puas.

...

Di sebuah villa tak jauh dari villa Mahesa. Ryozo membaringkan Piya yang tak sadar dalam pengaruh obat perangsang, dia menggigit tubuh Ryozo penuh amarah dan gairah. Hampir saja Ryozo terlambat menolongnya.

Piya menghidupkan GPS di tubuhnya. Sehingga Ryozo tak kesulitan mencarinya. Piya meribek-robek bajunya sendiri dan menyerang Ryozo penuh nafsu. Ryozy tak sampai hati melihatnya. Dia membiarkan Piya mencumbunya, hingga akhirnya dia mengobati Piya dengan ciuman balasan dan hentakkan yang membuat Piya diam dan tertidur pulas sesudahnya. Ryozo harus mengobati Piya lebih lama. Efek perangsang itu akan membuat Piya menjadi pecandu sex yang tak terpuaskan. Ryozo membawa Piya ke pulau Pusaka miliknya. Dia harus mengurung Piya sambil mengobati Piya dengan obat penangkal yang harus di ambil di lab milik Mahesa.

Ryozo telah memasang kamera pengintai di lab milik Mahesa. Dia pasti akan membuatnya untuk mengobati dirinya sendiri. Mengambil obat penangkal itu baru meledakkan lab Mahesa, yang lebih berbahaya dari lab narkoba.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C35
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập