"Siapa yang mengangkatnya ke atas?" tanya Mo Liancheng dingin.
"Saya." Pelayan wanita yang bersujud dari tadi menjawab dengan gemetaran.
"Bawa dia!" Mo Liancheng mendelik ke arah Yuhao. Kata-katanya begitu singkat sehingga tidak ada seorang pun yang bisa menebak pikirannya. Dia kemudian berbalik badan ke arah rumahnya sambil menggendong Qu Tan'er. Lalu, dia berkata, "Panggil semua tabib di seluruh kota. Kalau dia tidak bisa hidup kembali, mereka harus masuk kuburan."
Dalam sekejap terdengar suara tarikan napas seluruh orang yang berada di sana, ekspresi mereka tampak pucat pasi. Nasib tabib-tabib yang dipanggil nanti sungguh mencemaskan. Tidak ada yang bisa menduga apakah mereka masih bisa melihat matahari esok atau tidak karena menghidupkan orang yang sudah tidak bernapas sepertinya...