"Kau terluka? Ini baru awal dia menyerang ... masa kau sudah terluka?" ucap orang itu saat melihat Binar berjalan perlahan dengan dibantu seorang pelayan. Serta melihat telapak kakinya dibalut oleh perban.
"Untuk apa kau kemari? Apakah untuk menghinaku atau untuk menertawakan aku?" tanya Binar dengan nada datar.
Orang itu tersenyum kecut, dia tidak mengira jika wanita yang ada di hadapannya itu akan terlihat mudah untuk diserang. Apakah yang dipikirkan olehnya selama ini salah, jika Binar adalah orang yang tepat untuk menghadapi Jae-Hua.
Binar menangkis serangan orang itu yang dengan tiba-tiba melayangkan pukulan ke arahnya. Orang itu pun terus melanjutkan serangannya, dia tidak peduli dengan luka yang diderita oleh Binar.
"Sudah cukup. Hentikan semua ini Ae-Ri!" perintah Adnan yang tidak bisa lagi mentoleransi apa yang dilakukan oleh wanita itu.