Ursulla berjalan ke arah di mana almari pakaian tuan R berada. Ruang tidur tuan R begitu luas. Bahkan untuk menuju tempat penyimpanan pakaian pun butuh jalan menikung mengingat letaknya yang dibatasi sekat tembok dari posisi ranjang tuan R. Ia membuka lemari pakaian juragannya yang isinya berbagai pakaian mewah terpampang rapi di gantungan. Lalu ia membuka pintu almari sebelah kanan. Terdapat tumpukan kaos santai tuan R. Semua berlebel merk terkenal. Ursulla menghitung-hitung dalam hati, seberapa kaya tuan R ini? Hingga mungkin saja pakaian yang dikenakannya bernasib sama seperti para handuk. Sekali pakai~ buang.
Ursulla akhirnya memilih kaos hitam polos berbahan katun klunyur. Kemudian, entah karena didasari oleh rasa ingin tahu atau apapun itu Ursulla tiba-tiba dengan antusias memeluk dan menghirup aroma maskulin yang menempel di kaos tuan R. Beberapa detik ia menghirup, dirasakannya sebuah nuansa yang menghangatkan seperti sudah lama menanti aroma itu memeluk dirinya.