Airpun muncul, setelah bertahun-tahun sebuah kehidupan yang diselimuti kekeringan menyirami tanah retak itu. Perlahan namun pasti menggemburkan tanah dan membawa tumbuhan untuk hidup. Bunga-bunga yang tadinya layu telah kembali menampakkan mahkota penuh warna, tak hanya cerah berikut harum. Tanah itu sangat bahagia, ia tahu akan selalu tersirami karena sang air telah bersepakat dengannya.
Tak bisa dipungkiri betapa bahagia Raja Reijin setelah mengetahui pengakuan dari gadis yang berhasil memikat hatinya. Tidak ingin membuang waktu berlama-lama, Raja Reijin ingin segera mengikat Ursulla.
Raja Reijin bergeming, menatap gundukan tanah di depannya. Tangan kirinya menggenggam erat sebuah jemari. Hening. Tanpa bersuara, namun sarat akan makna. Atensinya tak beralih, tetap menyorot sesuatu di hadapan mereka.
Makam Shenji.