Tải xuống ứng dụng
44.23% Moment at Senior High School / Chapter 23: Bab 23

Chương 23: Bab 23

1 Tahun yang lalu

Hari Senin, Tanggal 14

Allen P.O.V.

Nama ku Allen Frey. Aku bukan dari SMP Nusa Bangsa, aku dari SMP swasta biasa. Aku masuk ke SMA ini berharap aku akan melupakan dia, Rosie Auristela. 3 tahun yang lalu saat aku masih berada di kelas 1 SMP, saat itu aku pertama kali pindah ke Kalimantan. Aku menjadi murid pindahan di SMP itu jadi wajar jika aku tidak memiliki banyak teman. Dia yang pertama kali mengajak ku bicara, mengajak ku kenalan, mengajak ku bercanda dan segala hal selalu berawal dari dia. Benih cinta pun mulai tumbuh. Tapi karena satu kata yaitu 'Sahabat' yang membuatku tidak bisa mengungkapkan perasaan ku. Saat aku mengetahui semua cerita kelamnya maka saat itulah keinginan ku untuk melindungi dia semakin tinggi. Kuberanikan diri untuk menyatakan cinta padanya. Namun kenyataan tidak sesuia dengan apa yang aku harapkan. Dia menolak ku. Mungkin karena itu juga aku sekarang menghindarinya.

Kelas 10 B

Ini adalah hari pertama masa orientasi siswa. Saat kakak osis mulai memberikan selamat pada kita yang kulakukan saat itu adalah tidur, karena menurutku itu merupakan hal tidak penting. Tapi saat cewek itu mulai berbicara didepan semua orang.

"Udah deh dari pada lama mending kakak osis nya sendiri aja yang pilih biar gak ribet sama buang - buang waktu" Kata cewek itu.

"Hmm cewek yang unik" (Batin ku)

Lapangan Basket

Karena hobi ku bermain basket, maka aku memilih untuk mengikuti ekskul basket.

Kak Rian : "Ok semuanya, kenalin gue Dewa Riandra. Gue dari kelas 11 C. Gue biasanya di panggil Rian. Gue disini selaku ketua ekskul basket gue mau ngucapin selamat datang di club basket SMA Nusa Bangsa. Disini gue gak nerima anggota yang cuma numpang populer disini, karena basket kita sudah terkenal dimana - mana. Dan gue disini gak suka beda - bedain orang. Apakah kalian mengerti"

Anggota Basket : "Mengerti"

Pada saat kita memulai pemanasan tiba - tiba aku mendengar suara biola. Suaranya sungguh enak untuk didengar. Mata ku mencoba mencari dimana asal suara itu. Dan aku menemukannya, itu dari aula dan cewek itu yang memainkannya.

"Hmm permainan yang bagus" (Batin ku)

"Woi lu kok malah ngelamun sambil senyum - senyum sih"

"Oh maaf"

"Gue Kenan"

"Ah nama gue Allen"

Kak Rian : "Woi itu yang lagi dipojokan bukannya latian malah ngomong. Ayo cepet buruan latian"

Pukul 17.15

Saat itu kita sedang mendengarkan kak Riant yang sedang memberi arahan untuk kita para anggota klub basket baru. Saat itu juga tiba - tiba dia datang ke lapangan basket. Mata ku mengikuti arah kemana tujuan dia. Dan dia menuju ke temannya yang sedang ada di bangku penonton. Saat dia dan temanya pergi dia sempat menoleh dan pandangan kita bertemu. Kuberikan senyum ku padanya dan dia membalasnya dengan anggukan yang terlihat seperti orang canggung.

"Apa gue terlihat seperti orang aneh? Apa tindakan gue salah?" (Batin Allen)

Pukul 17.45

Saat semua klub basket sudah pulang, sedangakn kita bertiga masih tersisa disini membereskan semua peralatan yang digunakan pada saat latian tadi.

Kenan : "Gak asik banget sih tuh ketua basket. Gak suka gue. Apaan coba dia tadi bilang 'Gue disini gak suka beda - bedain orang' tapi apa nyatanya dia malah nyuruh kita yang beresin ini semua"

Allen : "Udah gak usah banyak omong nanti malah gak kelar - kelar"

Kenan : "Eh btw dia siapa tuh" (Sambil menunjuk cowok yang sedang membereskan peralatan"

Allen : "Gue juga gak tau"

Kenan : "Gayanya sok cool banget sih tuh anak. Sok misterius"

Setelah kita selesai membereskan semua peralatan akhirnya kita pulang.

Parkiran Sekolah

Kenan : "Al lu tadi keseni naik apaan?"

Allen : "Gue tadi dianterin sama nyokap gue. Sekarang nih gue lagi nungguin nyokap jemput"

Kenan : "Udah lu nebeng sama gue aja"

Saat kita melewati gerbang sekolah nampak anak yang ikut bersihin peralatan tadi. Dia sedang duduk di depan halte bus.

Allen : "Eh itu bukannya anak yang tadi?"

Kenan : "Hoii iya"

Akhirnya Kenan menepikan mobilnya di depan halte bus.

Kenan : "Woi mau ikut nebeng gue gak?"

Anak itu hanya terdiam saja.

Kenan : "Buruan. Ini mau hujan loh"

Akhirnya hujan turun.

Allen : "Udah gak apa. Gue disini juga nebeng kok"

Akhirnya anak itu ikut dalam mobil kita.

Mobil

Allen : "Kenalin gue Allen. Elu?"

Bagas : "Bagas"

Kenan : "Ahh Bagas. Nama gue Kenan"

Dia tidak merespon dan hanya terdiam.

Kenan : "Buset dah. Sikap lu dingin banget dah ke gue"

Bagas : "Maaf. Gue agak terlalu susah bergaul sama orang lain"

Allen : "Kenapa?"

Bagas : "Karena dulu waktu SMP gue hanya sibuk ikut dalam klub Pelita Jaya"

Kenan : "Wow keren. Lu anggota klub itu?"

Bagas : "Hmm" (Sambil tersenyum karena melihat ekspresi kagetnya Kenan)

1 Tahun Yang Lalu

Hari Kamis, Tanggal 17

All Part

Hari ini adalah hari dimana pemilihan miss & mass. Zeva dan Willy bersama peserta miss & mass sedang berlatih di dalam aula.

Zeva : "Will lu nanti bisa catwalk kan?"

Willy : "Hmm"

Zeva : "Jangan cuma jawab gitu doang dong will. Pokoknya kita harus menang

Pukul 09.00

Acara pemilihan miss & mass pun dimulai. Semua peserta bersama pasangannya masing - masing, berbeda dengan Zeva yang tidak ada pasangannya.

Zeva : "Kemana si Willy"

Sebentar lagi adalah nomor urut untuk Zeva dan Willy maju ke panggung. Tapi Willy tak kunjung datang. Akhirnya Zeva memutuskan untuk tampil sendirian.

Zeva : "Sialan si Willy. Masa iya gue harus tampil sendirian"

Kakak Osis : "Dek ayo waktunya kamu tampil"

Zeva : "Tapi kak si Willy belum datang"

Kakak Osis : "Ya udah gak apa - apa. Kamu tampil sendiri aja"

Zeva : "Malu dong kak"

Kakak Osis : "Ya terus mau kamu gimana? Pokoknya kakak gak mau tahu kamu harus tampil nanti. Entah kamu bersama pasangan kamu atau kamu nanti sendirian. Pokoknya kamu harus tampil. Sekarang ayo cepat kamu menuju ke panggung"

Saat Zeva hendak melangkah untuk maju ke depan panggung, tiba - tiba ada seseorang yang berdiri di samping Zeva.

Zeva : "Elu. Kok bisa ada disini?"

"Ayo cepat naik panggung udah waktunya kita tampil"

Zeva : "Tapi kan elu belum latian sama sekali"

"Udah lu tenang aja, tadi udah latihan kok" (Sambil tersenyum dengan percaya diri)

Akhirnya mereka tampil bersama dalam catwalk. Setelah selesai mereka menuju ke belakang panggung.

Zeva : "Tunggu dulu"

"Iya?"

Zeva : "Kok elu bisa ada disini? Terus nama lu siapa? Terus Willy kemana dia?"

Allen : "Waduh sabar dong. Kalau tanya satu - satu. Pertama gue disini gara - gara gatiin si Willy. Kedua nama gue Allen Frey. Bukannya kita satu gugus? Tapi kok lu gak kenal gue sih?"

Zeva : "Udah itu gak penting. Terus si Willy kemana?"

Allen : "Willy tadi sakit makannya dia nyuruh gue gantin dia"

Zeva : "Oh gitu ya udah gue mau pergi dulu bye"

All Part

Setelah kegiatan MOS selesai Zeva sudah tidak pernah bertemu Allen lagi. Zeva yang kini menempati kelas 10 B yang pernah dijadikan tempat gugus, tampat dimana pula Zeva dan Allen pertama kali bertemu. Zeva mendengar bahwa Allen berada di kelas 10 D. Allen sekarang menjadi sangat populer berkat permainan basketnya.

Pukul 16.45

Devi : "Zev ikut gue yuk ke lapangan basket"

Zeva : "Lah ngapain?"

Devi : "Ketemu gebetan gue lah"

Zeva : "Males ah"

Devi : "Udah ayokk buruan kalau gak gue seret loh"

Zeva : "Iya iya dasar bawel"

Lapangan Basket

Saat sampai di lapangan basket Zeva dapat melihat Allen yang sedang bermain basket dengan temannya sambil tertawa ria. Zeva memilih tempat duduk yang terpisah dengan Devi agar tidak mengganggu Devi dengan pasangannya. Sejak duduk di kursi penonton Zeva hanya memandangi Allen, hingga temannya Allen yaitu Kenan mengetahui bahwa Allen sedang dilihati secara terus menerus oleh Zeva.

Kenan : "Woi woi" (Sambil menyenggol lengan Allen)

Allen : "Apaan"

Kenan : "Lu lagi dilihatin tuh"

Allen : "Mana?"

Kenan menuntun pandangan Allen menuju ke arah Zeva. Saat Zeva merasa sadar kalau dia sedang dilihat oleh mereka berdua Zeva langsung merubah arah pandangan ke arah yang lain. Saat mengetahui bahwa Allen dan Kenan masih memperhatikannya maka Zeva memutuskan untuk pergi ke tempat Devi.

Zeva : "Dev lu masih lama disini?"

Devi : "Kenapa Zev?"

Saat Zeva ingin menjawab pertanyaan Devi tiba - tiba Allen, Kenan, dan Bagas datang ke tempat Devi.

Kenan : "Mbak kamu lagi naksir sama teman saya yaaa" (Sambil tertawa jahil)

Devi : "Siapa gue? Enak aja gue udah punya pacar tahu. Maaf ya mas meskipun mas ganteng pakek banget tapi saya tetap memilih Reyhan"

Kenan : "Dih gr banget sih mbak. Eh mbak asalkan mbak tahu ya saya juga gak berminat suka sama mbak tahu. Yang saya maksud tuh temannya si mbak yang dari tadi lihatin teman saya mulu"

Devi : "Hah siapa? Zeva? Ya gak mungkin lah Zeva suka sama cowok yang kayak gini"

Allen : "Kenapa emang nya?"

Kenan : "Cie cie. Santai dong bro gak usah buru - buru juga kali"

Allen : "Apaan sih lu gak jelas"

Kenan : "Cie cie. Tuh mbak teman saya juga suka sama si mbak"

Karena merasa digoda oleh mereka, akhirnya pipi Zeva memerah karena malu.

Devi : "Zev pipi lu kenapa?"

Allen : "Eh kamu gak apa? Maaf ya gara - gara temen aku kamu jadi kayak gini"

Cerita Berlanjut...

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C23
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập