Briena masuk ke dalam kamarnya dengan tergesa-gesa. Kepalanya nyaris pecah memikirkan keadaan yang terjadi saat ini. Tadi di depan gedung kantornya para wartawan langsung menyerbunya. Jika bukan karena bantuan para skuriti, ia pasti akan terjebak di kerumunan wartawan tersebut hingga malam.
Bahkan saat ia sampai di rumah tadi juga seperti itu. Banyak wartawan yang menunggunya di depan gerbang rumahnya. Briena masuk dengan susah payah setelah para wartawan di hadang oleh penjaga-penjaga rumah ini.
Briena mondar-mandir di dalam kamarnya, ia sedang menunggu Vian. Bu Surti datang ke kamarnya dan mengatakan ada telfon dari orangtuanya. Briena menerima panggilantersebut, ia hanya mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan berita yang beredar selama ini itu tidak benar. Setelah itu menutup panggilan karena ingin menyelesaikan masalahnya. Orangtua Briena mencoba mengerti dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Mereka hanya bisa menunggu kelanjutan beritanya.