Setelah Mu Xichen selesai berbicara, terjadi keheningan disana.
Kemudian terdengar suara orang yang berteriak marah, "Dasar, kenapa pikiranmu begitu kotor!"
Tidak tahu kenapa, ketika Mu Xichen mendengar teriakan marah Li Beinian, hatinya merasakan kegembiraan yang aneh.
Dalam waktu yang sama, pipinya juga menjadi sedikit memanas.
"Puh!" Gu Mingye yang berada di hadapannya langsung tertawa terbahak-bahak.
Mu Xichen memicingkan matanya dan mata hitamnya itu menyiratkan peringatan.
Gu Mingye segera menggigit kepalan tangannya dan berbalik badan dengan wajah yang memerah karena menahan tawa lalu meninju dinding di dekatnya dengan keras.
Kebetulan hari ini suasana hati Mu Xichen sedang baik dan ia tersenyum lalu perlahan membalas dengan suara rendahnya, "Padahal kamu yang memberikan namanya, kenapa sekarang kamu menuduh pikiranku yang kotor?"