Lu Liye bahkan dengan sengaja menertawakannya dan berkata, "Lin Xiaoyu, wajahmu merah seperti pantat monyet! Kenapa wajahmu merah? Apa karena aku? Kamu mengira Tuan Muda ini... menyukaimu?"
"Siapa yang mengira seperti itu?" Lin Xiaoyu buru-buru menarik sebuah buku lain dari rak dan menutupi wajahnya. "Aku tidak berkata seperti itu. Dan lagi, aku tidak berani berpikir seperti itu! Bagaimana bisa aku berpikir tuan muda kaya raya sepertimu menyukai aku yang hanya seorang gadis biasa. Aku tidak berani berharap seperti itu! Kamu tidak perlu mengisengiku."
"Lin Xiaoyu, kamu boleh bermimpi di siang bolong sesekali, kok." Lu Liye bersandar di rak buku dengan satu tangannya. "Tuan Muda mengizinkanmu untuk memiliki harapan yang berlebihan dalam hal ini!"