Ketika Velina sedang dirias, terdengar keributan di luar ruang rias.
"Tuan, maaf, Anda tidak bisa masuk ke sini!" Suara seseorang terdengar kencang, tampaknya sedang menghalangi seseorang agar tidak memasuki ruang rias tersebut.
"Lepaskan aku, aku harus menemui Velina sekarang!" Terdengar suara seorang pria paruh baya di luar sana, berontak dari cengkraman seorang kru film yang menahannya.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Velina dengan kedua matanya yang tertutup rapat karena sedang dirias, sementara dia duduk dengan santai di kursinya.
"Huh? Tidak tahu, sepertinya ada seorang laki-laki yang mencari seseorang bernama Velina di luar," ucap salah satu asisten perias sambil menyodorkan sebuah kuas pada perias yang sedang merias wajah Velina.
Begitu mendengar namanya disebut-sebut, di detik itu pula, Velina membuka kedua matanya, akibatnya, matanya hampir saja tercolok kuas make up.
"Aduh!" Dia secara spontan mengaduh, karena kecerobohannya sendiri.