Daniel dan Velina berjalan sambil mengobrol dengan seru. Mereka melangkah menuju ke lift dan segera menaikinya yang akan membawa mereka ke lantai ketujuh, dimana kantor Marino berada.
Mereka berdua sepenuhnya tak menyadari dan tak mau ambil pusing akan obrolan penuh gosipan di belakang mereka, menjelek-jelekkan Velina yang dapat naik daun dengan sangat cepat hanya dalam hitungan bulan saja, tidak seperti mereka yang masih terlunta-lunta dan harus banyak berlatih agar dapat dilirik oleh salah satu sponsor yang mau menggunakan mereka untuk mengiklankan produk-produk dari perusahaan mereka.
Klaaaaak!
Marino mendongakkan kepalanya ketika ia mendengar pintu ruang kerjanya terbuka dengan tiba-tiba.
"Tok tok tok," ucap Marino, menirukan suara ketukan di pintu ketika ia melihat Daniel dan Velina yang telah dengan seenaknya memasuki ruang kerjanya.
"Masuk!" ucap Velina dengan jahil, menggoda kakaknya.
Ia sama sekali tak mempedulikan ucapan kakaknya sebelumnya yang bermakna sarkastis.