Karena sibuknya dengan pekerjaannya yang menumpuk di kantor, Marino akhirnya baru sempat pulang ke Apartemen Semanggi untuk mengecek mobil-mobilnya yang dipindahkan oleh Richard Tan keesokan harinya, sepulangnya ia dari kantor.
Lelaki bertubuh kekar itu segera memarkirkan mobilnya di luar area parkir khusus miliknya, karena semestinya mobil-mobilnya sudah genap ada sepuluh yang menempati area parkir khususnya.
Begitu pak satpam yang sedang berkeliling area itu melihat kedatangan Marino yang gagah dan berwibawa, ia segera berjalan mendekat sambil menundukkan kepalanya, menyapa lelaki itu.
"Selamat sore, Tuan Marcello!" sapanya dengan penuh hormat.
Jantungnya terasa berdebar-debar tiap kali ia berada di dekat Marino, mungkin, inilah efek menjadi orang penting!
"Selamat sore," Marino menganggukkan kepalanya sambil ia tetap berjalan dengan luruh menuju ke area parkir khususnya.
Sementara, satpam itu mengekori di belakang Marino, kalau-kalau lelaki itu membutuhkan sesuatu.
Ges, jangan lupa voting terus novel ini biar bisa bertahan di 50 besar, yaaaa....
i love you!
Makasih semuanya :D