"Nona Velina," ucap Jansen dengan suaranya yang lirih ketika ia melihat gadis itu berjalan melewatinya setelah keluarga Marcello selesai sarapan pagi.
"Ikut aku ke perpustakaan," ucap Velina tanpa sedikitpun menoleh ke arah lelaki berwajah dingin yang sedari tadi telah menunggunya untuk selesai sarapan agar ia dapat menyampai kan apa yang sebenarnya hendak ia katakan sejak semalam.
Dengan patuh, lelaki itu mengangguk kan kepalanya dan berjalan mengikuti di belakang gadis itu.
Velina duduk dengan santai di sebuah kursi bos besar berbahan kulit dengan busa latex yang tebal dan empuk setelah dia membuka dua buah jendela besar yang berada di belakang kursi tersebut agar sirkulasi udara dapat mengalir dengan lancar memenuhi ruangan itu.
"Nona, aku…" Jansen menatap Velina dengan ragu-ragu.
Dibalik senyuman hangat Velina yang seperti biasanya, tak seorang pun dapat mengira apa yang sebenarnya ada di dalam kepalanya.
Bangun tidur kuterus...
Mandi X
Up bab baru ✔
╮(╯▽╰)╭
Menulis itu melelahkan, harap semangati author dengan menuliskan review & komen, serta memberikan batu kuasa (power stones)
Terima kasih ( ˘ ³˘)❤