Setelah Chika memakai bajunya kembali, ia segera kembali ke meja makan hanya untuk mendapati jika mie instan rebusnya telah mulai dingin.
Di dalam hati ia mengomel karena tingkah Marino yang banyak maunya itulah, ia jadi kesusahan seperti ini. Chika juga merasa tidak enak jika ia harus meninggalkan meja makan untuk memanaskan kembali mie instan rebusnya, karena itu akan terlihat sangat tidak sopan. Akhirnya, Chika meminum sedikit teh jahenya agar perutnya terasa hangat, kemudian ia baru cepat-cepat menghabiskan mie instan rebusnya.
Keesokan paginya.
Chika terbangun pada jam tujuh di pagi hari ketika ia mendengar suara-suara dari luar pintu kamarnya.
Gadis itu segera membuka pintu kamarnya untuk mendapati jika ada tiga orang asing yang sedang berjalan menuju dapur sambil membawa tiga kotak kardus besar yang masing-masing dibawa oleh satu orang dengan kedua tangan mereka.
Cerita ini sudah kembali ke masa kini, ya… Sudah bukan flashback lagi.
Jangan ragu untuk menyampaikan pendapat kalian di kolom komentar, ya!
Dan lempar terus batu kuasa kalian untuk novel ini ( ˘ ³˘)❤
Terima kasih atas dukungan teman-teman selama ini!
Enjoy Reading!