"A-apa yang kau lakukan?!!" Marino berteriak dengan marah ketika ia melihat gadis bertubuh kerempeng di hadapannya dengan lancang sekali membuka bajunya sendiri di hadapannya.
"Bu-bukankah tuan sendiri yang bilang, jika aku hanya diperbolehkan untuk mengenakan dua potong pakaian di tubuhku selama aku berada di rumah?" Chika bertanya sambil memandang ke arah Marino dengan takut-takut.
Ia merasa gugup sekaligus bingung, mengapa lelaki ini membentaknya sampai seperti itu?
Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Chika, seketika itu juga Marino merasa sangat malu dan ingin sekali menepuk jidatnya sendiri.
Ia sudah mengira Chika yang tidak-tidak, padahal ia sendiri yang memaksa Chika untuk membuat sebuah perjanjian konyol seperti itu.
Itu semua gara-gara Esme!
Dasar wanita sialan!
Untuk mengusir rasa malunya, Marino lalu membuang pandangannya ke atas meja makan ketika ia menemukan semangkok mie instan yang baru saja matang.
Astaga... Ada2 aja nih kelakuannya abang Marino!
Wew... kira2 gimana ya kelanjutan kisah mereka berdua?
Apa?
Velina dan Daniel? alaaaaaah... mereka sih nggak usah dipikirin, ntar juga jadi sendiri...
Hehehe...
Jangan lupa terus voting novel ini ya karena setiap minggu penghitungan batu kuasa akan selalu disetel ulang.
Tetap semangat semuanya... Jangan ragu juga untuk tinggalkan pendapat kalian di kolom komentar dan review.
makasih!!!