"Nana… please?" Esme terus menerus mencoba untuk membujuk Velina agar gadis itu mau membantunya sekali ini saja.
Mendengar permintaan Esme, Velina bergeming namun gadis itu menatap kedua mata Esme dengan tatapan yang tak dapat ia artikan dengan kata-kata.
Tak lama kemudian, Esme melihat Velina menghembuskan nafas yang panjang, dan menyeruput minuman di hadapannya sebelum akhirnya dia menjawab permintaannya yang sederhana.
"Baiklah," Velina berkata dengan singkat, menyetujui permintaan Esme.
"Benarkah? Kau mau membantuku?" Tanya Esme tak percaya. Ia merasa sangat lega karena akhirnya ia dapat meminta seseorang untuk membantunya agar Marino mau bertemu tatap muka dengannya.
"Tentu. Namun, ini adalah pertama dan terakhir kalinya aku mau membantumu. Setelah ini, aku harap kau mau menjaga jarak dariku. Terlebih, jangan dekati aku selama aku berada di Val Entertainment!" Velina berkata panjang lebar.
Ini adalah pertama kalinya dia berkata dengan kalimat yang panjang pada Esme.
Wah, kira2 Velina dapat telepon dari siapa, ya?
Eng Ing Eng!!!
Ikutin terus kisah mereka, jangan lupa lempar juga batu kuasa kalian, ya!!!
Terima kasih!
( ˘ ³˘)❤