"Ini kan…" Velina mengernyitkan kedua alisnya.
Sebuah benda kecil yang berbentuk silinder itu sama persis dengan benda yang pernah dia temukan di dalam tubuh seorang penyusup di pesta perayaan ulang tahun kakeknya yang telah lalu.
Meskipun sebagian besar dari benda itu telah hangus terbakar dan sulit untuk dikenali, namun Velina sangat yakin jika itu adalah benda yang persis sama.
Menahan rasa keingintahuannya di dalam hati, Velina berjalan mendekati meja dimana tubuh mayat itu diletakkan.
Tubuh mayat itu ditutupi dengan sebuah selimut berwarna putih yang menutupi tubuh itu dari bagian dada hingga ke kakinya.
Velina mengamati raut wajah orang itu dengan seksama.
Wajahnya terlihat seperti seorang penduduk Vanesia asli. Dengan rambut yang berwarna kecoklatan, alis tebal, bulu mata yang tebal dan panjang, serta mata yang berwarna coklat hazel.
Gadis itu lalu mengenakan sarung tangan sekali pakai, lalu dia mengambil sebuah pinset yang berada tak jauh darinya.