"Nanti kalau aku putus sama kamu gimana?" potong Mensa cepat.
Sean melongo mendengar pertanyaan konyol yang di lontarkan oleh Mensa, kemudian ia terkekeh ringan dan kembali memilih baju untuk Mensa.
"Aku serius Sean, aku gak bercanda. Kalau kita putus, aku harus ngembaliin semua barang-barang pemberian kamu," desak Mensa, mengungkapkan hal yang sedang ia pikirkan sejak tadi.
"Ya udah, kalau gitu kita jangan putus." Balas Sean tanpa beban, meski sebenarnya ia mulai tidak nyaman karena Mensa mulai membahas topik yang sangat Sean jauhi dan tidak ingin bahas.
"Sean, aku serius,"
"Aku juga serius," balas Sean tak mau kalah.
Raut wajah Mensa berubah menjadi bete, membiarkan Sean melakukan hal sesuai keinginannya.
Sean menghela napas dengan gusar. "Mensa," suara Sean melembut.
"Apa?" balas Mensa.
"Kamu mau putus sama aku?" Sean masih berusaha bersikap sabar.