Mensa menahan dagunya menggunakan punggung tangan, menatap Sean yang sedang menghabiskan es krim seperti anak kecil. Lucu sekali beruang di hadapanya ini.
"Kamu ngapain sih make baju beruang kayak gitu malem-malem begini?" tanya Mensa tak habis pikir, nadanya terdengar tidak suka sebab dirinya merasa tak enak karena telah membuat Sean harus kemari malam-malam di tengah kesibukannya. Meskipun begitu, Mensa merasa sangat terhibur oleh Sean.
Sean mengedikkan bahunya. "Waktu itu kan aku kesini mau minta maaf gara-gara kejadian di lapangan basket malah berujung celaka. Bayangin aja waktu itu aku hajar orang pake baju beruang gini, mana aku lari-larian bopong kamu ke UGD sebelah apartement lagi. Sampai orang bingung mau ketawa apa terharu liat aku," oceh Sean membuat Mensa tertawa membayangkannya.
"Terus, habis ini kamu mau ngapain? Kamu kan sibuk," Mensa sedikit menyinggung Sean.
"Aku? Belajar lah," balas Sean enteng.