Tiba-tiba, seseorang mencium pipi Galena membuat Galena hampir memekik karena terkejut. Namun umpatan yang ingin ia layangkan karena tak terima dicium tiba-tiba kembali Galena telah bulat-bulat saat menyadari siapa sosok yang menciumnya barusan.
"Do you miss me?" Vano merentangkan tangannya memberi kode agar Galena masuk ke dalam pelukannya.
Bahkan Galena terlarut ke dalam iris mata hazzel tersebut. Orang yang selama ini selalu membuatnya jatuh cinta kepada orang yang sama, lagi dan lagi. Every single day.
Galena tersenyum kecut namun tak urung juga ia memeluk Vano. "I miss you, Elvano," gumam Galena hampir tak terdengar.
"Apa Na? Kamu bilang apa? Aku gak denger," tanya Vano pura-pura.
"Cish," desis Galena mendengar pertanyaan Vano yang begitu jelas menunjukkan bahwa Vano ingin mendengar lagi ungkapan isi hati Galena.
"Lo budek." Bisik Galena penuh penekanan.
Vano berdecih sinis dan memicingkan matanya menatap Galena.