Dara tidak menyangka jika Kakak kelas bunglonnya itu tampak berkali - laki lipat lebih menyeramkan sekaligus galak saat mengajarinya. Berbeda seperti biasanya, Aidan tidak galak namun menyebalkan. Dara lebih baik menghadapi Aidan yang menyebalkan daripada Aidan yang galak.
Seperti kesepakatan yang ia dan Aidan buat kemarin, laki - laki itu benar - benar mengajarinya. Setelah bel istirahat kedua, Aidan langsung membawanya ke taman sekolah. Tidak jadi ke perpustakaan, karena tempat itu membosankan, kata Aidan.
Dara berkali - kali menahan napasnya ketika Aidan mulai menaikkan intonasi suaranya saat menjelaskan materi Notasi Sigma. Oke, ini memang karena dirinya selalu lemot saat mata pelajaran Matematika. Hanya mata pelajaran horror itu dan Ekonomi kelemahannya, sisanya ia cukup menguasai mata pelajaran lainnya. Seharusnya Aidan mengajarinya perlahan, bukan malah menggunakan nada sedikit tinggi seperti itu.