Tải xuống ứng dụng
66.66% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 30: Percakapan Jaehyun dan Yuta

Chương 30: Percakapan Jaehyun dan Yuta

Sial. Jaehyun tidak menemukan USB yang dimaksud Ara, meskipun ia telah membongkar hampir seisi rumah Yunsoul. Apa Ara menipunya? Terlintas pertanyaan itu dalam benaknya.

Jaehyun memperhatikan sebuah rak buku. Sebuah sampul berwarna tua dan tampak usang menarik perhatiannya. Langkah Jaehyun menuju rak tersebut. Tangannya meraih buku yang tidak tebal. Jaehyun membaca judul buku itu. Ekspresi heran tergambar jelas dari wajahnya.

"Ini..." Jaehyun menjeda sejenak. "Bagaimana bisa mereka mempunyai buku ini?"

***

Sihir apa yang dimiliki Yunsoul sampai-sampai membuat Taeil tidak berkedip.

Tidak ingin membuat Yunsoul terbangun, Taeil diam-diam duduk di sebelahnya tadi. Di ruangan ini, ruang perpustakaan yang tenang membuat siapapun nyaman untuk tidur.

Taeil masih betah memandangi Yunsoul. Gadis itu tertidur dengan kepala yang bersandar pada salah satu lengan. Senyuman tidak pernah lepas dari wajah Taeil ketika memandangi Yunsoul.

Teralih pada ponsel yang terletak di dekat tangan Yunsoul, Taeil mengambil benda itu. Melihat apa saja yang ada di dalamnya. Taeil tampak senang ketika membuka foto-foto yang tersimpan dalam ponsel tersebut. Banyak foto-foto Yunsoul yang diambil sendiri dengan beragam ekspresi –membuat Taeil gemas melihatnya.

Tidak berapa lama,Yunsoul terbangun. Ia mengangkat kepalanya. Nafasnya terburu-buru. Hal itu membuat Taeil menoleh padanya.

Wajah Yunsoul tampak sedikit kaget. "Busan..." ucap Yunsoul disela hembusan nafasnya.

"Busan?" Taeil tidak mengerti maksudnya.

Mendengar ada seseorang di sebelahnya membuat Yunsoul menoleh. Ia tampak kaget mengetahui seorang laki-laki duduk di sebelahnya.

"Taeil, apa yang kau–" Pertanyaan Yunsoul terpotong karena posisinya hendak jatuh karena terlonjak kaget.

Untung ada Taeil. Tangannya langsung menyentuh pinggang dan menarik tubuh Yunsoul hingga membentur tubuhnya. Yunsoul tidak jadi jatuh.

Taeil melihat wajah Yunsoul. "Kau tidak apa-apa?"

Yunsoul menjauhkan posisinya dari Taeil. "Berhenti membuatku kaget."

"Maaf," kata Taeil. "Hmm... kenapa bangun-bangun kau mengucapkan kata Busan tadi?"

Yunsoul jadi ingat lagi mimpinya. Benda bulat bercahaya yang Yunsoul duga pernah ia lihat ternyata benar. Yunsoul pernah melihatnya –tidak jelas kapan– tapi ia yakin itu di Busan, Yunsoul pernah ke sana waktu kecil.

"Yunsoul, kenapa kau melamun?"

Pertanyaan itu membuat Yunsoul menoleh kembali pada Taeil.

"Ada apa?" tanya Taeil lagi.

Yunsoul mengeleng. "Bukan apa-apa."

***

Dari kejauhan, Yuta melihat seseorang yang dikenalnya berjalan dari arah gerbang. Memdelik. Yuta yakin kalau itu adalah Jaehyun, teman yang tidak bisa dihubunginya sejak pagi.

Yuta bergegas menghampiri Jaehyun yang tampak santai memasuki area sekolah padahal dia datang sangat terlambat. Bahkan waktunya istirahat sudah berlangsung cukup lama.

"Jaehyun! Kenapa kau baru datang? Dari mana saja? Dan kenapa kau tidak menjawab teleponku?" Deretan pertanyaan meluncur dari bibir Yuta ketika Jaehyun sudah ada di hadapannya.

Yuta kembali bicara. "Kenapa tidak menjawab? Ada apa sebenarnya?"

Jaehyun mengedarkan pandangannya ke sekitar. Terlalu banyak orang. "Ikut aku." Jaehyun mengajak Yuta ke tempat yang jarang didatangi orang-orang –gedung belakang sekolah.

Menunggu jawaban, Yuta masih menatap Jaehyun. Temannya itu mengeluarkan sebuah buku tua. Kening Yuta mengerut melihat apa yang ditunjukkan Jaehyun. Ia menerimanya. Yuta tidak bisa menutupi keterkejutannya saat mengetahui buku tentang apa itu. Dan Yuta lebih terkejut mendengar penjelasan Jaehyun mengenai dari mana dia mendapatkan buku tersebut.

"Aku menemukannya di tempat tinggal Yunsoul dan Youngjoo."

"Mereka mempunyai buku ini?"

Jaehyun mengiyakan. "Mereka juga punya USB yang berisi data tentang Blackmoon dan Crs-Light," jelas Jaehyun lebih lanjut.

"Tidak mungkin..." Yuta menjeda perkataannya, seperti tidak percaya, lalu melanjutkan kembali, "Bagaimana bisa, Jaehyun? Kenapa mereka bisa memilikinya?"

"Aku juga tidak tahu," jawab Jaehyun. "Jangan dulu beritahu Kun atau pun Winwin tentang hal ini."

"Kenapa? Mereka kan teman kita."

Jaehyun menghela nafasnya, "Memang benar mereka teman kita, tapi aku tidak yakin kalau mereka berdampak baik atau buruk terhadap kita jika mengetahui hal ini."

Jaehyun menilai kalau Kun hanya terobsesi dengan darah Yunsoul saja, ia tahu itu. Sedangkan Winwin, dia sudah buta oleh cinta pada Yunsoul, menurut Jaehyun.

Sementara itu, seseorang bersembunyi sambil mendengarkan percakapan Jaehyun dan Yuta. Dia tidak menyangka dengan apa yang Jaehyun katakan pada Yuta.

***

Tak membutuhkan waktu yang lama, Winwin sudah tahu semua yang terjadi pada Yunsoul –kecuali tentang USB dan buku tua. Ia mencari tahu tentang Lee Jaeseok pada pegawai di klub malam Jaehyun. Karena merupakan pelanggan tetap, jadi mereka punya informasi tentang Lee Jaeseok. Setelah itu ia menemui langsung Jaeseok. Menyuruhnya untuk mengatakan semua yang ia ketahui. Winwin tidak sulit membuat Jaeseok membuka mulut sebab Winwin tinggal melayangkan sorotan tajam dan dingin langsung pada mata Jaeseok serta mengeluarkan aura vampir yang membuat manusia ketakutan.

Winwin jadi teringat perkataan Yunsoul dengannya waktu mengerjakan tugas kelompok bersama.

-

"Tanpa sadar aku menyeret diriku sendiri ke dalam bahaya. Sekarang mungkin aku terlibat permasalahan dengan vampir. Aku jadi sedikit merasa takut," kata Yunsoul waktu itu.

-

Winwin membuang nafasnya berat. "Apa yang harus aku lakukan? Yunsoul dalam bahaya, tapi..." Mengantung kalimat, Winwin memikirkan beberapa cara. "Jaehyun tidak akan setuju."

Menyandarkan kepalanya ke sisi atas sofa, Winwin menegadah. Matanya menerawang jauh sampai wajah Yunsoul tergambar. "Aku harus melindunginya."

***

Doyoung mengenyakkan tubuhnya pada sofa yang sama dengan Taeil. Dia menghadapkan posisinya ke arah Taeyong yang berekspresi serius. Doyoung adalah orang terakhir yang datang setelah dihubungi Taeyong kalau ia ingin mengatakan sesuatu yang penting.

Taeil, Ten, dan Doyoung menunggu Taeyong berbicara. Mereka ingin segera tahu apa yang ingin temannya itu katakan. Yang pastinya berkaitan dengan benda yang mereka cari selama ini, namun tersendat karena tidak memiliki petunjuk apapun. Tugas untuk mencari Crs-Light terlalu sulit bagi mereka.

Sebelum bicara, Taeyong menghembuskan nafas berat. Lalu, menatap teman-temannya yang tampak antusias mendengarkan.

"Aku mendengar percakapan Jaehyun dan Yuta tadi di sekolah." Taeyong memulai percakapan. "Kalian masih ingat kalau dulu ada manusia yang menulis tentang kita dan para vampir?"

"Iya, aku tahu. Ia menuliskannya di sebuah buku," sahut Ten.

"Jaehyun menemukan buku tersebut." Taeyong memberi jeda. "Tidak hanya itu. Dia bilang ada informasi tentang blackmoon dan Crs-Light yang tersimpan dalam USB."

"Kalau begitu. Kita harus merebut USB itu dari mereka," usul Doyoung.

"Tidak. USB itu masih mereka cari."

Kali ini Taeil bertanya, "Lalu, di mana USB itu?"

"Ada pada Yunsoul dan Youngjoo."

***


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C30
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập