Tải xuống ứng dụng
56.89% YangTerpilih (YTP) / Chapter 33: Kencan Pertama

Chương 33: Kencan Pertama

"Ayah titip Yumna sya, meskipun anak bungsu dia anak yang tegar, mandiri, selalu nurut sama orang tua, jarang sekali mengeluh, bahkan dia lebih dewasa dari mbaknya. Dia itu . . ." ucap Ayah berlanjut sambil berlinang air mata dan Arsya hanya diam mengangguk dan memperhatikan dengan seksama betapa Arsya merasakan jika ayah sangat menyayangi putrinya meski tak pernah dia tampakkan secara langsung.

"Baiklah yah, Arsya akan berusaha membahagiakan Yumna. Semoga kami berjodoh hingga surga Nya" ucap Arsya dengan serius

"Aamiin, ayah sangat berharap"

"Apa ayah dan bunda tidak papa jika nanti setelah menikah Yumna dirumah Arsya? ada kemungkinan nanti Arsya pindah dinas"

"Ketika sudah menikah, itu berati sudah tanggungjawab kamu. Ayah percayakan anak bungsu Ayah sama kamu sya"

"Terima kasih ya yah, sudah percaya Arsya"

🔹🔹🔹

Setelah membuat minuman Yumna ke kamar untuk berganti baju. Saat dia turun, nampak 2 orang lelaki yang dicintainya sedang berbicara serius di kursi ruang tamu.

Beberapa saat kemudian Arsya berpamitan setelah berbicara dengan ayah dan bunda Yumna.

"Arsya pamit dulu yah, bund, na"

"Iya nak, hati-hati" ucap bunda dan ayah bersamaan

Yumna mengantar Arsya kedepan. Dua jam berlalu tapi masih belum ada kabar dari Arsya. Hp yang biasanya sudah berdering, masih sunyi tidak ada pesan Arsya. Harusnya Arsya sudah sampai setengah jam lalu.Yumna berinisiatif mengirimkan pesan duluan.

"A udah sampai? " beberapa menit masih belum ada balasan.

"Mungkin belum sempat buka hp" batin Yumna, tpi perasaannya tidak bisa berbohong. Ada kekhawatiran dihati Yumna, tidak biasanya Arsya mengabaikan pesannya. Tidak berapa lama kemudian hpnya berdering pesan dari Arsya, belum sampat membalas Arsya sudah menelpon Yumna dengan VC.

"Baru ditinggal bentar udah kangen yang?"

"Ih enggak gitu a, nggak biasanya Aa gak bales pesan Yumna. Lagian biasanya cepet nyampe rumah kok ini baru sampe a?"

"Iya tadi di jalan mama pesen minta di beliin bakso Malang"

"Oh iya a, yaudah sana mandi istirahat. Besok kerja kan?"

"Iya sayangku yang bawel"

Arsya pun akhirnya menutup panggilannya, tersisa Yumna yang hanya tersenyum melihat kelakuan kekasihnya. Siapa sangka cowok yang terlihat sangat pendiam itu manja dan usil jika sudah bersamanya.

"Maafkan aku na" gumam Arsya dengan perasaan bersalah.

** Di tempat lain . . .

Fahri dan Laras yang baru beberapa hari menikah masih menikmati suasana pengantin baru. Laras membiasakan diri dengan seseorang yang saat ini menjadi suaminya, Fahri Fadhillah. Pagi ini Laras sudah berada di dapur mempersiapkan sarapan untuk Fahri. Fahri masih tertidur di kamarnya, dia terbangun tidak mendapati istrinya. Meskipun mereka di jodohkan dan belum melakukan apapun sebagai suami istri tapi beberapa hari ini terbiasa saat membuka matanya sudah ada sang istri di sampingnya. Fahri bergegas ke kamar mandi dan turun ke dapur, mendapati Laras tengah sibuk dengan celemeknya. Laras tidak menyadari kehadiran Fahri, sehingga hanya mondar mandir mengerjakan masakannya dan bersenandung. Saat dia akan menata meja makan, sudah mendapati Fahri duduk di meja makan. Ya mereka hanya tinggal berdua dengan rumah yang sudah di persiapkan Fahri untuk istrinya kelak.

"Loh mas sudah bangun? maaf Laras telat bangunnya makanya belum selesai masaknya, jadi Laras belum bangunin mas Fahri".

"Iya nggak papa ras, lagian udah siang"

"Mas mau dibuatin minum apa?"

"Kopi aja ras, makasih ya" Laras hanya tersenyum dan berlalu membuatkan kopi pesanan sang suami. Beberapa saat berlalu, makanan sudah teratata di meja. Suasana hening, mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.

"Hari ini kamu mau kemana? biar aku antar" Fahri memecah keheningan.

"Emm entahlah, paling mau belanja buat bahan makanan di kulkas masih kosong. Mas mau nemenin?"

"Tentu, kan juga buat persediaan makan kita". Fahri hanya menjawab seadanya

"Maafin aku ya mas"

"Maaf?"

"Iya karena aku, mas nggak bisa bersatu dengan orang yang kamu cintai"

"Maksud kamu?"

"Aku tahu mas, kamu mencintai orang lain. Dari tatapan kamu melihatnya sudah menunjukkan kamu mencintainya. Jika bukan karena permintaan mama, kamu nggak akan diposisi ini kan? menikahi aku?".

Fahri hanya menatap Laras dengan bingung dan seolah meminta penjelasan.

"Yumna, kamu mencintainya kan? aku tahu dari tatapan kamu terhadapnya. Kamu mencintainya kan?".

"Sudahlah ras, ini sudah jalan kita. Yumna sudah bertunangan dengan Arsya. Bagaimanapun aku memaksa kehendak untuk bersama dia, jika Allah tidak izinkan bersama bagaimana aku bisa menolak? Kita jalani hidup kita saat ini sebagai sepasang suami istri layaknya orang lain dan jangan bahas itu lagi. Yumna juga sudah mendapat kebahagiaanya dengan Arsya kan?."

Laras yang notabennya adalah seorang psikolog lebih perasa dan mengetahui gerak gerik orang-orang, termasuk suaminya Fahri. Meskipun dia menikah atas dasar perjodohan, tapi lambat laun Laras merasakan hal lain saat dengan Fahri.

"Iya mas, jadi mau antar kan? siap-siap dulu ya mas".

1 jam kemudian mereka sudah berada di supermarket untuk berbelanja bahan makanan. Rumah yang mereka tempati masih baru, tidak banyak bahan yang tersedia di kulkas. Saat akan membayar Laras melihat seseorang yang familiar.

Laras hanya terpaku melihat mereka, merasa bingung apa yang harus dia lakukan. Melihat Laras yang terbengong, Fahri menatap ke segala penjuru dan tak kalah kagetnya dengan Laras.

"Aku harus ke sana"

"Jangan mas, kita tunggu dulu dan lihat apa yang terjadi jangan gegabah".

Mereka pergi sedangkan Laras dan Fahri melanjutkan kencan pertama mereka dengan makan siang di restoran tekenal di kota itu.

Mereka makan siang sambil bercerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Tidak terasa sudah beberapa jam mereka keluar rumah, sedangkan hari sudah petang. Ini adalah pertama kalinya mereka pergi berdua, meskipun sebelumnya juga pernah karena ulah mama mereka berdua.

Setelah sampai di rumah Laras menata belanjaannya di kulkas sedangkan Fahri duduk dengan perasaan gelisah di ruang tamu.

"Mas kenapa?"

Fahri hanya menggeleng lalu berkata

"Tidak papa"

"Apa karena kejadian tadi mas? Laras perhatikan setelah melihat mereka mas jadi gelisah"

"Sedikit"

"Aku bikinin hot chocolate ya, biar sedikit tenang?" Fahri hanya mengangguk tanda setuju.

"Aku punya ide mas"

"Ide?" Fahri bingung menatap istrinya.

Laras menjelaskan tentang idenya, dan mereka merencanakan sesuai dengan ide Laras.

"Makasih ya ras"

Laras hanya mengangguk, meskipun ada perasaan sedih tapi ini demi kebaikan orang-orang terkasihnya.

** Di ruang Arsya

"Hmm mas Arsya kemana sih? dari kemarin sering ngilang aja" gerutu Yumna sambil menunggu Arsya.

"Ada yang kangen nih" goda Arsya yang sedari tadi di belakang Yumna.

"Mas ngagetin aja deh, sejak kapan di situ?"

"Cukup lama melihat tunanganku yang ngomel-ngomel" sambil mencubit hidung Yumna.

"Nyebelin" jawab Yumna dengan bibir manyunnya.

"Udah ah jangan manyun gitu jadi pengen nyubit, tumben kesini gak berkabar?"

"Rencananya mau bikin sureprize eh taunya aku yang dikasih sureprize, lagian hp mas di hubungi dari pagi juga gak aktif. Yumna bawa bekel buat mas Arsya. Besok kan Yumna berangkat mas"

"A soal itu maaf ya sayang tadi ada pasien, jadi harus ngurus pasien dulu"

"Pasien spesialkah? nggak biasanya mas kelupaan, biasanya juga langsung ngabarin"

"Kan kamu yang paling spesial"

Akhirnya mereka pun makan siang bersama di ruangan Arsya. Yumna merasa sangat bahagia karena pada akhirnya dia menemukan pria yang menggantikan sosok Dicky dalam hidupnya.


SUY NGHĨ CỦA NGƯỜI SÁNG TẠO
Lail88 Lail88

Siapa ya, yang Fahri dan Laras lihat di supermarket dan restoran? Dan bagaimana kelanjutan kisah cinta Fahri Laras setelah menikah? Bagaimana lagi perjuangan Yumna dan Arsya menuju pernikahan mereka?

Yuk di komen kak

Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C33
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập