Tải xuống ứng dụng
67.64% Story of My Life / Chapter 23: Mission: Day 5 (5)

Chương 23: Mission: Day 5 (5)

Keluar dari Last Place of Soul bersama ayah jauh lebih menakutkan ketimbang masuk ke sini melewati tangga itu.

Kami menaiki kereta perang yang ditarik kuda hitam bersayap. Kereta perang itu berwarna hitam dengan pinggiran perak, dihiasi batu mulia berwarna ungu pekat.

Langit merekah dan kembali menutup, setelah kami mendarat di permukaan.

"Ingatkan aku untuk kembali dengan cara manual," gumam Rick. "Ini pengalaman paling burukku."

Kereta itu tersentak terbang.

"Tidak bisakah lebih pelan, Ayah?" tanyaku.

"Sayangnya tidak," Ayah tersenyum. "Kita juga sedang buru-buru."

"Aku tidak mau naik kereta perang milik kerajaan ayahmu, Azalea," ujar Rick. "Seolah sedang bermanuver berkali-kali."

Kereta perang itu berputar-putar di udara.

"Kenapa tidak turun, Ayah?" tanyaku. "Apa ada masalah?"

"Ayah harus menepati janji ayah kepada para dosa dan kebajikan, Sayang," jawab ayah.

"Janji apa itu, Yang mulia?" tanya Rick ragu.

"Jangan terlalu formal, Rick," kekeh ayah. "Janji bahwa aku hanya akan datang ke eternal paradox ketika rapat saja, dan ini belum saatnya untuk datang."

"Tapi, hari ini adalah rapatnya," sahutku.

"Rapat akan diadakan malam, setelah sloth meniup serulingnya," Ayah tersenyum. "Itu artinya masih ada 5 jam untuk mendarat."

"Selama itu?" Rick melongo.

"Ya," Ayah mengangguk. "Dan kalian tidak bisa langsung masuk. Kalian harus menunggu sampai sinyal dinyalakan."

"Berapa lama?" tanyaku.

"1-2 jam," jawab ayah singkat.

Aku dan Rick hanya bisa menghela nafas.

Kereta perang itu hanya berputar-putar mengelilingi kota, menunggu waktu yang tepat untuk mendarat di atas gedung paling tinggi di kota itu, Gedung Kementrian Pusat.

"Ayah, bisakah lebih turun sedikit?" pintaku.

"Untuk apa?" tanya ayah.

"Ingin memastikan sesuatu," Aku menyeringai.

Ayah memerintahkan Michaelis agar menurunkan kereta perang sehingga hanya 12 meter di atas puncak gedung itu.

Mobil hitam mengkilap itu...

"Tch! Keluarga Lynch datang," gumamku.

"Aku jamin Justin dan Will akan kerepotan," canda Rick. "Walaupun Justin anak Patience, dia lebih gampang marah ketimbang saudara-saudaranya yanga lain."

Kereta perang kembali menukik ke atas.

5 jam kemudian...

Matahari sudah tenggelam beberapa jam yang lalu.

Kota itu masih sibuk, terang benderang.

Kereta menukik turun, berbaur dengan gelapnya malam.

Tertahan ketika tinggal 3m dari gedung.

Ayah mengernyit ketika kereta tertahan berkali-kali.

"Ada apa?" tanyaku.

"Ini bukan perlindungan Eternal Paradox," ucap ayah.

"Bagaimana anda bisa tau-" Rick tampak ragu. "Yah, anda, kan..."

"Aku tau apa maksudmu," Ayah mengangguk. "Aku sendiri yang membuat sebagian besar dari perlindungan Eternal Paradox."

"Itu artinya ada yang membuat kita tertahan di sini?" tanyaku. "Apa untuk membuat misi ini gagal?"

Rick menelan ludah.

Setelah semua itu, apakah misi ini harus gagal di saat-saat terakhir?

"Aku khawatir tujuannya bukan hanya itu," Ayah tersenyum miris.

"Ayah tau apa tujuannya?" Aku menoleh.

"Kondisi benar-benar gawat di kalangan para roh," jelas ayah. "Populasi sinner melonjak amat tinggi, bahkan para saint ada yang tiba-tiba berubah menjadi sinner abadi."

"Bisakah begitu?" Rick mengangkat alisnya.

"Itu yang akan kami diskusikan," jawab ayah tenang. "Mereka ingin membuat situasi lebih runyam, dengan ketidak hadiranku di rapat kali ini."

"Apakah tidak ada cara lain?" tanyaku.

"Ada," jawab ayah. "Tapi, ayah tidak mungkin melakukan itu."

"Kenapa?!" seruku. "Kenapa tidak mungkin?!"

"Ayah harus mengorbankan sesuatu yang amat berharga hanya untuk masuk!" seru ayah.

"Mengorbankan? Kemana?" tanyaku. "Apapun itu?"

"Ke kaki gedung itu," geram ayah. "Apapun."

"Kalau begitu, congkel batu mulia itu saja," usul Rick.

"Itu tidak berharga bagiku, Nak," Ayah hanya memutar bola mata.

Amar berharga, ya...

Bukankah...

Aku juga berharga? Berharga bagi ayah.

Tidak ada yang berharga bagi ayah di sini, selain aku yang merupakan anaknya.

Bukankah aku yang akan menjadi kuncinya?

Aku tidak mau semua ini sia-sia.

Avery sudah menahan diri di dekat bella.

Ayah sudah rela meninggalkan kerajaannya yang sedang dilanda masalah.

Rick sudah mencoba mengatasi ketakutannya.

Isla sudah mencoba menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain di pertempuran.

Justin dan Will sudah bersusah payah menjaga pintu masuk selama berhari-hari, entah apa tantangan yang mereka hadapi.

Dan Blavat... dia sudah membantuku... dengan ramalan, walaupun aku tidak mengerti...

Mereka pantas diakui...

Misi ini pantas untuk diselesaikan...

Misi ini mungkin akan menyelamatkan para roh, para manusia fana, para half-blood...

Mana mungkin, aku biarkan misi ini hancur...

Mana mungkin...

Tidak akan pernah dalam 3000 abad ataupun selamanya...

Aku akan berjuang semaksimal mungkin...

Agar misi ini berhasil...

Agar perjuangan mereka tidak sia-sia...

Tenang, Teman-temanku...

Biarkan diriku yang tidak penting ini melakukan sesuatu agar misi kalian ini selesai...

Kereta perang terus mendempet ke penghalang itu.

Pintu kereta di belakangku menjeblak terbuka.

Angin sepoi-sepoi memberantakkan rambutku.

"Kamu mau apa, Azalea?" tanya Rick, bingung.

"Yah, ayah bilang bahwa ayah harus mengorbankan sesuatu yang amat berharga bagi ayah," ucapku. "Aku berharga, kan?"

Wajah ayah semakin serius.

"Jangan lakukan itu," gumam ayah.

"Ayah, aku tidak mungkin menghancurkan misi ini," kekehku. "Aku memang half-blood baru. Tapi, aku sudah tau seberapa pentingnya misi bagi para half-blood."

"Azalea..." Rick menatapku.

"Kalau aku tidak selamat, bilang kepada teman yang lain," Aku menyeringai. "Bahwa misi ini akan membuat kalian terkenal, bilang saja bahwa anak Necromancer ini meninggal."

Aku melangkah mundur, membiarkan tubuhku terseret ke bawah.

Aku melihat ekspresi kaget dari ayah, Rick, keluarga Lynch, Avery, Isla, Justin, dan Will.

Teman-teman...

Misi kalian berhasil, kan?


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C23
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập