Tải xuống ứng dụng
52.94% Story of My Life / Chapter 18: Mission: Day 4 (4)

Chương 18: Mission: Day 4 (4)

Kami sedang naik mobil pick-up menuju sebuah desa di pedalaman.

Sepanjang yang kami lihat hanya perkebunan dan sawah. Pegunungan tampak diselimuti kabut. Disanalah pintu masuk berada.

Kami turun ketika mobil sudah berada di pasar.

"Permisi," Aku hendak bertanya kepada salah satu penjual buah. "Apa ada sesuatu di pegunungan itu?"

"Ah, ada," Ia mengangguk. "Ada pemakaman pejuang di pegunungan itu. Jangan kesana, deh. Apalagi udah mau malem. Katanya, di sana angker. Banyak yang gangguin."

"Makasih," ucapku dan Rick.

Kami membeli perbekalan dan menyiapkan senter.

Kami berjalan mendaki pegunungan itu.

"Hei, Rick," panggilku.

"Ya?" Rick menoleh padaku.

"Menurutmu, Isla dan Avery sedang dimana, ya, saat ini?" tanyaku iseng.

"Kalau ada air, baru kita bisa lihat," ujar Rick. "Semoga ada air, deh."

Kami terus mendaki hingga tiba di gerbang pemakaman. Memang rada horror, sih. Seperti latar belakang film horror di bioskop.

Makam-makam berjajar rapi, memberikan jalan setapak lurus.

Kami terus berjalan sambil melihat-lihat, siapa tau ada tanda untuk kepingan.

Rupanya, jantung pemakaman ini adalah reruntuhan kuil khas kuil-kuil yunani. Yang ada hanya meja dan kursi. Lalu, 14 patung yang rusak (sepertinya patung dosa dan kebajikan).

"Kita harus mencari dimana?" tanya Rick.

"Entahlah," Aku mengangkat bahu.

Kami duduk. Takut, sih, duduk ditengah-tengah pemakaman dan dikelilingi oleh patung. Horror gitu...

Sampai Rick memekik.

"Kenapa?" Aku mendongak. "Apa yang terjadi padamu, huh?"

"Coba lihat ini!" serunya.

Aku menyorotkan cahay senter ke bagian yang ia tunjuk. Itu seperti tempat cetak timbul di meja dengan ukiran seperti tulisan di sekelilingnya.

"Sepertinya pas untuk lempeng itu," gumamku.

"Coba saja," ujar Rick.

Aku menempelkan lempeng itu berurutan dari yang aku dapatkan pertama hingga akhir. Mereka berpendar.

Tapi, tidak ada yang terjadi.

Aku dan Rick hanya saling pandang. Bingung.

Rick menelusuri tulisan itu dengan jemarinya, berusaha membaca dengan bentuk huruf.

"Pengorbanan," Ia mengernyit. "Tetes. Buka."

"Huh?" tanyaku.

"Sepertinya kita harus memberikan beberapa tetes darah kita," Rick mengangkat bahu tidak peduli.

Aku membuat kalungku penjadi pisau perak dan mengiris jari telunjukku, membiarkan darahku menetes dan mengotori lempeng itu.

Rick melakukan hal yang sama.

Kami mundur ketika cahaya itu semakin melebar dan membuat rekahan besar yang mengarah ke bawah tanah.

Kami saling pandang.

"Mungkin ini memang jalannya," ucap Rick.

Kami menyorotkan senter. Rupanya, itu berupa tangga berputar-putar yang terbuat dari batu terjal. Ada beberapa obor. Dasarnya tidak bisa kami lihat.

Kami menuruninya dengan senjata siap.

Kami tiba di dasar 30 menit kemudian.

Ah... kakiku pegal...

Dasarnya seperti pantai dengan pasir hitam dan air keunguan. Batu-batu bersar berpendar aneka warna.

Seorang lelaki berpakaian serba hitam tampak berdiri di depan sebuah perahu sederhana.

"Pengunjung master, ya?" Ia terkekeh. "Masuk dan aku akan mengantar kalian."

Aku dan Rick melompat masuk.

Perahu itu bergerak dengan gerakan lambat. Kami melintasi lautan itu. Tapi, kami tidak jatuh ketika lautan itu menjadi air terjun. Kami mengambang, dikelilingi dengan berbagai benda yang kami kenali, penting atau tidak.

"Benda apa ini?" tanya Rick, penasaran.

"Itu adalah benda-benda yang menyimpan kenangan para jiwa yang terkurung di sini," ujar sang vampir.

"Kemana mereka melayang?" Aku menatap ke belakang.

"Mereka hancur di pusaran sebagai persembahan bagi memori atau terjebak di maze of memories," jelas sang vampir.

Bawah kami berupa gunung-gunung es dan sangkar-sangkar.

Kami terus melaju hingga di depan sebuah kastil serba hitam.

Kastil itu luar biasa, mengambang dengan anggun. Terdapat bagian kosong di depan untuk turun, batu-batu melayang sebagai jalan, pagar hitam tinggi dengan motif rumit.

Kami turun dan melompati batu-batu itu.

Pagar terbuka sendiri.

"Kastil ayahmu serem, Lea," ujar Rick.

"Ya," Aku mengangguk.

Halaman depan kastil berupa jalan setapak yang meliuk-liuk ke arah kastil, diapit oleh rerumputan dengan pohon-pohon rindanh dan petak-petak bunga warna ungu-hitam-biru. Terdapat air mancur hitam dan bangku taman hitam.

Kami melangkah di teras kastil. Pintu dibuka oleh vampir berpakaian seperti maid dan butler. Dalamnya mencengangkan.

Ruangan pertama berupa sofa-sofa panjang hitam berbantal ungu, permadani hitam, rak-rak buku tinggi, lukisan tentang para dosa maupun kebajikan, dan chandelier besar yang indah.

"Nona, master meminta agar anda dan teman anda menemuinya," Seorang butler membungkuk 90°. "Mari saya antar."

Kami melintasi ruang makan berupa meja makan panjang dengan taplak meja hitam dan beberapa vas porselen berisi bunga mawar biru.

Kami melewati deretan ruangan.

Terakhir tiba di ruang kerja ayah.

Ruang kerja ayah berupa ruangan dengan dinding penuh rak buku. Terdapat sofa yang mengapit meja kaca. Meja kerja dengan kursi di baliknya, meja itu penuh buku.

Ruangan itu dijaga ketat. Lihat saja, 14 prajurit mengapit jalan ke ruangan, 7 di setiap sisi. Dan 2 yang paling dekat membawa panji-panji.

Strength dan pemimpin vampire duduk berhadapan bangkit dan membungkuk 45° padaku. Mereka mengangguk hormat kepada Rick.

Ayah menghela nafas.

Penampilannya tidak berubah. Hanya saja, saat ini ia memakai kemeja dan celana hitam, dilengkapi jubah panjang hitam.

Ia tersenyum memandangku.

"Selamat datang di kerajaan kita, Nak," ujar ayah. "Strength, Lucifer, keluarlah."

Strength dan Lucifer membungkuk sedalam-dalamnya dan mundur sambil terus membungkuk.

"Duduk," Ayah kembali duduk. "Mari kita mulai pembicaraan ini."


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C18
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập