Tải xuống ứng dụng
97.11% Kannoya Academy / Chapter 437: Practice to be the best of us

Chương 437: Practice to be the best of us

Semua murid Universitas Hero belajar dengan baik pada hari pertama mereka.

"Wah! Keren! Aku tidak sabar!" Pikir Kurosa sambil memperhatikan pelajarannya.

"Baiklah, sampai di sini saja pelajarannya. Untuk tugasnya, silahkan berlatih agar kelemahan pada sihirmu berkurang dan juga pelajari materi berikutnya dengan baik."

.

"Kelemahan sihir? Hm..... coba lihat." Kata Toshiko sambil berpikir.

"Kalau kelemahan sihirku banyak sekali, meskipun ranting-rantingnya sudah lebih kuat berkat pelatihan di Kannoya Academy, tetapi tetap saja hanya kuat mengangkat 4 orang saja. Jika sihir Kurosa..... mungkin penggunaan staminanya boros?" Tanya Toshiko.

"Benar juga, setelah menggunakan sihir, Kurosa selalu lapar." Kata Alvina.

"Tetapi tetap saja, yang hanya mengenal sihir Kurosa dengan baik yaitu diri Kurosa sendiri." Ujar Yuka.

"Benar." Jawah Alvina dengan santai.

"Eh, omong-omong, kelemahan sihir Yuka apa?" Tanya Kurosa.

"Kalau aku..... jika menfokuskan sihir magnet pada banyak benda dan mengendalikan terlalu banyak benda, aku akan mengalami sakit kepala dan pusing. Untuk saat ini, aku hanya bisa mengendalikan 5 buah mobil besi..." kata Yuka.

"5 MOBIL?! HOEEEEEEE?!" Kejut Kurosa.

"Kalau kelemahan sihirku tentu saja sudah jelas. Air." Jawab Alvina dengan tenang.

"Kalau kelemahan sihirku..... hm...." kata Stormy sambil berpikir.

"Sepertinya Stormy tidak memiliki kelemahan? Hoeee! Keren!" Kejut Kurosa.

"Tidak mungkin lah.... pasti semua orang memiliki kelemahan." Jawab Stormy.

Lalu Toshiko menepuk kedua tangannya satu kali dan tersenyum.

"Baiklah, sembari mencari kelemahan, bagaimana jika kita berlatih?" Tanya Toshiko.

"IDE BAGUS!" Kata Kurosa dengan semangat yang sangat tinggi.

.

.

"Fire Punch!"

Dari kedua tangan Alvina, api membara dengan kuat. Dengan cepat Alvina berlari ke arah Kurosa.

"Blink!"

Tiba-tiba Kurosa menghilang. Alvina terkejut. Tetapi kemudian Alvina berkata,

"Fire through!"

Tubuh Alvina membara dengan kuat, api yang amat besar dan panas menyinari sekitarnya.

Tak lama, Kurosa kembali terlihat.

"Hehe... keren." Kata Kurosa.

Aliran listrik yang menyambar-nyambar terdengar, Kurosa mengetahui bahwa Stormy berada dekat dengannya.

"Storm!"

Dengan cepat, Kurosa melompat ke atas. Kilat yang menyambar dari tangan kanan Stormy meleset, tetapi kilat itu sempat melukai ujung jari kaki Kurosa saja.

Saat Kurosa melompat di udara, tiba-tiba semua benda besi yang berada di dekatnya tertarik kepadanya. Kurosa sedikit terkejut,

"Vanished!"

Tak lama, sebuah perisai berbentuk bola yang mengelilingi tubuh Kurosa muncul. Warna sihirnya bercampur dengan hitam dan putih, kuning dan ungu. Dan saat benda-benda besi itu menyentuh permukaan perisai Kurosa, benda-benda itu segera hancur menjadi abu.

Semuanya terkejut melihat Kurosa,

"Keren.... kita memang berbeda level... " kata Stormy dengan kekagumannya.

Saat semuanya memperhatikan Kurosa, tiba-tiba kaki mereka dililit oleh sesuatu yang membakar.

"Oh! Toshiko!" Kejut Yuka.

Di belakang mereka semua, Toshiko tersenyum dengan manis. Lalu ia menarik tangannya, semua ranting-ranting yang membakar itu menarik kaki mereka semua dan melemparkan mereka ke udara.

"HOEEEEEEE! TOSHIKO! JANGAN DILEMPAR KEMARI!" Teriak Kurosa saat melihat teman-temannya terlempar ke arahnya.

"Justru bagus..." kata Stormy. Lalu Stormy menyatukan kedua tangannya. Langit menggelap dan kilat mulai menyambar-nyambar.

Alvina menyatukan kedua tangannya, tiba-tiba langit menjadi terang, amat terang, sangat terang. Jadi, langit pada sebelah kanan Kurosa gelap dan pada bagian kiri Kurosa langit sangat cerah.

"Storm strike!" Kata Stormy dengan keras.

"Sun shoot!" Kata Alvina dengan kencang.

Petir saling menyambar di langit, lalu tak lama sebuah petir besar menyambar ke arah Kurosa. Matahari menjadi menyengat, dan tak lama sinarnya bersatu dan menembak ke arah Kurosa.

Kurosa tersenyum tenang dan mengarahkan kedua tangannya ke arah tembakan kedua temannya itu. Tentu Alvina dan Stormy menjadi sedikit heran dan curiga.

Saat kedua tembakan itu terkena pada kedua tangan Kurosa, Kurosa menutup kedua matanya dengan tenang. Tubuh Kurosa pada bagian kirinya bersinar dengan sangat terang dan tubuhnya membara dan tubuh Kurosa pada bagian kirinya dialiri oleh listrik.

"Dia baik-baik saja?" Kejut Stormy.

Lalu Kurosa menyatukan kedua tangannya, api dan listrik bersatu pada kedua tangannya itu. Lalu Kurosa menembakkannya ke arah teman-temannya.

Dengan cepat, Stormy melompat dan menjauh dari serangan Kurosa, begitu juga dengan Alvina. Tanah berguncang dengan kuat. Terpaksa Toshiko dan Yuka juga ikut melompat di udara.

Padahal baru sebentar saja, Kurosa sudah mulai berkeringat. Inilah kelemahan Kurosa, seperti yang dikatakan oleh Alvina.

"Ambil ini!" Kata Toshiko. Lalu sebuah ranting yang sedikit terbakar meluncur ke arah Kurosa. Dengan cepat Kurosa menghindar, tetapi itu hanyalah sebuah tipuan. Kedua kaki Kurosa sudah dililit oleh Toshiko dari bawah.

"HOE?!" Kejut Kurosa.

Alvina meluncur ke arah Kurosa,

"Sun Punch!"

Matahari menjadi sangat terik dan tubuh Alvina membara dengan kuat. Saat Alvina meluncurkan pukulannya, Kurosa menghilang. Alvina dan Toshiko terkejut. Stormy mulai mencium udara dengan hidungnya untuk mencari Kurosa.

"Aneh.... di mana dia?" Pikir Stormy.

Teman-temannya segera mendarat di atas tanah. Tanah sudah berhenti berguncang sejak Toshiko meluncurkan serangannya pada Kurosa. Mereka berempat menggunakan sihirnya untuk mendeteksi Kurosa, tetapi mereka sangat kesusahan.

"Panas tubuh Kurosa tidak terasa.... ia menjadi sepanas teriknya matahari sehingga ia tidak terdeteksi.... bagaimana mungkin?" Pikir Alvina.

"Baunya tidak tercium di udara.... bagaimana bisa?" Pikir Stormy.

"Aku tidak merasakan keberadaannya lewat medan magnet...." pikir Yuka.

"Semua yang pernah tersentuh oleh ranting-ranting ku.... seharusnya bisa diikuti oleh debu yang kubuat dari ranting itu.... benar!" Pikir Toshiko. Lalu Toshiko mengubah ranting yang melilit Kurosa tadinya menjadi debu api.

Lalu, dengan perlahan, debu api itu bergerak dan melewati mereka berempat. Mereka berempat terkejut. Debu api itu mengelilingi suatu daerah tepat di belakang mereka. Dengan cepat mereka melompat dan menjauh dari daerah itu. Tak lama Kurosa muncul lagi dan mengomel,

"Seharusnya kita saling melawan.... KENAPA HANYA AKU YANG DIINCAR?! HOEEEEE?!"

"Habisnya..... kamu terlalu kuat....." kata Toshiko dengan sedikit gemetar.

"Toshiko terlalu baik.... sebenarnya kita menyerang Kurosa karena kelemahannya paling mudah digunakan." Pikir Alvina.

Lalu semuanya menerjang ke arah Kurosa.

"Ya sudahlah...." keluh Kurosa.

Lalu Kurosa merentangkan kedua tangannya. Sihir terang bercahaya pada tangan kirinya dan sihir gelap melingkupi tangan kanan Kurosa. Lalu Kurosa melambaikan kedua tangannya secara perlahan, tangan kanannya ia lambaikan ke atas dan tangan kirinya ia lambaikan ke bawah.

"Time!"

Oleh karena matahari bersinar dengan terik, bayangan mereka juga terlihat semakin pekat. Kurosa tersenyum. Lalu tak lama Kurosa menghilang lagi.

"Eh?" Kejut Yuka.

"Tch, aku tidak sempat menyentuhnya dengan rantingku." Pikir Toshiko.

Tak lama, mereka sangat dikejutkan oleh Kurosa. Tangan Toshiko seperti ditahan oleh tangan lain sehingga Toshiko tidak bisa bergerak dengan bebas. Toshiko segera melihat ke arah belakangnya dan tampaklah Kurosa sedang berdiri di samping bayangannya sambil menggenggam bayangan tangan Toshiko.

"Apa?" Kejut Alvina.

Lalu Kurosa menginjak bayangan Yuka dan tak lama kemudian Yuka terjatuh ke tanah seperti terinjak oleh sesuatu.

"Mengerikan..." pikir Stormy sambil tersenyum.

"Kurosa, kamu memang hebat....." kata Toshiko perlahan.

"Hehehe.... kamu juga." Kata Kurosa.

"Tapi...." kata Toshiko sambil tersenyum.

"Kamu...."

"Lengah!"

Toshiko segera menggunakan sihirnya. Ranting-ranting api yang banyak mulai muncul dari tanah dang menerjang ke arah Kurosa. Karena bayangan-bayangan ranting-ranting Toshiko mengarah kepada Kurosa, dengan cepat Kurosa menyinari bayangan ranting-ranting itu dan seketika itu juga ranting-ranting Toshiko lenyap.

"Mengerikan sekali..." pikir Stormy sambil tersenyum.

Meskipun begitu, Toshiko tetap tersenyum. Kurosa jadi heran.

Ternyata, Yuka sudah mengumpulkan banyak benda-benda besi menjadi satu. Lalu Yuka melemparkannya ke arah Kurosa dari arah yang berbeda sehingga bayangan benda-benda besi itu tidak mengarah ke arah Kurosa.

"Vanished!"

Kurosa menaungi tubuhnya dan Toshiko sehingga Toshiko tidak terluka. Benda-benda besi itu hancur setelah menyentuh permukaan perisai Kurosa. Tapi, tiba-tiba Stormy berada di belakangnya,

"Pierce!"

Kilatnya menembus perisai Kurosa dan Kurosa sangat terkejut. Dengan cepat, Kurosa mencondongkan tubuhnya ke belakang dan kilat itu hanya melukai muka Kurosa sedikit.

"Keren..." pikir Kurosa.

Tetapi Stormy memiliki rencana lain,

"Seal!"

Tiba-tiba, sihir perisai Kurosa lenyap.

"HOE?!" Kejut Kurosa.

Toshiko terbebas. Toshiko segera memutar tubuhnya dan meluncurkan sebuah tendangan. Kurosa berhasil menghindar tepat waktu.

Toshiko terus menyerang Kurosa dengan kekuatan fisiknya. Karena Toshiko kurang bagus dalam hal itu, Kurosa dapat menghindarinya dengan mudah.

"Kurang cepat, Toshiko." Kata Kurosa dengan santai.

"Belum belum!" Kata Toshiko.

Lalu Toshiko meluncurkan tendangannya. Kurosa menghindar dengan mudah. Tapi, dari kaki Toshiko, ranting membakar meluncur dan melukai pipi Kurosa sedikit. Kurosa terkejut, lalu tersenyum,

"Toshiko sudah menjadi kuat!"

Saat Kurosa terus menghindar, tiba-tiba suhu di belakangnya menjadi sangat panas. Dengan cepat, Kurosa melihat ke belakangnya. Alvina sudah siap meluncurkan tinjuannya. Karena diserang dari dua arah, Kurosa terkejut. Lalu dengan cepat Kurosa menangkap tinjuan Alvina dengan tangan kirinya dan juga ia menghentikan tendangan Toshiko dengan tangan kanannya. Tangannya menyilang karena posisi mereka berlawanan.

Tak lama, Stormy dan Yuka meluncur ke arah Kurosa, sementara Kurosa masih menahan Toshiko dan Alvina, tetapi ia tidak berniat untuk melepaskannya juga.

Saat Stormy meluncurkan tendangannya dan Yuka meluncurkan tinjuannya, Kurosa menahan tendangan Stormy dengan kaki kanannya dan tinjuan Yuka dengan kaki kirinya. Karena kedua kaki Kurosa juga menyilang, Kurosa jadi terjebak. Saat teman-temannya berpikir bahwa mereka berhasil, tiba-tiba Kurosa memutar tubuhnya sambil menahan mereka, sehingga mereka terjatuh ke atas tanah dengan kuat. Kurosa terbebas.

"Keren...." pikir Toshiko.

"Baiklah! Bagaimana dengan ini?" Kata Alvina sambil mengumpulkan sihirnya. Kurosa terlihat sangat lelah sekarang, tetapi Kurosa belum mau menyerah.

Api membara pada tubuh Alvina. Lalu Alvina menerjang ke arah Kurosa.

"Light Soul!"

Kurosa melapisi seluruh tubuhnya dengan sihir terang. Lalu Kurosa menerjang ke arah Alvina. Tinju mereka berdua saling bertemu dan tanah mulai berguncang oleh karena itu.

"Astaga.... mereka berdua mengerikan!" Kejut Yuka.

"Sebenarnya Kurosa mengerikan...." keluh Stormy.

Karena Kurosa sudah cukup lelah, Kurosa mulai tidak bisa menahan tinju Alvina. Alvina memperkuat tinjunya dan mulai mendorong Kurosa mundur.

Tanah jadi berguncang lebih keras.

Lalu, saat Alvina hampir mengarahkan Kurosa, tiba-tiba dari tangan lain Kurosa yang tidak menahan tinju Alvina meluncur ke arah Alvina.

"Wing!"

Satu sayap muncul dan berhasil menghempaskan Alvina. Angin menjadi sangat ribut sehingga Toshiko, Yuka, dan Stormy juga ikut terhempaskan. Tanah berguncang, angin menjadi ribut, semua benda berterbangan, suasana menjadi kacau.

"KUROSA! KAMU BERLEBIHAN!" Teriak Alvina.

"HOEEE?! KAU BENAR!" Kejut Kurosa yang tidak bisa menghentikan semuanya itu.

Tak lama, angin berhenti menjadi ribut, tanah berhenti berguncang.

"Hoeee?" Kejut Kurosa.

"Kerja bagus."

"Nada itu...." kejut Toshiko.

Kurosa melihat ke arah seorang gadis dengan pakaian yang sangat rapi.

"Yukina!" Kejut Stormy.

"YUKINAAAAAAAAA! SYUKURLAH!" Tangis Kurosa.

"Tenang saja.... aku sudah menilai kalian semua juga. Kalian sudah bertumbuh sangat kuat ya..." kata Yukina sambil membuka bukunya.

"Menilai?" Kejut Yuka.

"Ya. Meskipun hanya dari pandanganku sih. Aku sedang berlatih memberikan nilai. Ini juga tugas dari pelajaranku, yaitu untuk menilai kekuatan pahlawan dari televisi karena secara langsung akan berbahaya. Tetapi sebelum menilai kekuatan pahlawan, aku berlatih dari menilai kalian." Kata Yukina dengan tenang.

"Wow.... keren...." kata Toshiko.

"Aku mau lihat!" Kata Kurosa sambil mengintip buku Yukina.

"HOREEEE! SIHIRKU DINILAI TERBAIK!" Seru Kurosa sambil melompat-lompat.

"Perkembangan sihir Kurosa terbaik pertama, perkembangan sihirku terbaik kedua?" Kejut Toshiko.

"Partisipasi pertarunganku sangat kecil..." keluh Yuka.

"Iya, partisipasi pertarunganku juga terkecil kedua." Kata Toshiko.

"Efektivitas sihirku B+?" Kejut Stormy.

"Ya, karena sihirmu berefek pada Kurosa, terutama pada saat kamu menggunakan 'seal'. Meskipun hanya beberapa detik, tapi sangat berguna sehingga teman-temanmu bisa menyerang Kurosa." Jawab Yukina.

"Bela diri.... B+?" Kejut Kurosa.

"Terutama saat kamu berputar itu." Jawab Yukina.

"Menangani situasi A?" Kejut Toshiko.

"Hanya kamu yang menemukan Kurosa." Jawab Yukina.

"Penghematan staminaku A+?" Kejut Yuka.

"Dari yang lain, aku bisa merasakan bahwa kamu mengeluarkan stamina paling sedikit." Jawab Yukina.

"Keren...." kejut Alvina.

"Penghematan staminaku..... D?!" Kejut Kurosa.

"Ya, karena kamu paling boros." Jawab Yukina.

"Keren, penilaian Yukina sangat membantu! Mungkin dengan begini terus, kita dapat mengurangi kelemahan kita!" Seru Toshiko.

"Benar! Terimakasih, Yukina." Kata Alvina.

"Ya... tidak masalah. Tapi..." jawab Yukina. Semuanya terheran untuk sementara.

"Kalian.... bertanggung jawablah. Lihatlah tempat ini.... seperti kapal pecah." Kata Yukina sambil menunjukkan lapangan pelatihan itu yang sudah menjadi dataran tanah kosong (untungnya gedung lainnya baik-baik saja).

"Kalau seperti ini, nilai Pengendalian diri kalian D!" Kata Yukina dengan tegas.

"HOEEEEEE?!" Kejut Kurosa.

"Eeeeh..." keluh Yuka.

"Tentu saja D! Bagaimana jika di sekitar kalian ini ada orang atau saat itu penjahat muncul tanpa diketahui oleh orang-orang yang berada di sekitar kalian atau jika ada perkumpulan di sebuah gedung dan penjahat menyerang? Apakah kalian akan menghancurkan semuanya begini?" Tanya Yukina dengan tegas.

"Yukina..... huuuhuuuhuuuu.... kamu terdengar seperti ms. Sheva sekarang...." tangis Kurosa.

"Tapi Yukina benar...." kata Alvina.

"Iya... jika misalnya ada penjahat memasuki sebuah gedung, kita tidak bisa menghancurkannya begitu saja...." jawab Stormy.

"Hm.... bagaimana jika semuanya dievakuasikan terlebih dahulu?" Tanya Kurosa.

Lalu Yukina menutup kedua matanya.

"Cermati cerita yang akan kubuat. Kamu sedang mengikuti sebuah pesta, dan saat kamu berjalan ke sebuah ruangan, kamu melihat ada seorang gadis yang ingin dibunuh oleh seorang penjahat. Lalu, penjahat itu tersadar saat kamu berada di sana. Rupanya ia membawa teman-temannya dan mengurung kamu di sana. Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Yukina.

"Tentu saja melawan mereka semua..." jawab Stormy.

"Tapi.... bagaimana jika mereka cukup kuat sehingga kalian harus mengerahkan kekuatan kalian?" Tanya Yukina.

"Hm.... kita lawan saja." Jawab Alvina dengan tenang.

Lalu Yukina memukul kepala Alvina dengan tidak kencang,

"Mana bisa begitu? Bagaimana jika karena kekuatanmu gedungnya hancur dan justru membunuh seluruh orang di dalam gedung?" Tanya Yukina.

"Benar juga..." jawab Yuka.

"Terutama sihir Stormy..... jika berlebihan listrik, gedung bisa konslet dan skenario terburuk bisa terjadi." Kata Yukina.

"Benar juga..." jawab Stormy.

Yukina melihat ke arah mereka semua,

"Mulai sekarang, berlatihlah agar tidak menyerang daerah yang tidak diperlukan agar tidak membahayakan yang lainnya. Itulah kelemahan kalian semua. Dan juga, latihlah kelemahan kalian yang lainnya." Kata Yukina.

"Baik, sensei!" Kata mereka berlima.

"Eeeh? Se-sensei?" Kejut Yukina.

"Iya, karena sensei sudah mengajar kami." Kata Kurosa.

"Kalian ini...." kata Yukina dengan perlahan sambil tersenyum.

Lalu mereka semua pulang ke rumah masing-masing setelah berbincang sebentar.

Saat Yukina berjalan ke tempat kosnya, ia baru ingat.

"Mereka..... belum bertanggung jawab."

"ASTAGA KENAPA AKU LUPAAAAAA!" Keluh Yukina.


SUY NGHĨ CỦA NGƯỜI SÁNG TẠO
Mikhalexa123 Mikhalexa123

Maaf ya guys baru update sekarang, soalnya ditimpa kesibukan lainnya hehe (bohong). Terimakasih karena sudah membaca hingga sejauh ini dan terimakasih atas waktunya (•‿•) semoga kalian bisa menikmati waktu kalian dengan baik dan stay safe, di rumah saja (•̀ᴗ•́)و ̑̑ saya akan usahakan update lagi (•̀ᴗ•́)و ̑̑ maaf atas waktu updatenya yang sangat lama (╯•﹏•╰) bisa2 nya saya kelupaan hehehe (。•́︿•̀。)

Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C437
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập