Tải xuống ứng dụng
79.82% Kannoya Academy / Chapter 359: Needle and yarn

Chương 359: Needle and yarn

"Oh!" Kejut Alvina.

"Seperti matahari... Sun Hero..." pikir Alvina.

Tubuh Alvina mulai membara.

"Memang ini sedikit berbeda, api Sun Hero memang tidak dapat membesar, tetapi aku dapat membesar.." pikir Alvina.

Api Alvina semakin membara dan membesar.

"ALVINAA! PIKIRKAN AKU JUGA!" Teriak Alfred di sampingnya.

"Sabar Alfred." Kata Alvina.

"HAAAAAAAAAAAAARGHHHHH!" Teriak Alvina.

Api itu membakar benang-benang yang ada.

Alvina terbebas, ia segera berlari ke sampingnya, ke arah Alfred. Alvina menggenggam salah satu benang, lalu memutuskannya, ia melakukannya pada semua benang.

"Bagus Alvina.." kata Alfred.

Alfred melihat tubuh Alvina, lukanya cukup banyak.

Gadis berambut putih itu makin serius.

.

.

Gadis itu berlari ke arah mereka berdua, Alvina menerjang bersama dengan Alfred.

Alfred melaju lebih cepat, gadis itu melemparkan banyak jarum kepada Alfred. Meskipun Alfred dapat menghindar, ia memilih untuk menangkap semua jarumnya. Alfred menarik jarum yang ia tangkap, gadis itu berusaha untuk menahannya.

Lalu gadis itu menarik kembali benang-benang yang tersambung pada jarum itu, Alfred tertarik ke arah depan.

Alfred meluncur ke depan dengan cepat, gadis itu menahan leher Alfred saat Alfred sudah sampai di depannya. Gadis itu mencekik Alfred. Alfred menendang tubuh gadis itu, tetapi sepertinya ada yang membuat gadis itu mencekik leher Alfred dengan kuat.

Alvina sudah datang, Alvina memukul bahu kanan gadis itu dengan kepalan yang berapi-api. Gadis itu terpukul jatuh, Alfred akhirnya dilepaskan.

"S-Sakit..." keluh Alfred.

Alvina melihat leher Alfred, lehernya terluka parah.

"Sepertinya, sambil mencekikmu, dia menancapkan banyak jarum padamu." Kata Alvina.

"Begitu..." kata Alfred sambil memegang lehernya.

.

.

Alfred terkejut,

"ALVINA!" Teriak Alfred.

Alfred segera berlari, di sekitarnya menjadi sangat lambat dan kecepatan dirinya meningkat sangat tinggi. Alfred segera menggendong Alvina dan membawanya. Alfred berlari bagaikan menghindari sesuatu.

Waktu kembali normal, jarum-jarum yang sangat banyak diluncurkan ke arah Alvina, di tempat di mana Alvina belum digendong, jarum-jarum itu sangat banyak.

"Alfred... terimakasi--" kata Alvina.

Alfred berlari lagi.

.

.

Sebagian besar jarum itu meleset, tertancap pada tembok. Gadis itu menarik benang-benangnya lagi, tembok itu mulai bergerak dan hampir menghimpit Alvina dan Alfred.

"Alfred..." kata Alvina saat melihat baju Alfred tersangkut pada himpitan tembok itu.

"Sudahlah.." keluh Alfred.

Alfred melepas bajunya.

"Baru kali ini ia melepas bajunya.." pikir Alvina.

"Apakah perutnya buncit?" Pikir Alvina lagi.

Alvina melihat tubuh Alfred.

"Otot-ototnya lumayan." Pikir Alvina.

"Alvina?" Tanya Alfred.

"Ohh... KAMU BUNCIT SEKALI! HUAHAHAHA!" Kata Alvina sambil tertawa.

"WOI ENAK SAJA! SIX-PACK BEGINI KOK BUNCIT?! PASTI KAMU LEBIH BUNCIT, BUKAN BUNCIT LAGI, TAPI GEMBUL! " Balas Alfred.

"ENAK SAJA, MAU LIHAT?!" Balas Alvina.

"BOLE-- JANGAN ENAK SAJA! KAMU KAN WANITA! NANTI AKU DIBILANG MESUM!" Teriak Alfred.

"Begitu ya... aslinya kamu mau?" Tanya Alvina dengan muka sedikit memerah.

"AKU KAN LELAKI! PASTI MAU--"

"DASAR KAKEK MESUM TAK BERAKAL BUDI TIDAK PUNYA OTAK TANPA HATI NURANI TIDAK MEMILIKI PERASAAN TIDAK ADA HATINYA MENJENGKELKAN GILA!" Teriak Alvina sambil memukul kepala Alfred.

"AAA-DADADADADAHH! DASAR YA! AKU SUDAH MENYELAMATKANMU BERULANG KALI TETAPI MANA TERIMAKASIH NYA?!" Keluh Alfred sambil berteriak.

"....."

"T-Terimakasih." Kata Alvina.

"Yang tulus dong.." kata Alfred.

"Hmph! T-Terimakasih... karena telah... menjadi pahlawanku setiap saat..." kata Alvina, mukanya sedikit memerah.

"Hihihi! Sekarang panggil aku Flasher!" Kata Alfred sambil tertawa.

"Apa-apaan itu?" Tanya Alvina.

"Nama pahlawanku nantinya." Kata Alfred.

Alvina tidak dapat menahan tawanya.

"WOI ENAK SAJA MENERTAWAKANKU! MEMANGNYA NAMAMU LEBIH BAIK DARI PUNYAKU? NAMAMU KAN FLAMING FLAME! ANEH SEKALI!" Balas Alfred.

"MEMANGNYA MENGAPA? AKU BERENCANA UNTUK MENGGANTINYA KOK!" Balas Alvina.

"LALU NAMAMU APA?" Tanya Alfred.

"Mungkin... Flaming core?" Tanya Alvina.

"Apa itu?" Tanya Alfred.

"Kalau Fire master?" Tanya Alvina.

"Nyeeh... terlalu biasa." Kata Alfred.

.

.

"Aduh, apa ini?" Kejut Alvina.

"Mungkin karmaa.. heheheheh!" Kata Alfred.

Lalu Alfred merasa sakit juga.

"Aduh."

"HAH! KARMA!" Kata Alvina.

.

.

"Sepertinya bukan." Kata Alfred.

Alfred melihat di mana ia merasa sakit, rasa sakitnya ada di kedua lengannya.

"Aneh, tidak ada apapun.. tapi.." kata Alfred.

Sebuah lubang kecil tampak di lengan Alfred, lalu beberapa centi di depan lubang kecil itu, muncul lubang kecil lainnya.

Gadis itu menarik benangnya, tetapi benang itu tak terlihat.

Saat ditarik, kulit Alfred robek dari lubang kecil yang satu ke lubang kecil yang lainnya. Darah keluar dari luka itu.

.

.

Alvina terkejut, lalu ia terkejut lagi.

Alfred melihat ke arah kakinya, lukanya lebih besar dan darahnya mengeluarkan lebih banyak darah.

.

.

Lalu, banyak sekali lubang-lubang kecil, lalu semua benang ditarik oleh gadis itu, luka-luka mereka terbuka lebih lebar lagi.

.

.

"Bagaimana ini?" Pikir Alfred dan Alvina.

Alfred berusaha untuk tetap berdiri, tetapi kakinya tidak kuat untuk menahan sakit. Gadis itu memang sudah melukai kedua kaki Alfred dengan lebih parah dibandingkan kaki Alvina. Alfred terjatuh di atas tanah dengan berlutut.

Tubuh mereka dilukai, seperti sedang dikuliti.

"Tidak bisa... benang-benang dan jarumnya tidak dapat dirasakan.." pikir Alfred.

.

.

Alvina berusaha untuk menahan rasa sakitnya,

"FIREEE!" Teriak Alvina.

Alvina memukul lantai itu. Api membara di sekitar mereka, melindungi dirinya dan Alfred.

Benang-benang itu terbakar saat melewati api Alvina, sehingga Alvina dan Alfred dapat melihatnya. Alfred menangkap jarum-jarum itu, tetapi jarinya sedikit terbakar, Alvina segera memadamkan setiap api yang ada di benang-benang yang Alfred tangkap jarum-jarumnya.

.

.

Gadis itu meluncurkan jarum terus menerus.

"Bagaimana ini.." pikir Alvina.

.

.

.

.

.

"Mungkin aku bisa melelehkannya sebelum semua jarum itu sampai tapi... aku bukanlah Sun Hero...." kata Alvina.

"Kenapa tidak kamu coba?" Tanya Alfred.

"... entah bisa atau tidak.." kata Alvina.

.

.

"Fire!" Teriak Alvina.

Api itu membara lebih besar di sekitar mereka, lalu barisan api lain muncul di sekitar mereka, lalu mereka seperti dikelilingi oleh 5 lingkaran api.

Jarum-jarum itu meluncur pada mereka semua.

.

.

"Semoga bisa..." pikir Alvina.

Jarum-jarum itu tidak meleleh sama sekali. Justru menjadi panas, dan saat menusuk pada tubuh mereka, rasanya menjadi lebih menyakitkan.

"Tidak... tidak bisa..." kata Alvina sedih.

Alfred melihat ke arah Alvina.

"Aku tidak bisa.... kita.... kita akan berakhir di sini..." kata Alvina sedih hampir menangis.

Alfred melihat ke arah Alvina.

"Alvina..." kata Alfred.

Alvina melihat ke arah Alfred.

"Setahuku... kamu tidak selemah ini.." kata Alfred.

"...."

"Alvina... sebenarnya.... yang membuatmu kuat adalah..." kata Alfred.

"Kamu tidak... pernah berhenti sedikitpun... kamu selalu berjuang... dan kamu pasti bisa memikirkan solusinya." Kata Alfred.

Alvina melihat ke arah Alfred secara terkagum-kagum, lalu ia tersenyum,

"Terimakasih lagi, Alfred." Kata Alvina.

Alvina memejamkan kedua matanya.

"Aku harus bagaimana ini.." pikir Alvina.

Sebagian besar jarum sudah menusuk diri mereka karena saat Alfred menangkap jarum-jarum itu, jarinya terasa sangat panas, ia tidak bisa fokus dan tangannya sudah sedikit terbakar.

.

.

.

"Aku harus apa.." pikir Alvina.

Seseorang memegang bahunya.

"Sensasi panas ini!" Pikir Alvina.

"Sun Hero!" Kejut Alvina di dalam pikirannya.

"Hahaha! Kamu masih mengingatku ya!" Tawa Sun Hero.

"Tentu saja!" Kata Alvina.

"Oh begitu! Ternyata kamu benar-benar mengingatku!" Kata Sun Hero senang.

"Ya, yang lebih penting, aku harus apa.." tanya Alvina.

"Benar juga... kalau aku sih bisa melelehkannya saat hampir sampai... tetapi kamu bukanlah aku." Kata Sun Hero.

"Jadi, aku tidak bisa menjadi sepertimu?" Tanya Alvina sedih.

"Sudah kubilang... jangan mencoba untuk menjadiku.." kata Sun Hero.

Alvina sedih.

"Tapi..." kata Sun Hero.

Alvina melihat ke arah Sun Hero.

"Kamu bisa menjadi lebih baik dariku. Sihir apiku hanya bisa digunakan untuk jarak dekat, jika ingin menggunakannya untuk jarak jauh aku perlu bantuan kakakku. Tetapi sihirmu bisa keduanya. Lihat, gadis itu berdiri jauh-jauh karena selama ini kamu menyerangnya dari dekat, ia berpikir bahwa sihirmu hanya untuk jarak dekat." Kata Sun Hero.

"Begitu.." kata Alvina.

Sun Hero menepuk pundak Alvina.

"Kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, sekarang, lakukanlah! Jangan berlama-lama!" Kata Sun Hero sambil tersenyum.

"Baik, Sun Hero." Kata Alvina.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alvina kembali membuka kedua matanya. Tubuhnya yang masih berapi-api makin berapi-api.

"Fire roar!" Teriak Alvina.

Dari mulutnya, ia menyemburkan api yang besar ke arah gadis itu. Gadis itu terkejut dan menghindar dengan segera.

"Fire Chain!" Teriak Alvina.

Dari percikan-percikan api yang tersisa akibat raungan api milik Alvina, mulai menjadi api yang sangat besar. Api itu merambat dengan cepat.

.

.

"Fire laser!" Teriak Alvina.

Dari telapak tangannya, kumpulan api meluncur ke arah gadis itu.

Gadis itu dapat menghindar dari semua api milik Alvina, gadis itu tetap menyerang mereka.

Gadis itu berhasil menancapkan sebuah jarum pada Alfred, tetapi benangnya terbakar karena api-api milik Alvina.

.

.

.

.

.

.

.

"Hosh... hosh..." keluh Alvina.

"Alfred... bersiaplah... ini akan besar." Kata Alvina.

"Baik." Jawab Alfred.

.

.

.

.

Alvina mengayunkan tangannya di api-api yang ia buat. Semua api itu berkumpul pada kedua tangan Alvina.

Semua api padam, kecuali yang berada pada tangan Alvina.

Alvina mengumpulkan semua api itu.

.

.

"Eeeh... Alvinaa?!" Tanya Alfred ketakutan.

.

.

Tanah mulai gemetar.

Alvina terus memutar tangannya dan mengumpulkan banyak api.

Api itu menjadi sangat banyak.

Tanah menjadi retak, dan dari celah-celahnya, magma keluar sedikit. Alvina mengumpulkannya pada kedua tangannya.

"Memang aku belum bisa menahan panas sekuat Sun Hero, tetapi aku akan coba." Pikir Alvina.

Saat lahar itu berkumpul pada kedua tangan Alvina, kedua tangan Alvina mulai terbakar.

Api-api itu semakin besar. Gadis itu melemparkan banyak jarum ke arah Alvina. Alvina masih mengumpulkan banyak lahar, jarum-jarum itu melesat.

Alvina mengumpulkan lebih banyak lahar lagi.

"Ini yang terakhir..." pikir Alvina.

.

.

.

.

.

"Fire....." kata Alvina.

Jarum-jarum itu sudah dekat mereka berdua.

".... aku tidak ada ide Kata-kata bagus.... FIRE!" Kata Alvina.

Alvina melemparkan kumpulan api itu ke arah gadis itu, api-api itu menghanguskan jarum-jarum yang dilempar oleh gadis itu.

Kumpulan api itu sudah menyentuh permukaan dinding, gadis itu menghindar lagi.

"Tidak..." pikir Alvina.

Tetapi saat kumpulan api itu menyentuh permukaan dinding, tanah bergetar. Ledakan besar terjadi, api merambat dengan cepat. Dinding itu hancur.

Alfred segera menggendong Alvina yang sudah mulai tak sadar diri. Alfred membawa Alvina lari dari tempat itu.

Tanah itu berguncang lahar-lahar itu keluar dari retakan tanahnya.

.

.

Alfred berdiri di tempat yang jauh dan aman.

"Alvina... kamu memang hebat." Kata Alfred saat Alvina sudah tak sadar diri.

.

.

Api-api itu sudah merambat, lalu untuk pengakhiran, semua api-api dan lahar itu meledakkan diri. Guncangan besar terjadi.

"Dia tidak akan tahan jika begitu, dan jika ia masih bertahan hidup, dia tidak dapat berbuat apa-apa... seharusnya... seharusnya kita tidak boleh membunuh juga." Kata Alfred.

Alvina sudah tak sadar diri, ia tertidur.

Alfred tersenyum sambil memangku Alvina yang tertidur itu.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C359
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập