Tải xuống ứng dụng
72.94% Kannoya Academy / Chapter 328: Searching

Chương 328: Searching

"Yukina....." pikir Denzel.

Hari sudah hampir pagi, Denzel belum tertidur.

"Tidak bisa mencarinya dengan sihirku... aneh sekali..." pikir Denzel.

"Coba rentas sistem CCTV di kota, mungkin Denzel akan menemukan sesuatu." Kata Junko yang setia menemani Denzel.

"Baiklah..." jawab Denzel.

Denzel mulai merentas.

"Ini melanggar peraturan... aku jadi takut.." kata Denzel.

"Tidak apa-apa, Junko pasti akan melindungi Denzel dari apapun!" Kata Junko.

"Yah.. tapi jika kamu melindungiku, nanti kamu juga terkena masalah..." jawab Denzel.

"Tidak apa-apa! Junko akan melakukan apapun demi Denzel!" Kata Junko.

.

.

.

.

.

.

Hari sudah mulai pagi, Denzel masih merentas.

"Aduh..." keluh Denzel.

"Denzel, ini" kata Junko sambil menyuguhkan secangkir kopi pada Denzel.

.

.

.

Hari mulai siang,

"Sebentar...." pikir Denzel.

"Kapan terakhir ia keluar?" Tanya Denzel.

"Junko tidak tahu... yang tahu hanya teman-teman." Kata Junko.

"Aah... sepertinya.... ia hilang.... dua hari yang lalu? Atau 3 hari yang lalu?" Tanya Denzel.

"3 hari, karena ini sudah berganti hari, Denzel." Jawab Junko.

"Baiklah... 3 hari yang lalu..." kata Denzel sambil menggunakan sihirnya.

"Jika aku ketahuan oleh sistem keamanan.... matilah..." pikir Denzel.

"Oh!" Kejut Denzel.

"Ada apa Denzel?" Tanya Junko.

"Ini...." kata Denzel.

.

.

"Yukina berjalan-jalan bersama Yui. Sebuah koran ia ambil... aduh..." kata Denzel kecewa.

"Ada apa?" Tanya Junko.

"Dia... membaca berita itu.... pasti sekarang ia merasa..." kata Denzel sedih.

"Tidak..." kata Junko ikut sedih.

"Lalu ia pergi ke pemakaman... dan ia melihat orang-orang yang datang kepada pemakaman.... lalu..." kata Denzel.

Denzel menyentuh layar CCTV lainnya.

"Bukan... ia tidak ke sini..." kata Denzel.

"Bukan ke sini juga..." kata Denzel.

"Ke mana dia?" Pikir Denzel.

"Sepertinya Yukina menggunakan sihir kamuflase nya.." jawab Junko.

"Astagaa..." keluh Denzel.

"Ini Denzel..." kata Junko sambil memberikan sepiring roti sandwich.

"Terimakasih.." kata Denzel.

.

.

"Harus mencari dengan teliti..." pikir Denzel.

Denzel mendekatkan mukanya pada layar hologram itu agar ia dapat melihat dengan jelas.

"Susah sekali.... ia terlihat mirip dengan angin..." pikir Denzel.

"Coba cari Yui, Yui tidak bisa berkamuflase, kecuali jika ia memakan sihir Yukina juga. Tetapi jika ia memakan sihir Yukina, Yukina tidak akan bisa menggunakan sihirnya." Kata Junko.

"Benar juga.... tetapi Yui itu kecil..." kata Denzel.

Denzel mulai mencermati layar hologram itu.

"Itu Yui...." pikir Denzel.

Denzel terus berusaha untuk mengikuti Yui.

"Yui... mereka berjalan ke rute-rute yang aneh.." pikir Denzel.

.

.

.

.

.

"Ini memakan waktu 3 hari... tetapi mungkin aku bisa percepat..." pikir Denzel.

Junko berpikir,

"Dahulu Yukina suka melewati tempat-tempat yang sepi... mungkin Yukina akan melakukan itu lagi..." kata Junko.

Denzel mempercepat waktu di dalam layar CCTV itu.

"Hm...." pikir Denzel.

"Mengapa mereka berdua melewati tempat-tempat yang justru sedikit lebih ramai?" Pikir Denzel.

"Rutenya sangat aneh..." pikir Junko.

.

.

"Hari ketiga.... ini di mana Yukina sudah tidak terlacak..." kata Denzel.

Denzel memfokuskan dirinya lebih lagi.

.

.

"Hei, Denzel, belum selesai?" Tanya Ardolph yang baru saja pulang dari sekolah.

Teman-teman yang lainnya pun mulai berdatangan.

"Aduh..." kata Denzel yang mulai kelelahan.

"Denzel..." kejut Junko. Junko memejamkan kedua matanya,

"Stamina transfer..." kata Junko.

Sebuah benda yang seperti selang berwarna merah muncul dari telapak tangan Junko dan menancap pada tangan kiri Denzel.

"Terimakasih Junko, tapi... jangan banyak-banyak, nanti kamu yang sakit." Kata Denzel.

"Tidak apa-apa! Junko bersedia melakukan apapun demi Denzel!" Kata Junko.

.

.

"Itu dia!" Kata Denzel.

.

.

Denzel melihat bahwa Yukina berinteraksi dengan seseorang. Tak lama mereka berdua menghilang dan Yui mulai kebingungan.

"Apa?" Kejut Denzel.

Denzel memutar ulang lagi dan lagi, tetapi ia tetap tidak paham apa yang terjadi.

"Setan?" Tanya Alvina.

"Kamu setannya!" Balas Alfred.

"DASAR!" Teriak Alvina sambil mengejar Alfred.

.

.

"Junko, dia benar-benar menghilang..." kata Denzel.

Junko memperhatikan rekaman itu.

"Benar..." jawab Junko.

"Bagaimana ini..." pikir Denzel.

"Mungkin kita bisa bertanya pada kakak kelas atau pahlawan..." kata Rheinalth.

"Begitu..." jawab Denzel.

Denzel memegang kepalanya.

"Denzel, beristirahatlah." Kata Junko sambil mengantar Denzel pada sebuah sofa.

"Tidak bisa... nanti Yukina..." kata Denzel.

"Biar Junko saja. Junko juga bisa teknologi!" Kata Junko.

"Benarkah?" Tanya Denzel.

"Ya, serahkan pada Junko saja!" Kata Junko.

.

.

"Eeeh.... ini apa? Berbeda sekali dengan yang aku pelajari..." pikir Junko.

Denzel melihat bahwa Junko sangat kebingungan. Denzel beranjak dari sofa itu dan mulai menggunakan sihirnya lagi.

"Hm... dia seperti memakai sihir... antara sihir teleportasi... atau sihir penghenti waktu.... sepertinya hanya kedua sihir itu yang memungkinkan.... Aa.. aduh..." kata Denzel.

"Denzel, beristirahatlah...." kata Junko.

"Panggillah mr. Kazuhiko..." kata Denzel.

"Kakakmu?" Tanya Junko.

"Ya.." jawab Denzel.

"Ternyata mr. Kazuhiko adalah kakak Denzel.." kata Ermin.

.

.

Junko memanggil mr. Kazuhiko.

Mr. Kazuhiko melanjutkan pencarian. Denzel beristirahat di atas sofa, ia tertidur.

"Baiklah, Yukina Ayami menghilang... kemungkinannya bisa menggunakan sihir penghenti waktu ataupun sihir teleportasi.... atau sihir pemindah ke dunia lain..." kata mr. Kazuhiko.

"Pemindahan ke dunia lain?" Tanya Ermin.

"Ya, seperti pada perang Rei, ada salah satu musuh yang seperti itu." Kata mr. Kazuhiko.

"Siapa?" Tanya Ermin.

"Ia berambut putih, sepertinya salah satu dari kalian pernah menghadapinya." Kata Mr. Kazuhiko.

"Benarkah?" Tanya Ermin.

"Ya, sihir itu bisa memindahkan barang atau seseorang atau banyak orang pada dunia dimensi lain yang ia buat. Bentuk dunianya tergantung pada imajinasi mereka." Kata mr. Kazuhiko.

"Bedasarkan gerak-geriknya, ia menggunakan sihir apa, mr. Kazuhiko?" Tanya Ardolph.

"Dari gerak-geriknya... sepertinya ia menggunakan sihir penghenti waktu... entah Yukina dibawa ke mana sekarang...." kata mr. Kazuhiko.

.

.

.

"Tidak ada hasil...." pikir mr. Kazuhiko.

"Tidak, sebagai guru, aku tidak boleh berhenti." Pikir mr. Kazuhiko.

Mr. Kazuhiko terus mencari.

"Aku akan terus mencarinya." Pikir mr. Kazuhiko.

"Sayangnya, belum ada CCTV anti-sihir, mungkin sudah ada, tetapi tetap saja tidak bisa menembus sihir penghenti waktu.." pikir mr. Kazuhiko.

"Di mana... di mana... di mana..." pikir mr. Kazuhiko.

.

.

"Pria itu.... sebentar." Pikir mr. Kazuhiko.

"Maaf, Junko, apakah kamu pernah mengetahui pria ini? " tanya mr. Kazuhiko.

"Pria itu... belum..." jawab Junko.

"Aduh..." pikir mr. Kazuhiko.

.

.

Mr. Kazuhiko mulai mencari darimana pria itu datang.

"Dari... hah?" Kejut mr. Kazuhiko.

"Ada apa?" Tanya Junko yang memangku Denzel.

"Itu.... dia...." kata mr. Kazuhiko.

"Ada apa?" Tanya Junko lagi.

"Dia datang kepada Yukina... dengan sihir teleportasi... berarti.... saat ia menghentikan waktu, ia meneleportasikan Yukina bersama dengan dirinya. Jadi.... kemungkinan besar, dari lama ia sudah mengawasi Yukina... dan ia sengaja meneleportasikan dirinya. Atau... ini hanya kebetulan?" Kata mr. Kazuhiko sambil bertanya-tanya.

"Apa? Pria itu mengincar Yukina?" Tanya Junko.

Ardolph mulai khawatir.

"Tidak tahu... aku tidak tahu bagaimana pastinya.." jawab mr. Kazuhiko.

"Mungkin kita harus meminta bantuan para pahlawan." Kata Rheinalth.

.

.

"Hai, bagaimana dengan Yukina?" Tanya Kurosa yang baru saja pulang dari pelajaran tambahannya bersama dengan teman-temannya.

"Ada masalah. Yukina diculik." Jawab Junko.

"HOE?" Kejut Kurosa.

"Yukina..." pikir Asuka.

"Junko, kamu tidak tidur?" Tanya Asuka.

"Tidak... Junko ingin tidur, tetapi Junko tidak bisa... Junko takut jika Junko tertidur, Denzel akan terluka." Kata Junko.

"Itu mana mungkin." Jawab Kurosa.

Akhirnya Junko tertidur sendirinya sambil memangku Denzel.

.

.

"Di mana Yukina di culik?" Tanya Kurosa.

"Di depan sebuah toko..." jawab mr. Kazuhiko.

"HOE? Itu adalah toko makanan terlezat!" Kata Kurosa.

"Jangan pikirkan makanan dulu kumohon..." keluh Asuka.

.

.

"Diculik oleh siapa.... mukanya tidak terlihat dengan jelas.... sepertinya syal pada lehernya menutupi mukanya." Pikir mr. Kazuhiko.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C328
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập