"Aku lupa.." kata gadis berambut putih itu.
Gadis itu merentangkan tangannya,
"Aku lupa aku harus apa...." kata gadis itu.
"Oh... kamu harus diam saja di sini, dan jangan kemana-mana?" Kata Kyle dengan ragu-ragu.
Gadis itu berdiri tegak.
"Aku Forgotten.... kalau tidak salah itu namaku..." kata gadis itu.
Jaxon berbisik pada Haru, kakak pertamanya itu,
"Kita harus menghilangkan sihirnya... kalau tidak.."
"Aku lupa kalian berbisik apa..." kata Forgotten.
Lalu,
"Eh.. tadi aku bilang apa?" Tanya Jaxon.
"Aku juga lupa..." kata Haru.
Forgotten melihat ke arah langit,
"Langitnya terang sekali... aku lupa jika seterang ini... dan juga... udaranya jernih sekali... aku lupa jika sejernih ini..." kata Forgotten.
Tiba-tiba langit menjadi sangat gelap dan udara menjadi berkabut tebal.
"Aah... apa ini?!" Kejut Luke.
"Bahkan matahari bagaikan tidak terbit sekarang.... seram sekali..." kata Haru.
Forgotten melihat ke arah Luke.
"Aku lupa jika kamu mempunyai sihir.." kata Forgotten.
Luke terkejut, dengan segera ia berusaha untuk mengeluarkan sihirnya, tetapi sihirnya tidak keluar.
"Kakak... bagaimana ini?" Kejut Luke.
"Aku harus memakan sihirnya.... tapi aku perlu kalian menarik perhatiannya... sepertinya dia mudah lengah... lihat, dia sedang melamun." Bisik Haru.
Haru segera berlari menjauh agar tidak terlihat oleh Forgotten.
Forgotten melihat ke langit dengan tatapan kosong.
"Baiklah, ayo kakak! Dark chain!" Kata Kyle.
Rantai itu melilit tubuh Forgotten dengan segera, tetapu Forgotten masih melamun.
"Aneh..." kata Kyle kebingungan.
"Portal!" Kata Jaxon menciptakan portal di depan Forgotten dan di depan Haru yang keberadaannya jauh dari Forgotten.
Haru segera muncul di depan Forgotten.
Pedang Haru sudah hampir mengenai kepala Forgotten, tetapi
"Aku lupa jika pedang itu pernah ada." Kata Forgotten.
Tiba-tiba pedang Haru menghilang.
"Tidak...." pikir Haru, Jaxon, Luke, dan Kyle.
Forgotten melihat ke arah rantai yang mengikat tubuhnya,
"Aku tidak ingat ada sihir ini." Kata Forgotten.
Rantai itu mendadak menghilang.
Forgotten berdiri di atas kedua kakinya. Dengan tatapan kosong ia memandangi Haru, Jaxon, Luke, dan Kyle.
Forgotten memiringkan kepalanya sedikit ke kiri. Tatapannya masih kosong.
"Aku lupa... jika kamu berada di sana..." kata Forgotten.
Jaxon segera membuat sebuah portal dan memindahkan semua saudaranya.
"Semoga mereka tidak menghilang..." pikir Jaxon.
Kaki Jaxon mulai bersinar, lalu menjadi debu keunguan, begitu juga dengan tangan Jaxon.
"Begitu ya...." pikir Jaxon.
.
.
.
.
.
.
.
"Aduh.... eh.... kita di mana?" Kejut Kyle.
"Lihat, itu Amiko, kesukaan kak Jaxon!" Kata Luke.
"Kita dipindah di mana ini..." tanya Haru.
"Eh? Haru, Luke, dan Kyle? Sedang apa kalian di sini?" Tanya Amiko.
"Amiko....?! Ka-Ka... apa yang terjadi padamu?!" Kejut Luke saat melihat Amiko yang warna kulitnya sudah tidak alami lagi.
"Yah... aku keracunan..." kata Amiko, lalu Amiko menunduk sedih.
"Oh...." jawab Kyle.
Portal Jaxon masih ada, karena Forgotten lupa harus ke mana, Forgotten memasukinya.
"Hah?!" Kejut Kyle.
"Eh... aku tidak ingat jika portal itu ada...." kata Forgotten.
Portal itu lenyap sendirinya.
"Apa..." kejut Amiko.
Forgotten melihat ke arah langit dengan tatapan kosong.
"Aku selalu melupakan lagi...." bisik Forgotten.