"Tetapi, aku merasa bahwa kita harus melakukan sesuatu." Kata Yukina.
"Tetapi kita tidak bisa apa-apa di sini." Kata Rheinalth.
"Hm.. kamu salah.." kata Ermin.
"Anehnya tempat ini tidak dijaga dengan baik, jadi mungkin kita bisa keluar dari sini." Kata Ermin.
"Benar juga, tapi... setelah kita keluar, kita mau apa?" Tanya Yukina.
"Hm.. mencari bantuan.. mungkin.." kata Ermin.
"Yoosh, kalau begitu, ayo kita keluar dari sini." Kata Rheinalth.
Tetapi, Yukina berpikir sebentar, lalu ia bertanya,
"Jika tempat ini tidak dijaga, seharusnya Denzel sudah keluar daritadi. Meskipun tanpa sihir teknologinya, ia tetap pintar di dalam bidang ini kan? Tempat pemisahan ini terbuat dari teknologi yang sama sekali kita tidak ketahui. Tetapi Denzel seharusnya mengetahuinya. Tetapi, mengapa ia tidak keluar?" Tanya Yukina.
"Mungkin... depresi?" Kata Rheinalth iseng.
"Depresi karena tingkat ancamannya ya?" Tanya Ermin yang lalu sedikit tertawa.
"Teman-teman... ini serius. Tidak mungkin Denzel depresi dengan hal-hal yang seperti itu." Kata Yukina.
Akhirnya Ermin dan Rheinalth berhenti tertawa. Mereka berusaha untuk mencari tahu.
"Tetap saja, aku tidak tahu..." kata Rheinalth.
"Benar juga.. mengapa.." kata Ermin.
"Pintu ini memiliki kode-kode tertentu untuk membukanya, tetapi tadi aku sempat melihat kodenya." Kata Rheinalth.
Rheinalth mencoba untuk meletakkan kode-kode kepada pintu itu. Pintu itu terbuka.
"Eh?" Kejut Rheinalth.
"Ayo!" Kata Yukina menggenggam lengan Ermin dan Rheinalth, lalu segera keluar.