Tak disadari sehari telah terlewatkan. Hari sudah malam.
"WAAAAH! INDAHNYAA!" Kata Kurosa.
"Benar sekali, dan juga Kurosa rupanya cocok jika menggunakan model rambut puca (rambut yang digulung menjadi 2 atau bisa juga disebut dengan twin buns)." Kata Stormy.
"Hehehe..." tawa Kurosa.
"Oh iya.. aku jadi penasaran di mana Yukina." Kata Aria.
"Dia sedang bersama-sama dengan adik-adiknya!" Kata Kurosa semangat.
"Dia benar-benar kakak yang baik ya." Kata Aria.
"Tapi sebenarnya... dia tidak menyadarinya." Kata Kurosa.
"Hah?" Kejut Stormy.
"DENZEEEEEEEEEEEEEEL! DENZEEEL TERLIHAT 59 KALI LEBIH TAMPAN DAN 41 KALI LEBIH KEREN!" Teriak Junko.
Tetapi Denzel tidak menghiraukannya.
"Alicia, kamu terlihat cantik dengan itu." Kata Asuka.
"Kamu juga, sangat cocok denganmu!" Kata Alicia.
"Semuanya bersemangat ya.." kata Nera.
"Benar, Nera.." kata Ardolph.
"Ah.. ramainya! Pasti tempat ini tidak cocok dengan kakak!"
"Ah.. jangan panggil aku kakak disini, panggil aku night hero."
"Oh ya, aku lupa!"
"Eh? Bukannya itu?" Kejut Kurosa saat melihat dua wanita yang tidak berpakaian seperti saat di festival musim panas.
"Waaah! Sun hero dan juga night hero!" Kejut Alvina.
"WAAAAAAAAAAAAAH!" jerit Kurosa.
Ya benar, sun hero pahlawan peringkat 10 dan juga night hero pahlawan peringkat 9 adalah idola Alvina dan Kurosa sejak mereka kecil.
Kurosa segera mendatangi night hero,
"WAAAH! KEREN SEKALI! BOLEHKAN AKU MEMINTA TANDA TANGAN ANDA?" Tanya Kurosa.
Night hero hanya diam dan memberikannya sebuah kertas yang telah ditandatangani olehnya.
"WAAAAAAH! CORETAN TANGANNYA SANGAT KEREN! KEREN KEREN KEREN!" Teriak Kurosa.
"Apakah aku juga boleh minta punyamu, Sun Hero?" Tanya Alvina.
"Tentu saja!" Kata Sun Hero sambil memberikan Alvina sebuah kertas yang telah ditandatangani olehnya.
"Waaaah... keren!" Kata Alvina.
Sun Hero tertawa riang saat mendengar pujian Alvina, dia sangat senang.
"Kedua pahlawan wanita ini... terlebih lagi mereka adalah anak kembar... kedua-duanya bisa menjadi pahlawan hebat seperti ini.. aku akan berusaha untuk menjadi seperti mereka!" Kata Katsumi dari jauh saat melihat Sun Hero dan Night Hero. Kebetulan Nyan ada di sampingnya bersama dengan adiknya, Nya. Nyan berkata, "Aku yakin kamu pasti bisa, Katsumi."
Katsumi membalas "Kamu juga pasti bisa."
Tetapi Nyan menjawab, "dengan jenis sihirku ini, akan sulit untuk menjadi pahlawan. Sihirku ini hanya bisa mengendalikan orang-orang dan juga mengubah apapun dari mereka... ini lebih mirip dengan sihir para penjahat.." raut muka Nyan yang biasanya ceria menjadi sangat suram. Nya, adiknya, segera berkata, "Bagiku tidak seperti itu, kakak! Sihir kakak adalah yang terbaik! Lebih baik daripada semua pahlawan yang pernah kulihat!"
Nyan segera menyuruh adiknya itu diam. Ia berkata, "Itu tidak benar..."
"Tapi! Tapi! Tapi aku sangat mengagumi kakak!" Kata Nya.
Nyan melihat kepada Nya, adiknya itu, lalu ia mengelus-elus kepala adiknya itu sambil berkata, "Nya.... kamu memang baik... tapi sepertinya kakak tidak bisa menjadi pahlawan... sihir kakak terlalu sulit untuk menyelamatkan orang lain, jadi mungkin kakak hanya akan menjadi guru atau profesi-profesi lainnya.."
"Tapi..." kata Nya.
Nyan tersenyum pada adiknya, ia memegang pundak adiknya sambil berkata, "Jika kamu ingin menjadi pahlawan, jadilah. Kakak sudah tidak bisa apa-apa."
Nya menjawab "kakak... aku ingin kakak menjadi pahlawan..." Nya menundukan kepalanya.
"Tenang saja... dia sudah menjadi pahlawan kami!" Kata Katsumi secara tiba-tiba.
"Jadi, mungkin ia ingin berhenti sampai di sini saja, dan Nya, kamu bisa melanjutkan jasa kakakmu ini." Kata Katsumi.
Nya tidak memahami perkataan Katsumi, tetapi ia lebih memilih untuk diam.
Sementara itu, Alexa berkeliling di tempat festival itu, "duuuh... Polly-chan mana?" Keluh Alexa. Tetapi ia tetap mencarinya.
Alexa tidak menemukan Pollyaana di manapun ia telah mencarinya, justru ia malah bertemu dengan Yukina dan adik-adiknya.
"Yukina, kamu melihat Polly-chan?" Tanya Alexa.
"Maaf, tapi tidak." Kata Yukina.
"Ah.. dimana sih dia ini?" Tanya Alexa.
"HOOOOO! ALEXA! ADA SUN HERO DAN NIGHT HERO LHO DISINI!" Teriak Kurosa saat melihat Alexa dari kejauhan.
"Oh.. begitu.." kata Alexa menunjukkan bahwa ia tidak begitu tertarik dengan mereka.
Kurosa menghampiri Alexa, ia bersandar pada tubuh Alexa sambil berkata,
"Masih ingat film yang kita tonton kemarin? Huhu! Menyeramkan kan?"
"Ehm.. iya.." jawab Alexa.
"Ehhehe, tapi itu pasti hanyalah cerita fiktif. Masakah ada alien datang ke dunia ini untuk menghancurkan bumi? Hihihi! Aneh sekali! Dan juga alien-alien itu menjijikkan, tetapi ada satu yang terlihat lezat seperti pudding stroberi! Hehehe..." kata Kurosa.
"Hah? Pudding stroberi?" Kejut Yukina. Yukina mulai membayangkan suatu mahluk yang sangat tidak masuk akal.
"Anehnya, Asuka menyuruh kita untuk membayangkan hal yang aneh kan? Cinta antara alien dan manusia... bagiku itu tidak mungkin!" Kata Kurosa.
"Eeh? Cinta?" Kejut Yukina.
"Iya.. kata Asuka, kita harus membayangkan bahwa alien itu terlihat seperti lelaki tampan yang akan menikahi kita.. huaa aneh sekali!" Kata Kurosa.
"Eeh? Eeh? Lalu.. bagaimana cara mereka berkembangbiak dengan manusia?" Tanya Yukina ketakutan.
"Heee... tidak tahu...tanya Asuka saja.." kata Kurosa.
"Tetapi, setampan-tampannya alien itu, jika itu alien, aku tetap tidak akan jatuh cinta padanya." Jawab Alexa singkat.
"Duuh.. malah bahas alien, ayo kita jajan!" Kata Kurosa sambil menarik lengan Alexa dan Yukina.
Name dan Nomu tertinggal, lalu mereka berkumpul bersama dengan Night Hero dan Sun Hero.
Kurosa segera membeli banyak jajanan. Alexa melihat sekitarnya, tahu-tahu mungkin Polly akan muncul. Yukina hanya bisa pasrah mengikuti Kurosa. Rupanya di sana Kurosa menemukan Amiko, Aino, dan satu lelaki yang bersama-sama dengan mereka berdua.
"Oh! Kak Amiko! Kak Aino! Dan juga..." kata Kurosa.
"Aku adalah Tenji, salam kenal!" Kata lelaki berambut hitam pendek itu.
"Aku Kurosa! Ini adalah Alexa, dan ini adalah Yukina!" Kata Kurosa mengenalkan mereka semua.
Mereka pun banyak berbincang sambil makan.
"Polly.. dimana kamu?" Tanya Alexa.