Beberapa bulan sudah berlalu, kalender sudah menunjukkan bulan Agustus.
"Awal Agustus ini enaknya ngapain ya?" Tanya Alexa sendiri.
Yukina yang mendengarnya pun menjawab,
"Bagaimana kalau kamu jalan-jalan saja bersama seorang teman? Pasti seru, mumpung hari ini adalah hari Minggu." Kata Yukina.
Alexa menerima saran Yukina, ia pun mengajak Aerum, Nera, dan Luciana.
Saat mereka berjalan-jalan, mereka melihat, ada seorang gadis asing yang terlihat sangat kebingungan.
"Dia terlihat kebingungan." Bisik Aerum pada Alexa.
"Apakah dia tersesat?" Bisik Nera pada Alexa.
Karena penasaran, mereka mendatanginya,
"Anu.. maaf mengganggu... kau terlihat kebingungan, apakah ada yang bisa kami bantu?" Tanya Alexa.
Gadis itu melihat mereka dengan tatapan bingung.
"Aa.. aa.. Anu.. aku mau mencari... mencari... ini!" Kata gadis itu sambil mengeluarkan sebuah kertas yang bergambarkan burung rajawali api.
"Ah.. itu seperti lambang sekolahan Kannoya Academy." Bisik Nera.
"Ah, kebetulan kita dari sekolah itu, ayo ikut aku!" Kata Alexa sambil menggandeng tangan gadis itu.
"A? Sekolah?" Tanya gadis itu.
"Kamu tidak tahu?" Tanya Alexa.
"Ah.. tidak-tidak.." jawabnya.
Memang dapat diakui, gadis ini sedikit aneh.
Akhirnya mereka sampai.
"Kita sudah sampai, apakah kamu ingin bertemu dengan seseorang?" Tanya Alexa.
"Ah.. eh.. terimakasih.. anu... sebenarnya, aku ingin melihat sekolah ini." Katanya.
"Ah sebelum itu.." kata Alexa, lalu ia mengulurkan tangan kanannya kepada gadis itu.
"Aku Alexa, salam kenal!" Kata Alexa.
Gadis itu menjabat tangan Alexa.
"S-s-salam kenal, a-a-aku adalah Pollyaana." Katanya.
"Pollyaana.. nama yang unik!" Jawab Alexa.
"B-benarkah?" Tanya Pollyaana.
"Hm.. memanggilmu Polly akan lebih mudah, bagaimana jika aku memanggilmu Polly saja?" Tanya Alexa.
"B-Boleh!" Jawabnya.
"Sebenarnya, apakah yang ingin kamu lihat?" Tanya Alexa.
"Anu... di.. di atas atap.. aku ingin.." kata Polly.
"Baiklah! Ayo!" Kata Alexa sambil menarik tangannya.
"Eh? Eeh?" Kejut Polly.
Sementara mereka berdua naik ke atas atap, Nera, Aerum, dan Luciana berbincang.
"Kenapa ya... aku merasa sedikit curiga terhadap gadis itu. Dia aneh.." kata Nera.
"Benar juga, lalu kenapa ia ingin ke sekolah kita?" Tanya Aerum.
"Dia ini dari mana?" Tanya Luciana.
"Kita saja tidak tahu.." jawab Aerum.