Yukina pun berjalan entah ke mana.
"Master Kannoya menghilang.." kata Yukina.
Yukina pun mendengar sesuatu.
"Kau melukai dirimu lagi?"
"Siapa ya? Suaranya aneh." Kata Yukina.
"Astaga, tuan.."
"Tuan?" Tanya Yukina.
"Jangan lukai dirimu lagi. Aku benci hal itu."
"Siapa? Siapa?" Tanya Yukina.
"Kamu."
"Kau selalu mengkhawatirkan kami. Itulah sebabnya kami melindungi tuan dengan cara apapun. Tetapi, hal itu malah membuat tuan ingin mati."
"Siapa?" Tanya Yukina.
"Tetapi, sepertinya, sekarang kau sudah tidak perlu perlindunganku. Komandan belum menyetujui hal ini, tapi... aku tidak akan melindungimu lagi. Kau akan melindungi dirimu sendiri, dan juga teman-temanmu. Sekarang, tuanku yang mengendalikanku."
"Apa sih? Aku tidak paham." Kata Yukina.
Ia merasakan banyak hembusan angin di tubuhnya.
"Tuan sekarang sudah siap."
Yukina pun terbangun.
"Aa.. sakit.." kata Yukina.
"Kakak!" Kejut Name.
"A? Aku tidak mati?" Tanya Yukina.
"Kakak!" Kata Name sambil memeluk Yukina.
Yukina pun kebingungan.
"Kakak, jangan tinggalkan kami lagi seperti itu." Kata Name sambil menangis di pelukkannya.
Yukina melihat Junko.
"JUNKO! Kau baik-baik saja?" Tanya Yukina.
Junko tak merespon.
"Junko! Junko! Denzel membutuhkanmu!" Kata Yukina.
"A?" Tanya Junko.
Yukina pun bahagia.
"Entahlah, rasanya.. luka-lukaku menutup sendiri." Kata Junko.
Luka Junko sudah tertutup sendirinya. Juga dengan luka Yukina.
"Sebenarnya, apa yang terjadi?" Tanya Yukina.